Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ahmad Irfan Ramadhan
Ilustrasi Uji Kualitas Air (Unsplash.com/tdub303)

Air merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu pemanfaatan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk diminum.

Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Untuk menentukan air layak untuk dikonsumsi atau tidak perlu dilakukan uji kualitas air dengan memperhatikan parameter-parameternya.

Berikut ini adalah 4 parameter kimia yang perlu diperhatikan saat melakukan uji kualitas air serta alat yang digunakan untuk mengukurnya.

1. TDS (Total Dissolved Solid)

TDS (Total Dissolved Solid) adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi. Bahan-bahan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses fotosintesis di perairan.

Tingginya kadar TDS apabila tidak dikelola dan diolah dapat mencemari badan air. Alat yang digunakan untuk mengukur TDS adalah TDS meter. TDS meter adalah alat untuk mengukur partikel padatan terlarut di air minum yang tidak nampak oleh mata.

Pengukuran ini menggunakan metode electrical conductivity, dimana dua probe dihubungkan ke larutan yang akan diukur, kemudian dengan rangkaian pemrosesan sinyal mengeluarkan output yang menunjukan besar konduktivitas larutan tersebut, yang jika dikalikan dengan faktor konversi maka akan didapatkan nilai kualitas air tersebut dalam TDS (Total Dissolved Solid) atau PPM (Part Per Million).

2. TSS (Total Suspended Solid)

TSS (Total Suspended Solid) adalah bahan-bahan tersuspensi (diameter > 1 μm) yang tertahan pada saringan millipore dengan diameter pori 0.45 μm. TSS terdiri dari lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik. Penyebab TSS di perairan yang utama adalah kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air.

Konsentrasi TSM apabila terlalu tinggi akan menghambat penetrasi cahaya ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis. Alat yang digunakan untuk mengukur TSS adalah TSS meter. 

3. pH (Power of Hydrogen)

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Kualitas air yang layak dikonsumsi memiliki pH netral. pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan.

4. DO (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut (DO) adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Oksigen terlarut di suatu perairan sangat berperan dalam proses penyerapan makanan oleh makhluk hidup dalam air.

Semakin banyak jumlah DO (Dissolved Oxygen) maka kualitas air semakin baik. Alat yang digunakan untuk mengukur DO adalah DO meter yaitu dengan penentuan oksigen terlarut metode elektrokimia.

Prinsip kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dan anoda yang direndam dalam larutan elektrolit atau kelembaban udara yang masuk pada alat DO meter, probe ini biasanya menggunakan katoda perak (Ag) dan anoda timbal (Pb).

Itulah tadi 4 parameter kimia kualitas air dan alat yang digunakan untuk mengukurnya. Semoga bermanfaat.

Ahmad Irfan Ramadhan