Pencakar Langit, menurut penelusuran bacaan saya, merupakan kumpulan cerpen terbaik Nh. Dini.
Di dalamnya, terdapat sepuluh cerpen dengan tokoh, latar, dan konflik berlainan. Namun seluruhnya menyoroti problem lingkungan hidup.
Cerpen Pencakar Langit yang didaulat jadi judul sampul, memaparkan penderitaan kaum imigran di negara adikuasa Amerika Serikat. Status rendah, pekerjaan sukar, mau mati pun sukar. Yang ada malah diolok-olok dan disumpahi.
Cerpen Tanah yang Terjanjikan tentang pemuda Yahudi yang sukar mendapatkan kekasih lantaran sifatnya yang buruk.
Cerpen Burung Putih, pernah mendapatkan Juara I Lomba Cerpen Femina, merekam penderitaan tiga kakak-adik yang terjebak badai salju di tengah musim dingin dahsyat.
Cerpen Tuileries tentang imigran Aljazair yang mengisi waktu setelah bercerai dengan mengunjungi taman yang terdapat di Paris tersebut. Dia bertemu macam-macam orang, macam-macam karakter yang mengasah kepekaan kemanusiaannya akan hakikat hidup dan kehidupan.
Cerpen Hari Larut di Kampung Borjuis, masih berlatar tempat di Paris, tepatnya di permukiman mewah. Seorang perempuan renta kaya raya, ditunggu kapan matinya oleh anak-menantu yang hendak mengambil semua kekayaannya.
Sementara diam-diam, perempuan tua itu telah menyiapkan persembunyian harta untuk cucu kesayangan yang sehari-hari berkiprah di desa sebagai dokter hewan.
Cerpen Matinya Sebuah Pulau merupakan cerpen yang mengerikan karena melukiskan dengan gamblang akibat tumpahnya minyak mentah di salah satu perairan pulau di kecil di Prancis.
Betapa buruk akibat yang kemudian ditimbulkan, baik terhadap manusia, hewan, dan lingkungan hidup secara umum.
Cerpen Warga Kota dan Kucing, keduanya cerita yang betul-betul meresap ke hati, memaparkan tentang anjing dan kucing yang setia kepada majikan. Tidak cukup di situ, keduanya, dengan cara masing-masing, juga menebar manfaat kepada lingkungan, kepada banyak orang.
Cerpen Pabrik, memaparkan realitas pahit, tanah-tanah desa yang diambil alih guna pendirian pabrik tanpa mengindahkan AMDAL. Akibatnya, lingkungan hidup rusak. Tapi para pejabat berwenang tiada seorang pun yang peduli.
Cerpen Pasar Hewan merekam perjuangan kembang-kempis peternak ayam, secara tradisonal yang dikalahkan peternak modern. Cerpen ini menyoroti rontoknya bisnis masyarakat desa akibat kalah dana, kalah modal, kalah peralatan, dan kalah kesempatan.
Cerpen Jenazah memaparkan derita kaum papa tatkala sakit hingga menjumpai ajal. Betapa kemelaratan yang nyaris selalu bersanding dengan kebodohan, merupakan hal tidak termaafkan bagi orang-orang kaya berpikiran egois.
Cerpen penutup, Kalipasir, mengetengahkan aktivitas di Taman Ismail Marzuki dan betapa ketokohan Gubernur Ali Sadikin yang terampil mengubah wajah kota Jakarta hingga semakin berwibawa.
Dalam kumpulan cerpen ini, Dini menuturkan dunia yang kompleks, namun dengan narasi sederhana. Membuat pembaca awam, dapat mengunyah dan menyerap muatan isi cerita tanpa kesulitan.
Kelebihannya, tiap-tiap cerpen, mengandung kejutan di bagian akhir. Sangat menarik dibaca dan direnungkan.
Baca Juga
-
Pelajaran Tekad dari Buku Cerita Anak 'Pippi Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api'
-
Cerita-Cerita yang Menghangatkan Hati dalam 'Kado untuk Ayah'
-
Suka Duka Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Ulasan Novel 'Khofidah Bukan Covid'
-
Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
-
Pelajaran Cinta dan Iman di Negeri Tirai Bambu dalam "Lost in Ningxia"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Ulasan Drama Love in the Clouds: Takdir yang Tidak Pernah Melepaskan
-
Ulasan The First Ride: Perjalanan 4 Sekawan dengan Plot Twist Tak Terduga
Terkini
-
Lee Kwang-soo Bertugas Jadi MC di Pernikahan Kim Woo-bin dan Shin Min-Ah
-
Ritual Bulan Merah di Bukit Wadasgeni
-
Zico dan Ikura YOASOBI Suarakan Harmoni dari Perbedaan lewat Lagu DUET
-
3 Inspirasi OOTD Hijab ala Miskah Shafa: Rahasia Tampil Elegan dan Nyaman!
-
El Rumi dan Syifa Hadju Segera Menikah, Ahmad Dhani Beberkan Konsep Adat!