Peninggalan tradisi masa prasejarah megalitikum di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) tumbuh dengan pesat dibandingkan pulau lain. Di tengah gempuran era modern, beberapa kampung adat di pulau Sumba justru masih memegang erat budaya serta tradisi adat istiadat peninggalan leluhur.
Jika berkunjung ke Sumba, pastikan untuk memasukkan beberapa destinasi kampung adat dalam bucket list-mu ya untuk memperluas wawasan sejarah leluhur kita!
1. Kampung Tarung
Salah satu kampung adat yang mudah dijangkau karena lokasinya berada di tengah kota Waikabubak, Sumba Barat ini memiliki tradisi megalitikum yang tetap lestari. Bangunan rumah tradisional terbuat dari bambu dan beratap alang-alang dibangun mengelilingi peninggalan megalitikum berupa kuburan batu dan dolmen.
Pola pemukiman masyarakat di sini berorientasi pada ruang tengah (Talora atau Natar) yang digunakan untuk upacara adat yang sakral. Rancangan di sini dibagi menjadi tiga bagian vertikal yakni bagian atas untuk roh para leluhur serta sebagai penyimpanan makanan, bagian tengah untuk pemilik rumah, sementara bagian bawah untuk hewan ternak.
2. Kampung Adat Ratenggaro
Kampung adat yang berada di Sumba Barat, dekat dengan pantai ini memiliki keunikan rumah adat beserta ratusan kuburan batu dengan usia ribuan tahun. Ratenggaro berasal dari kata ‘rate’ kuburan dan ‘garo’ nama suku di Sumba. Dengan tinggi 15-30 meter, desain menara pada rumah adat di sini merupakan yang tertinggi dari rumah adat lain di Pulau Sumba. Bangunan rumahnya terdiri dari empat tingkatan. Setiap rumah adat Ratenggaro juga memiliki rahang babi hutan beserta taringnya dan tanduk kerbau yang biasanya digantung di dalam atau di luar rumah
3. Kampung Adat Prai Ijing
Ketika berkunjung ke salah satu desa yang terkenal di Sumba ini, kamu akan disambut dengan 38 rumah tradisional yang dibangun di atas bukit dengan dikelilingi pepohonan hijau yang rimbun. Prai Ijing berasal dari kata ‘prai’ kampung dan ‘ijing’ buah kedondong hutan karea kampung ini memiliki banyak pohon kedondong. Kampung yang berada di Sumba Barat ini diperkirakan berusia sekitar 180 tahun.
Rumah di sini terdiri dari tiga tingkatan. Yang paling bawah disebut lei bangun sebagai tempat untuk hewan ternak, tingkat tengah disebut rongu uma untuk penghuni rumah, dan paling atas disebut uma daluku untuk menyimpan bahan makanan dan benda pusaka.
4. Kampung Raja Prailiu
Wisatawan yang berkunjung ke kampung adat ini biasanya akan ditawari untuk memakan sirih, karena hal ini merupakan kebiasaan masyarakat setempat. Tak jauh berbeda dari desa adat lain, Kampung Raja Prailiu juga meyimpan peninggalan bersejarah seperti makam batu yang dikenal dengan reti dan berbagai patung. Makam batu yang ada di sini memiliki ukiran seperti buaya, kura-kura,udang, monyet, dan manusia sebagai hiasannya. Wisatawan juga dapat melihat langsung proses pembuatan kain tradisional khas Sumba Timur.
5. Kampung Adat Praiyawang
Kampung Adat Praiyawang masih menyimpan peninggalan nenek moyang seperti gong serta pakaian adat yang berusia ratusan tahun. Kampung yang berada di Sumba Timur ini terdiri dari delapan rumah adat yang melambangkan jumlah keturunan dari bangsawan Praiyawang. Rumah adat tersebut dibangun mengelilingi kuburan-kuburan batu besar.
Baca Juga
-
5 Fakta Menarik Nam Ji Hyun, Aktris Berbakat Pemeran K-Drama Good Partner
-
3 Karakter Cowok Green Flag di Drama Korea Welcome To Samdalri, Bikin Meleleh!
-
3 Drakor Baru yang Angkat Tema soal Lika-liku Perceraian, Penuh Pesan Moral
-
4 Pesona Shin Eun Soo di 'Twinkling Watermelon', Bicara Pakai Bahasa Isyarat!
-
4 Film Beragam Genre Dibintangi Dwi Sasono di 2023, Terbaru 'Budi Pekerti'
Artikel Terkait
-
Destinasi Liburan Akhir Tahun, Menikmati Tradisi Natal di 3 Negara Asia
-
Menggali Tradisi Sosial dengan Dinamika Tak Terduga Melalui Arisan
-
Langkah Bijak Menolak Perjodohan dari Orangtua
-
Ulasan Novel 7 Prajurit Bapak, Perjalanan Mencari Identitas dan Impian
-
Tradisi Jawa Rebo Wekasan Menurut Islam Tidak Melanggar Syariat, Buya Yahya Ingatkan Poin Penting Ini
Ulasan
-
Ulasan Buku Tahu Gak Tahu, Bahas Fenomena Sosial Lewat Ilustrasi yang Unik
-
Piknik Bersama Maut: Film Pendek yang Ajarkan Pentingnya Menikmati Hidup
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
Terkini
-
3 Varian Serum dari Bio Beauty Lab, Ampuh Atasi Kulit Kusam hingga Penuaan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
Resmi, Serial Alice in Borderland Season 3 Bakal Tayang Tahun Depan
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan