Bagaimana sebenarnya proses brpikir yang selama ini kita lakukan? Tanpa kitasadari sebenarnya ada perbedaan cara berpikir ketika kita menghadapi sesuatu yang ringan dan berat. Dalam salah satu buku self improvement yang diterjemahkan dari karya Daniel Kahneman berjudul Thinking Fast and Slow, ada 2 sistem yang mengatur cara berpikir manusia, yaitu sistem 1 dan sistem 2.
Sistem 1 bertugas ketika kita dihadapkan pada permasalahan yang ringan, seperti 2 + 2 = 4. Sedangkan, sistem 2 bertugas untuk hal-hal yang lebih berat dan tidak bisa diselesaikan oleh sistem 1. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa bias kognitif yang dapat memengaruhi keputusan kita ketika sedang berpikir. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Daniel Kahneman, berikut adalah beberapa bias kognitif tersebut.
1. Bias jangkar
Bias jangkar dapat terjadi dan memengaruhi kita ketika kita terlalu fokus pada informasi pertama yang kita dapatkan. Contoh sederhananya adalah pada saat kita melihat diskon.
Harga awal yang biasanya lebih tinggi sebelum didiskon membuat kita tergiur dan tanpa pikir panjang tertarik untuk membelinya setelah melihat harga yang sudah didiskon. Padahal, bisa saja harga tersebut dinaikkan terlebih dulu sebelum didiskon.
2. Mayoritas orang menghindari rugi
Kasus ini juga dapat terjadi pada kita ketika memutuskan sesuatu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Kita terlalu bergantung pada cara kerja sistem 1 yang serba otomatis, tanpa berusaha melibatkan sistem 2 yang lebih sistematis.
Misalnya, ketika sedang berselancar di aplikasi online shop, lantas kita melihat barang yang selama ini kita inginkan tetapi tidak terlalu penting hanya tertinggal kurang dari 5 stok. Lantas saja kita langsung memasukkannya ke dalam keranjang karena tidak ingin kehabisan barang tersebut.
3. Memindai emosi
Bias kognitif ketiga ini berhubungan dengan emosi atau persepsi yang ditangkap oleh seseorang. Walaupnlun hal disampaikan memiliki makna yang sama, tetapi jika diuraikan dengan cara yang berbeda, maka akan memberi efek yang juga berbeda.
Misalkan, kita akan mengikuti sebuah ujian. Berdasarkan hasil try out, kita mampu mengerjakan sebesar 70%. Jika kita berpikir bahwa kita akan berhasil minimal 70%, kita akan cukup merasa puas. Sedangkan, jika kita berpikir kemungkinan kita gagal pada ujian nanti adalah 30% berkaca dari try out, kita akan merasa gugup dan takut gagal.
Itulah tiga bias kognitif yang dapat disebabkan oleh penggunaan sistem 1 yang berlebihan dan terlalu mendiamkan sistem 2. Hidup ini tentang keseimbangan. Jadi, mari kita berlatih untuk lebih berpikir panjang sebelum memutuskan sesuatu.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Ulasan
-
Novel Onwards and Upwards: Perjalanan Wanita Paruh Baya Menemukan Harapan
-
Review Film The Girl with the Needle: Sepi yang Menjerat Begitu Kejamnya
-
Ulasan Drama China The Prisoner of Beauty: Antara Cinta dan Dendam Keluarga
-
Sinopsis Film 'Night Always Comes' 2025: Thriller Kriminal Menegangkan
-
Ulasan Novel The Woman Who Met Herself: Sebuah Identitas dan Penyesalan
Terkini
-
Sinopsis The Defects, Bongkar Fakta di Balik Kasus Jual-Beli Anak Ilegal
-
Spektakuler! Latihan Terakhir Pagelaran Sabang Merauke Hikayat Nusantara
-
Karnamereka Rilis Album Terbaru "Fortune", Sebuah Cerita tentang Harapan hingga Persahabatan
-
4 Serum Saffron dari Brand Lokal, Rahasia Kulit Halus dan Glowing Alami
-
Belajar dari Futsal: Lapangan Tumbuh dan Bangkit