Kebahagiaan itu tidak selalu harus dicari dengan susah payah. Terkadang, kita hanya perlu melihat ke sekeliling dan menyadari apa yang sudah kita miliki saat ini. Bahagia sendiri memiliki arti yang sangat luas, tergantung bagaimana kita mendefinisikan kata bahagia itu sendiri.
Ketika sedang terpuruk atau sedih, kita tidak harus mencari kebahagiaan di tempat yang jauh. Cukup bersyukur dan mencintai diri sendiri juga merupakan salah satu bentuk kebahagiaan. Jika kamu belum juga menemukannya, mungkin beberapa buku ini bisa membantumu merasa lebih bahagia.
1. Nyaman Tanpa Beban karya Kim Suhyun
Di buku yang heartwarming ini, penulis akan mengajak kita untuk lebih membangun hubungan kepada diri kita sendiri. Jika kita bisa memahami diri sendiri, kita akan mudah merasa bahagia tanpa harus bergantung pada hal atau orang lain.
Buku ini juga mengajak kita untuk menyediakan waktu bagi diri sendiri serta membangun batasan tertentu terhadap orang lain bahkan teman terdekat sekalipun.
2. How to Stop Feeling Like Sh*t karya Andrea Owen
Buku dengan judul yang cukup nyentrik ini bisa dibilang sebagai salah satu buku yang cukup komplit dan lengkap. Pemaparan mengenai berbagai perilaku yang memicu perasaan worthless atau tidak berharga akan membantu kita untuk keluar dari permasalahan tersebut dan mencari penyelesaiannya.
3. Terima Kasih sudah Mengatakannya karya Kim Yu Jin
Rekomendasi ketiga berisi tentang buku yang menegaskan pentingnya menyampaikan kata-kata yang baik kepada orang lain karena terkadang perkataan dapat membuat seseorang merasa lebih baik atau justru sebaliknya. Disampaikan dengan rangkaian kalimat yang heartwarming, buku ini juga mengajarkan kita untuk mengotrol perasaan dan mengatakan sesuatu dengan baik dan benar.
4. Alasan untuk Tetap Hidup karya Matt Haig
Buku satu ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis sendiri saat menjalani hidup. Buku ini cocok dijadikan teman saya melewati masa-masa yang sulit. Salah satu kelebihan buku ini adalah kata-kata serta kalimatnya yang sederhana membuat kita semakin merasa ditemani. Buku yang akan membuat kita merasa bahwa perasaan kita terwakili oleh setiap kalimatnya.
5. How to Respect Myself karya Yoon Hong Gyun
Rekomendasi terakhir juga berasal dari penulis Korea Selatan, Yoon Hong Gyun. Buku ini akan mengajak kita menerapkan 24 "latihan" yang siap membentuk kita menjadi sosok yang lebih menghargai dan mencintai diri sendiri apa adanya. Buku ini juga akan membuat kita melihat hidup dari perspektif yang baru agar bisa lebih bahagia.
Itulah lima rekomendasi buku untuk membantu kita menemukan makna bahagia. Kamu tertarik membaca yang mana?
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Anak SD Ini Hanya Pegang Selembar Kertas karena Ayah Tak Mampu Beli Buku Tulis, Publik Ramai Ingin Bantu
-
3 Rekomendasi Buku yang Dibaca Tokoh Sukses, Salah Satunya Sapiens
-
4 Cara Membuang Pikiran Negatif, Bangun Pikiran Positif untuk Lebih Bahagia
-
'Lebih Baik Menjanda, Suami Tiada Guna', Heboh Wanita Tertawa Renyah Pamer Akta Cerai, Tuai Pro Kontra
-
Segudang Keutamaan Membaca Sholawat Nabi: Dilindungi Malaikat hingga Dibukakan Pintu Rejeki
Ulasan
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Review Film Heart Eyes: Siapa Sangka Hari Valentine Jadi Ajang Pembunuhan
-
Pulau Karampuang, Salah Satu Wisata Wajib Dikunjungi saat Liburan di Mamuju
-
Ariana Grande Refleksikan Perempuan Penuh Komitmen Lewat Lagu Right There
Terkini
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting
-
Di Balik Tren Quiet Quitting: Tanda Karyawan Lelah atau Perusahaan Gagal?
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya