Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rofita Cahya
Buku Respati (Dokumen Pribadi/Rofita Cahya)

Apa yang kamu lakukan jika memiliki kemampuan super untuk melihat mimpi orang lain? Apakah kamu akan seperti tokoh utama dari buku ini untuk menuntaskan sebuah kasus pembunuhan?

Buku Respati yang ditulis oleh Ragiel JP pada tahun 2021 lalu ini menceritakan tentang Respati yang memiliki kemampuan aneh, yaitu bisa masuk ke dalam mimpi seseorang hanya dengan menyentuh kulit Si Pemimpi. Awalnya ia sudah terbiasa dengan kemampuannya ini, sampai pada suatu waktu, ia bertemu dengan Wulan yang mimpinya tidak bisa ia tembus.

Dari Wulan-lah ia mengetahui bahwa dirinya adalah seorang penjelajah mimpi. Pada suatu waktu, ia melihat mimpi seseorang, lalu ia melihat korban tewas yang tergantung dalam posisi terbalik. Dari hal itu, Respati sering kali mendapat teror dari seseorang yang tidak ia kenali.

Semasa tahun 2021 lalu, buku ini sering kali muncul di Instagram, dan saya memang tertarik dengan kisah-kisah fantasi sejenis kemampuan aneh seperti ini. Premis cerita ini cukup menarik, penulis juga memberikan beberapa pengetahuan langsung ataupun trivia tentang dunia mimpi.

Pendeskripsian dan penokohan digambarkan dengan cukup baik. Pemilihan latar pun juga dapat tergambar dengan jelas. Walaupun bahasanya sedikit agak kaku untuk saya, tetapi juga cukup menarik karena ada beberapa percakapan bahasa daerah sehingga membuat ceritanya menjadi kental dengan daerahnya.

Buku ini juga diselingi oleh cerita romansa khas anak sekolahan yang membuatnya menjadi cukup menarik juga. Entah mengapa saya cukup menikmatinya. Penulis juga cukup cerdik untuk mengecoh pemikiran pembacanya. Ada beberapa bagian yang membuat saya seperti berkata "Hah?" saat membacanya. 

Walaupun demikian, ada beberapa hal yang sebenarnya cukup membuat saya bingung, karena ada beberapa adegan atau narasi yang berulang, sehingga terkesan cukup membosankan. Dan juga, setelah membaca buku ini, yang terlintas dipikiran saya adalah series Harry Potter.

Novel Respati ini dapat dibaca sekali duduk, karena saya juga dibuat penasaran dengan siapa pelakunya dan juga bagaimana cara menyelesaikan kasus pembunuhan itu. Namun, sepertinya akan dilanjutkan di buku lain, karena bagian akhirnya yang cukup menggantung. Secara keseluruhan, saya menikmati saat membaca buku ini.

Rofita Cahya