Selama ini, setiap orang sakit biasanya akan mengonsumsi obat. Dari penyakit ringan hingga penyakit yang tergolong berat. Sehatkah orang yang selalu ketergantungan obat? Apakah bisa saat sakit kita tanpa harus meminum obat-obat medis?
Kim Hyojin adalah salah satu dokter yang turut mengampanyekan gaya hidup sehat tanpa obat. Dokter pendiri Forum Pengasuhan Anak Tanpa Obat, berbagi informasi dan pengalamannya dalam buku berjudul Anak Sehat Tanpa Obat. Dalam buku ini, dokter yang bekerja di Klinik Dokter Keluarga di Daegu, memaparkan banyak hal tentang pengasuhan anak dan bagaimana mengatasinya saat sakit.
Dalam beberapa pembahasannya dalam buku ini, sekilas dokter ini terlihat aneh. Betapa tidak. Saat para dokter banyak memberikan resep obat saat ada orangtua memeriksakan anaknya yang sakit, Kim Hyojin justru memilih untuk tidak memberikan resep.
Hyojin menjelaskan, selama ini para orangtua mencari jawaban atas penyakit di rumah sakit dan berpikir bahwa anjuran dokter adalah yang terbaik untuk pengasuhan anak mereka. Baik rumah sakit maupun dokter tentu memberikan solusi terkait pengobatan medis, tetapi mereka bukanlah tempat yang tepat untuk memberikan solusi secara umum terkait pengasuhan anak.
Lalu, bagaimanakah solusinya? Dokter Kim Hyojim menjelaskan, sebagai seorang ibu, yakinlah bahwa ASI (air susu ibu) adalah makanan terbaik untuk pertumbuhan anak. Namun, karena ada masalah pada ASI, kesehatan anak jadi terganggu sehingga harus minum susu formula sesuai anjuran dokter (hlm. 29).
Setiap orangtua, khususnya ibu, tentu merasa khawatir saat anaknya sakit. Mereka merasa tak berdaya melihat si buah hati tergolek di ranjang. Rasa cemas itu biasanya timbul karena pengalaman pertama sebagai seorang ibu.
Anak-anak memiliki ikatan psikologis dengan ibunya sampai usia 5 tahun. Karena itu, jika ibu merasa cemas dan tidak berdaya, maka bagi anak-anak hal itu menjadi kondisi psikologis yang sangat buruk. Jika kondisi psikologis buruk, maka imunitas anak menjadi lemah.
Karena itulah, dalam pikiran seorang ibu harus ditanam pikiran positif bahwa ia adalah “seorang ibu yang lebih baik” dan berusaha merawat anak dengan penuh percaya diri. Dengan bertumbuhnya anak-anak, maka kita akan menjadi ayah dan ibu yang sangat bahagia.
Kehadiran buku ini menambah informasi seputar pengasuhan dan perawatan anak ketika sakit. Bahwa ketika sakit, kita tidak perlu buru-buru memberikannya obat-obat medis. Sebuah informasi yang sangat penting agar kita senantiasa tetap menjaga kesehatan dan mencarikan solusi yang tepat saat dilanda sakit.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
3 Manfaat Pare untuk Ibu Menyusui, Dapat Tingkatkan Produksi ASI
-
4 Cara Menurunkan Demam Anak Tanpa Obat, Orangtua Perlu Tahu
-
Soroti Islam Merah Putih yang Dicanangkan Puan Maharani, Dokter Eva: Nanti Dicekal Malaikat Izrail
-
Terpopuler Kesehatan: Ratusan Puskesmas di Indonesia Tak Miliki Dokter, Rina Nose Sempat Idap OCD
-
Miris! Menkes Budi Gunadi Sebut Ada Ratusan Puskesmas di Indonesia Yang Tak Miliki Dokter
Ulasan
-
Review Film Human Resource: Saat Punya Anak Bukan Lagi Hak Personal
-
Review Film Rangga & Cinta: Cerita dari Gen Milenial yang Melintas Dua Generasi
-
Refleksi Diri lewat Berpayung Tuhan, Saat Kematian Mengajarkan Arti Hidup
-
Ulasan Buku "House of Sky and Breath", Kisah Romansa Antrologi Perang
-
Ketika Omelan Mama Jadi Bentuk Kasih Sayang di Buku Mama 050
Terkini
-
Pacaran Sama Gemini Nggak Pernah Mudah, Kenapa Ya?
-
Tekad Marc Klok Cetak Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia, Target Realistis?
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?
-
Tak Sekadar Nongkrong Young On Top Buktikan Anak Muda Bisa Bergerak dan Berdampak
-
Lamaran Romantis El Rumi Nyaris Gagal Gara-Gara Ini, Kejadian Lucu di Swiss Bikin Ngakak