Nama Chairil Anwar tentu akan terngiang-ngiang di benak kita bila kita menyaksikan, mendengar, ataupun membacakan karya-karya puisi karangan para penyair Indonesia di era 40-an. Nama Chairil Anwar yang kita kenal saat ini juga telah lama membumbung tinggi karena dengan semangat dan gairahnya dalam menulis sajak, ia telah berhasil menciptakan suatu dobrakan baru bagi dunia perpuisian Indonesia, yang tentu saja berpengaruh terhadap berkembangnya suatu bahasa, yakni bahasa Indonesia.
Dan masih dalam rangka memperingati 100 tahun lahirnya Chairil Anwar, kali ini saya akan membahas peranannya dalam mematangkan bahasa dan sastra Indonesia di samping membahas karya-karya sastranya. Lalu apa saja peranan Chairil Anwar dalam mematangkan bahasa dan sastra Indonesia khususnya di masa awal kelahiran bangsa ini?
‌Lewat puisi, Chairil Anwar banyak menciptakan perubahan-perubahan. Tak hanya di bidang seni, perubahan yang ia ciptakan mampu memberikan pengaruh terhadap bidang yang lain, dan salah satunya adalah bahasa dan sastra. Seperti yang kita tahu, bahasa dan sastra adalah dua elemen penting yang tak terpisahkan. D
Lewat puisilah, Chairil Anwar mampu memberikan kebebasan dalam berbahasa dan bersastra, sehingga bahasa dan sastra Indonesia yang pada mulanya masih berpatok pada bahasa Melayu dengan struktur bahasa yang baku, di tangan Chairil Anwar menjadi bebas dan lepas dari patokan tersebut. Akan tetapi, kebebasan itu bukan berarti tanpa aturan. Dan aturan itulah yang menjadi estetika dalam berbahasa dan bersastra.
Salah satu peranan Chairil Anwar dalam mematangkan bahasa Indonesia ialah dengan mengangkat kosakata sehari-hari ke dalam karya sastra. Kosakata sehari-hari yang dimaksud ialah kosakata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari; juga kosakata yang jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari tetapi sudah tak asing di telinga kita, semisal kosakata yang sering digunakan di tempat-tempat tertentu, seperti halnya tempat perjudian, lokalisasi, dan lain-lain. Hal itu tentu dapat ditemukan dalam puisi-puisinya, kosakata seperti "mampus" dan "jalang" adalah contoh kecilnya. Dengan begitu, orang-orang akan menjadi lebih bebas dalam berbahasa, dan tak ada lagi "hierarki" dalam bahasa dan sastra Indonesia.
Selain itu, kemahiran Chairil dalam berbahasa asing dan besarnya minat terhadap bacaan berbahasa asing juga mempengaruhi peranannya dalam mematangkan bahasa dan sastra Indonesia.
Ada beberapa kosakata asing yang digunakan oleh Chairil dalam sajak dan pidatonya, seperti kosakata "Hopla" dan "perlente". Akan tetapi, kosakata tersebut jarang sekali dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dan hanya dijadikan sebagai penghias percakapan saja. Kendatipun demikian, kosakata serapan yang digunakan oleh Chairil itu mampu memberikan keragaman dalam bertutur bahasa, baik sebagai percakapan maupun sebagai ungkapan dalam seni sastra.
Itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai peranan Chairil Anwar dalam mematangkan bahasa dan sastra Indonesia. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi berdasarkan penelitian singkat saya terhadap karya-karya Chairil Anwar. Itu saja yang ingin saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya ucapkan mohon maaf dan terima kasih. Semoga bermanfaat. Tabik!
Baca Juga
-
Mari Kembangkan Diri Bersama Buku Bertajuk 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
-
Ulasan Tuan Besar Gatsby Karya F. Scott Fitzgerald, Salah Satu Novel Terhebat dalam Sastra Dunia!
-
Misi Evakuasi Para Tentara Inggris pada Perang Dunia II dalam Film Dunkirk
-
Ulasan Film The Pursuit of Happyness: Perjuangan Seorang Ayah Meraih Kesuksesan
-
Ulasan Film Fury: Pertempuran Sengit Melawan Satu Batalion Tentara Jerman
Artikel Terkait
-
Rudy Susmanto Bakal Buat Rambu-Rambu Jalan dengan Bahasa Sunda Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Ini Arti Tae Bahasa Korea, Kok Bikin Farhat Abbas Tersinggung?
-
Strategi Bijak Sebelum Mengejar Impian Beasiswa Ke Luar Negeri
-
Kisah Unai Emery Latih Arsenal tapi Tak Bisa Bahasa Inggris, Berakhir Dipecat
-
Apa Arti Hasta la Vista? Ini Perbedaannya dengan 'Adios'
Ulasan
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Selalu Best Seller, 3 Buku Ini Gak Pernah Nangkring di Event Cuci Gudang
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Doyoung NCT 'The Story': Ceria Hidup Layaknya Healing dan Pelukan Hangat
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg
-
Hazelight Studios Umumkan Game Baru, Siap Hadirkan Inovasi Co-Op Unik!