Hidup berjalan indah dan terarah bila dipenuhi dengan tujuan dan cita-cita. Kita akan fokus mengerahkan segenap tenaga maupun pikiran demi tercapainya cita-cita.
Begitu pun dengan tujuan hidup. Dengan mengetahui tujuan hidup, kita tidak akan mengabaikan waktu yang tersedia dengan berbuat sesuatu yang sia-sia.
Namun, perlu disadari bahwa jalan menempuh cita-cita tidak selamanya mulus dan datar, kadang kala dihalau oleh duri dan sering kali kerikil-kerikil tajam juga ikut membersamai.
Gambaran ini tertuang dalam novel Menyemai Cinta Pemenang Lomba Cerita Fiksi Keagamaan Depag karya Dandang A. Dahlan. Dalam novel ini mengukir bagaimana perjuangan Mufit demi meluluskan cita-citanya.
Sudah dua tahun, Mufit tidak makan di siang hari. Pemuda tampan itu melaksanakan ibadah puasa tahunan yang lebih dikenal dengan puasa dalail khairat. Sebagai pemuda yang berada di lingkungan kota, berpuasa dalail tidaklah mudah.
Berbagai macam cobaan dialaminya. Mulai dari bermacam jenis makanan, hiburan, pergaulan, dan wanita cantik yang bisa menggoyahkan puasanya.
Saat lewat di kantin sekolah, kerap kali ia melihat kawan-kawannya sedang menikmati jajanan; mie rebus, telur asin, tahu goreng, bakwan, es teler, es teh, es sirup, dan sebagainya. Lebih-lebih saat tidak sengaja sosok Wuri Graiti, gadis primadona itu, lewat.
Hatinya berdesir hebat. Jantungnya bergedup kencang. Matanya seolah enggan melepaskannya, hingga terasa berat dikedipkan. Saat-saat seperti itu, Mufit sering dihinggapi suara tegas Kiai Mustofa. Berikut petikan suara itu:
"Le... puasa itu lahir dan batin. Tidak akan ada artinya kamu berpuasa puluhan tahun, kalau yang puasa hanya lahirmu. Puasa itu harus dzahiran wa bathinan."
Tekad Mufit melaksanakan puasa dalail sangat kuat, namun ketika gejolak mudanya muncul, tekad kuat itu terkadang luluh. Mufit berharap dengan puasa dalail, cita-citanya akan terkabul seiring ridha Allah.
Sering pula, Mufit ingat perkataan Kiai Bashir yang menyampaikan, jika seseorang sudah berniat puasa dalail, maka harus bersungguh-sungguh dan tidak boleh dengan sengaja membatalkan. Sebab, akibatnya akan buruk terhadap kesehatan tubuh, mental dan masa depan.
Berat memang perjuangan Mufit dalam melaksanakan amanat gurunya untuk berpuasa dalail. Gurunya menyampaikan, jika seseorang mampu melaksanakan puasa dalail selama tiga, enam, atau sembilan tahun, maka ia akan mendapatkan satu di antara tiga keistimewaan dari Allah, yaitu akan diberikan kekayaan kehidupan dunia, diberi kekebalan tubuh dari senjata tajam, dan di hari kiamat nanti ditanggung oleh Allah masuk surga.
Namun, ya itu tadi, semakin kuat tekad Mufit untuk melupakan pesona Wuri Graiti, justru semakin nyata bayangan itu di matanya.
Novel ini mengajarkan kita bahwa hidup harus punya cita-cita. Lebih lanjut, dalam meraih cita-cita butuh perjuangan dan pengorbanan. Menurut saya, buku ini sangat bagus, serta sangat layak dibaca, dipelajari lalu diamalkan, lebih-lebih bagi kaum remaja.
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Laptop Touchscreen Terbaik 2025, Cocok untuk Aktivitas Online dan Presentasi
-
4 Rekomendasi HP dengan Kamera Terbaik di Akhir 2025, Hasil Foto dan Video Setara Kamera Profesional
-
Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra, Bawa Fitur Canggih dan Dapur Pacu Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
-
Bocoran Spek Poco M8 Pro: Snapdragon 7s Gen 4, Dukung Fast Charging 100 W
Artikel Terkait
-
5 Cara Melupakan Masa Lalu, Wajib Kamu Tahu!
-
Lakukan 5 Prinsip Hidup Minimalis Ini untuk Membantumu Mencapai Tujuan
-
Poligami dari Tiga Sudut Pandang, Meneropong Isi Novel Istana Kedua
-
Viral Remaja Sekolah Ikut Tren TikTok Pocky Love, Netizen: Pasti Pakai Uang Jajan dari Emak
-
Mengenal Cut the Tosh, Gerakan Anyar yang Diharapkan Ampuh atasi Masalah Lingkungan
Ulasan
-
Review Drakor Shin's Project: Ada Ahli Negosiator di Balik Kedai Ayam Goreng
-
Ulasan Novel Cantik Itu Luka: Ketika Kecantikan Menjadi Senjata dan Kutukan
-
Review Film The Carpenter's Son: Reinterpretasi Kitab Injil yang Apokrif
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Review Film Lupa Daratan: Cerminan Gelap Dunia Artis di Indonesia
Terkini
-
Hemat Waktu dan Tenaga, Ini 7 Cara Efektif Membersihkan Rumah
-
4 Cleanser Korea dengan Kandungan Yuja untuk Wajah Sehat dan Glowing
-
Menopause Bukan Akhir, tapi Transisi yang Butuh Dukungan
-
Rilis Trailer, Film Alas Roban Kisahkan Teror Mistis di Hutan Angker
-
Totalitas Tanpa Batas: Deretan Aktor yang Rela Ubah Penampilan Demi Peran