Bagaimana perasaanmu saat mengetahui kalau teman sekelasmu adalah seorang peri? Dan apa yang akan kamu lakukan kalau ternyata temanmu itu mengubah dirimu menjadi seorang peri juga? Apakah kamu akan ketakutan? Atau justru menikmatinya?
Halfie adalah buku serial Magical Tales of Gandaloka pertama yang saya baca. Buku ini menceritakan tentang Naira yang baru pindah ke sekolah barunya di Gandaloka, sebuah lokasi yang ternyata banyak makhluk bernama demit, yang menyembunyikan identitasnya. Demit sendiri banyak jenisnya, salah satunya adalah peri.
Awalnya Naira banyak memiliki keinginan, termasuk punya banyak teman, aktif di berbagai kegiatan, dan menikmati masa remaja yang gemilang. Akan tetapi, pertemuannya dengan Gesta mengubah segalanya. Ia justru mengalami tragedi lalu kekuatan Gesta merubahnya menjadi setengah demit. Naira jadi harus berurusan dengan sayap dan kekuatan sihir yang tidak ia sukai.
Buku ini ditulis oleh Priscila Stevanni dan diterbitkan oleh Penerbit Clover pada tahun 2019. Buku ini memiliki rating 13+ sehingga cukup wajar kalau cerita ini menargetkan pembaca remaja.
Menurut saya, cerita ini memiliki blurb yang cukup menarik. Tentang seseorang yang ingin menjalani kehidupannya secara normal, namun, ia harus berurusan dengan hal yang berbahaya. Sampul buku ini juga menggambarkan tokoh secara jelas. Dari segi penokohan juga memiliki karakter yang kuat untuk sosok Naira sendiri.
Dari jalan ceritanya sendiri sebenarnya cukup ringan, hanya saja, sedikit terlalu cepat untuk saya. Masih ada sebagian hal yang menjadi pertanyaan untuk saya karena kurang dijelaskan secara rinci. Tetapi, untuk bacaan sekali duduk, buku ini juga dapat dinikmati khususnya oleh para pembaca remaja. Hanya saja, latar belakang Gesta masih belum terlalu jelas untuk saya.
Diselingi dengan kisah romansa sekolah, sebenarnya pada bagian ini sedikit mirip dengan beberapa cerita romansa remaja biasanya. Seperti mengisahkan remaja biasa yang harus berurusan dengan orang yang dingin atau sebagainya. Namun, yang sedikit berbeda adalah harus berurusan dengan makhluk asing, alias bukan manusia biasa. Menurut saya, penulis cukup ahli dalam menggabungkan fantasi dengan kisah remaja seperti ini.
Baca Juga
-
Review Novel Perempuan Bayangan, Cerita dengan 3 Sudut Pandang
-
Review Novel Goodbye Days, Kisah Traumatis Kehilangan Sahabat
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi
-
Ketidakadilan Sistem Kolonial "Anak Semua Bangsa", Upaya Pembebasan Rakyat
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Buku: Lima Cerita: Kisah-kisah Menjadi Dewasa oleh Desi Anwar
Ulasan
-
Menikmati Lupis di Warung Lintau Pekanbaru, Cita Rasa Tak Terlupakan
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi
-
Ulasan Film Qodrat 2: Atmosfer Horor Terbangun Kuat Sejak Menit Pertama
Terkini
-
Spin-off dari Hospital Playlist, 4 Alasan Resident Playbook Wajib Ditonton!
-
5 Rekomendasi Drama Jepang Dibintangi Rina Kawaei, Terbaru Ada Damemane
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal