Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidup. Tanpa masalah manusia tidak akan berpikir. Hidupnya akan lempeng tanpa ada riak yang bisa membuatnya berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, sekecil apa pun masalah tersebut.
Tidak hanya manusia dewasa, remaja juga mengalami berbagai masalah dalam kesehariannya. Di sekolah, keluarga, persahabatan, percintaan, dan semacamnya, tentu juga menghinggapi hati remaja. Namun, masalah bukan untuk diratapi, tetapi untuk dicarikan solusi. Bagaimana menghadapi masalah yang lazim menghinggapi setiap manusia?
Dalam buku Don’t Sweat the Small Stuff for Teens, Richard Carlson memaparkan berbagai solusi atas masalah yang lazim dialami para remaja. Menurut Carlson, remaja adalah masa-masa transasi yang akan menghadapi masalah berarti dalam perjalanan hidupnya. Namun, bukan berarti orang yang dihinggapi masalah harus meributkannya, sehingga masalah kecil yang dihadapi akan menjadi besar.
Penulis menegaskan, sudah saatnya para remaja berhenti mempermasalahkan hal-hal kecil dalam hidup mereka. Hidup sudah cukup sulit ketika kita harus menghadapi hal-hal yang benar-benar penting. Tapi, kalau hal-hal kecil saja tidak bisa ditangani dengan sangat baik, maka kita akan menempuh jalanan berbatu. Kalau kita tidak bisa belajar berhenti mempermasalahkan hal-hal kecil, bisa dijamin kita akan sering merasa tertekan, frustrasi, dan tidak bahagia.
Karena itulah, para remaja harus bisa menghadapi masalah yang dihadapi dan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Salah satu masalah yang biasa dialami remaja adalah putus dari pacar. Hal ini lazim dialami para remaja. Namun, putus dari pacar bukan berarti dunia kiamat. Meskipun hal ini merupakan hal sulit yang dialami remaja.
Yang perlu dilakukan adalah tetap berpikir positif. Putus dari pacar bukan berarti kita harus mengakhir segala apa yang kita hadapi. Hidup harus tetap berjalan, dengan atau tidak adanya pacar. Pacar atau sahabat baik adalah bagian dari perjalanan hidup yang suatu saat akan pergi dari kehidupan kita. Karena itu, jangan pernah merasa putus asa dengan masalah satu ini.
Buku ini bisa menjadi pedoman para remaja bagaimana memecahkan masalah hidup. Bahwa tidak seharusnya kita merutuki nasib ketika mengalami masalah seperti gagal menjalin cinta, tidak lulus ujian, atau masalah lain yang lazim menghinggapi. Saatnya bangkit dan terus beraktivitas dengan tetap berpikir positif agar hidup tetap bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Kumcer Semua untuk Hindia: Kisah Heroik nan Dramatik Masa Kolonial
-
Ingin Mengatasi Masalah Organ Miss V? Coba Siasati dengan Magic Chair di Xinmen Rehabilitation Center
-
Viral Sekelompok Remaja Konvoi Tenteng Senjata Tajam Berkeliaran di Maja
-
Kota Bekasi Rawan Tawuran: Makin Berani dan Beringas, Nyawa Terus Berjatuhan
-
Wanita di Sukabumi yang Hilang Saat ke Toilet Sudah Ditemukan
Ulasan
-
5 Pertanyaan Krusial tentang Hidup di Novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"
-
Review Film Arwah: Ketika Reuni Keluarga Berubah Jadi Nightmare!
-
Ulasan The Metamorphosis Karya Franz Kafka: Potret Tragis Alienasi dalam Bingkai Absurd
-
Bukan Sekadar Galau, Lagu Save Me oleh BTS Suarakan Jeritan Jiwa yang Sunyi
-
Literasi Keuangan Pasutri Muda di Buku Ngatur Keuangan Keluarga itu Gampang
Terkini
-
Genjot Stamina, Pemain PSM Makassar Lahap Menu Latihan Fisik Lebih Berat
-
Skuad Baru Persib Bandung Diberi Ruang Bangun Chemistry, Bojan Hodak: Itu Normal
-
Jellyous oleh ILLIT: Perasaan Gugup Setelah Membuat Janji Temu dengan Orang Spesial
-
Futsal Keren: Beberapa Tips Kece Jadi MVP di Lapangan Indoor
-
4 Inspirasi OOTD Simpel dari Kwon Eun Bi untuk Tampilan Sehari-hari