Shalat mestinya selalu kita jadikan sebagai kebutuhan utama dalam hidup ini. Nyatanya, banyak orang yang mengaku beragama Islam mengabaikan hal ini. Banyak dari mereka yang tak menjadikan shalat sebagai kebutuhan yang urgen, sehingga mereka mengabaikan bahkan dengan sengaja meninggalkannya.
Disadari atau tidak, selama ini banyak orang lebih sibuk mengejar urusan dunia. Setiap hari mencari harta benda, tapi mengabaikan saat panggilan untuk melakukan ibadah shalat telah tiba. Semoga kita bukan termasuk golongan mereka: orang-orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat.
Ada penjelasan menarik perihal shalat, yang saya temukan dalam buku ‘Reclaim Your Heart’ karya Yasmin Mogahed. Yasmin menjelaskan, ada banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak punya waktu untuk shalat di tempat-tempat kerja atau sekolah atau saat mereka sedang keluar. Tapi, berapa banyak yang mengatakan bahwa mereka tak punya waktu untuk pergi ke kamar mandi, saat sedang keluar, atau di tempat kerja atau di sekolah, sampai-sampai mereka lebih memilih untuk memakai popok dewasa?
Berapa banyak yang lebih suka mengompol daripada pergi ke kamar mandi untuk buang air pada waktu subuh? Bahkan, kita bakal susah payah untuk turun dari tempat tidur, keluar dari kelas, atau menghentikan pekerjaan kita untuk pergi ke kamar mandi, tapi tidak untuk shalat. Kedengarannya memang lucu, tapi sebenarnya, kita menempatkan kebutuhan tubuh di atas kebutuhan jiwa kita (halaman 177).
Saya sangat sepakat dengan penjelasan Yasmin dalam buku ini, bahwa “kita memberi makan tubuh kita, karena jika tidak, kita akan mati. Tapi, begitu banyak orang yang membiarkan jiwanya kelaparan. Lupa bahwa jika kita tidak mengerjakan shalat, jiwa kita akan mati. Dan ironisnya, tubuh yang kita rawat ini bersifat fana, sedangkan jiwa yang kita abaikan justru abadi.
Bagi orang-orang yang mengaku baragam Islam dan selama ini dengan sengaja meninggalkan beribadah kepada-Nya, mumpung masih diberi kesehatan dan kesempatan bernapas, mari kita kembali ke jalan-Nya. Mari kita berusaha untuk memperbaiki diri kita.
Menurut Yasmin Mogahed, mereka yang telah terjatuh dari jalan lurus hanya perlu melihat kembali ke tempat ia bermula; dan mereka akan mendapati bahwa itu dimulai dengan shalat. Hal yang sama persis berlaku sebaliknya. Bagi mereka yang ingin mengubah kehidupan, mulailah dengan berfokus pada shalat dan menyempurnakannya.
Semoga para pembaca dapat memetik hikmah dan manfaat setelah membaca buku ‘Reclaim Your Heart’ (Zaman, 2014) karya Yasmin Mogahed ini.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah: Menyembuhkan Luka
-
Banyak Artis Lakukan Ritual Melukat, Bagaimana Hukumnya Bagi Umat Islam?
-
Angkasa Pura II Bersiap Layani Jemaah Umrah di Bandara Kertajati
-
Pendaftaran Uji Kompetensi Calon Penerima Beasiswa Al-Azhar Mesir Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya
-
Menyimak Kisah Dunia Pelawak dan Kesehatan Metal dalam Buku 'Teori Tawa'
Ulasan
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
Novel If We Survive This: Perjuangan Dua Saudara di Tengah Virus Mematikan
-
Ulasan Komik Nyai Anteh: Cerita Rakyat Bergaya Modern dan Sarat Pesan Moral
-
Fifty Shades: Trilogi Film Romansa Mewah Penuh Luka dan Kontroversi
Terkini
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
5 Drachin Tayang Juli 2025, Ada Drama Reuni Zhao Jinmai dan Zhang Linghe
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang