Di era digital seperti sekarang, banyak media yang dimungkinkan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada umat manusia. Ada media elektronik mencakup radio, televisi, facebook, instagram, twitter, dan lain-lain. Semua bisa menjadi media untuk menyampaikan pesan dakwah atau pesan yang bernilai edukasi.
Tidak ada yang mustahil dilakukan manusia dilihat dari banyaknya media yang tersedia akhir-akhir ini karena media dimungkinkan untuk membentuk opini.
Media dalam bentuk apa pun jenisnya, sebetulnya bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, termasuk televisi dan media sosial, seperti facebook dan twitter yang kini digandrungi banyak orang.
Buku dengan judul Dakwah Sambil Ngenet ini, berisi tiga bagian. Bagian pertama, Pendahuluan; landasan berpikir, belajar dakwah ngenet, kreatif bernilai positif, dan sampaikan sesuai logika.
Bagian kedua, Berpikir Benar; berpikir kreatif, sampaikan kebenaran, ciptakan inovasi, dan hidup berpikir. Sedangkan Bagian Ketiga, Dakwah Sambil Ngenet; media dakwah, dakwah masa kini, dakwah kreatif, dan dakwah sambil ngenet.
Dakwah masa kini, seharusnya banyak disampaikan melalui media sosial, seperti facebook dan berbagai media lainnya. Jaringan internet yang tidak mengenal tempat dan waktu itu sebetulnya baik digunakan untuk menyampaikan pesan bernilai edukasi kepada masyarakat Indonesia.
Masyarakat negeri ini haus informasi bernilai edukasi, bukan informasi kolaborasi kepentingan yang memiliki manfaat sesaat atau informasi yang dikemas secara kolektif, terlihat positif, tetapi tanpa pertimbangan dampak positif atau negatif. Sejatinya, semua manusia berupaya menebarkan informasi yang benar akurat bagi kepentingan masyarakat pada umumnya.
Dalam berdakwah di media sosial, buku ini juga menekankan adanya kreativitas saat menyampaikan pesan kepada pendengar, pemirsa, dan pembaca. Sebab, dengan adanya kreativitas dalam dakwah, argumentasi yang disampaikan akan semakin kuat.
Berpikir kreatif dalam menyampaikan pesan dakwah melalui media sosial diperlukan sebagai upaya memberi pencerahan kepada pembaca.
Buku ini mengajak kita untuk menyampaikan pesan bernilai edukasi, religi, dan semacamnya yang mengandung manfaat serta kebaikan dan kebenaran di media sosial yang kita punya.
Sebab, mengajak teman, sahabat, pengguna media ini sangat efektif, karena sudah saling mengenal, seperti alumni sekolah atau berbagai perguruan tinggi. Tidak salah jika seorang teman mengingatkan teman lainnya.
Baca Juga
-
Tecno Megapad 11 Baru Rilis di Indonesia, Tablet Rp 2 Jutaan dengan Performa Handal
-
Infinix XPad 20 Resmi Rilis 12 Juni 2025, Tablet Cerdas dengan Beragam Fitur AI
-
Realme Kenalkan GT 10000 mAh, HP Rasa Power Bank yang Tetap Nyaman dalam Genggaman
-
Poco F7 Siap Meluncur Juni 2025, Usung Snapdragon 8s Gen 4 dan Harga Rp 5 Jutaan
-
Vivo Y300c Rilis dengan Harga Ramah Kantong, Layar AMOLED 120Hz dan Baterai 6500 mAh
Artikel Terkait
-
Aksi Pemotor Abadikan Momen Jalanan Dipenuhi Tenda Hajatan yang Cukup Panjang, Publik: Acara Bazar Ini Mah
-
Viral Video Tawuran Sepak Bola Tarkam di Bondowoso, Suporter Masuk Lapangan Saling Jotos
-
Deddy Corbuzier Pamit dari Sosmed, Adriano Qalbi Diduga Beri Sindiran Pedas
-
Pentingnya Berdiskusi, Lalu Ditulis dan Diterbitkan di Media
-
4 Etika Main Media Sosial Agar Tidak Tersandung Masalah
Ulasan
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Pahlawan Street Center, Wisata Ikonik di Kota Madiun
-
Suncity Waterpark Madiun, HTM Terjangkau Cocok Buat Liburan Keluarga
-
5 Rekomendasi Buku dari Lima Negara Berbeda, Jalan-jalan Lewat Bacaan!
-
Goa Lalay, Pesona Area Tambang yang Disulap Jadi Tempat Wisata Kekinian
Terkini
-
ASEAN Women's 2025: Tergabung di Grup A, Ini Peluang Lolos Timnas Putri Indonesia
-
Rakernas IMA 2025 Soroti Pemasaran sebagai Kunci UMKM Tembus Pasar Global
-
Lolos Putaran Empat, Shin Tae-yong Beri Petuah Penting ke Skuad Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Drama Thailand Paling Hits tentang Dunia Medis, Penuh Tensi!
-
Tatap Piala Dunia U-17 2025, Ini Rencana PSSI untuk Timnas Indonesia U-17