Belum lama ini, tepatnya pada 17 Agustus 2022 ini youtuber Indonesia, Alffy Rev membuat video musik yang menjadi trending YouTube. Video musik tersebut membawa tema Wonderland Indonesia, yang salah satunya menceritakan kekayaan flora dan fauna yang dimiliki Indonesia.
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa negara Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa termasuk di dalamnya adalah flora dan fauna. Lantas mengapa Indonesia bisa memiliki kekayaan yang luar biasa ini dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia ini? Berikut ini penjelasan ilmiahnya.
1. Latitudinal diversity gradient (LDG)
Latitudinal diversity gradient merupakan sebuah fenomena peningkatan kekayaan spesies atau sering disebut dengan biodiversity dari kutub menuju daerah tropis. Mengutip laman Livescience, "Semakin dekat kita mendekati daerah tropis, semakin besar peningkatan variasi struktur, keanggunan bentuk, dan campuran warna, seperti juga dalam kemudaan abadi dan kekuatan kehidupan organik," seperti dikatakan Alexander von Humboldt, seorang naturalis Jerman dalam tulisannya pada tahun 1807 dalam tulisannya.
Daerah tropis adalah daerah yang berada di jalur garis khatulistiwa. Negara Indonesia terletak pada garis khatulistiwa, sehingga Indonesia merupakan negara tropis. Dengan demikian, wajar Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah. Lantas, mengapa daerah tropis memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah dibandingkan dengan negara di luar wilayah tropis? Setidaknya ada tiga hipotesis yang dapat menjelaskan perihal fenomena ini, jelas Andrew Dobson seorang profesor ekologi dan konservasi penyakit di Universitas Princeton.
2. Hipotesis pertama
Hipotesis pertama menjelaskan bahwa curah sinar matahari yang tinggi dikombinasikan dengan curah hujan dan nutrisi tanah yang baik akan menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih banyak. Wilayah yang berada pada garis khatulistiwa merupakan wilayah dengan iklim tropis dimana curah sinar matahari sangat tinggi di daerah ini. Sinar matahari adalah energi bagi kehidupan semua makhluk hidup.
Mengutip lama Livescience, Dobson seorang profesor ekologi dan konservasi penyakit, memandang dari sudut pandang evolusi, bahwa kelimpahan pertumbuhan tanaman mengarah pada keragaman yang lebih besar dari hewan. Tingkat interaksi di seluruh rantai makanan dengan tanaman dan jamur, hewan herbivora, dan predator mengarah ke tingkat spesiasi yang lebih tinggi. Spesiasi adalah sebuah proses evolusi munculnya spesies baru.
3. Hipotesis kedua
Keanekaragaman flora dan fauna yang masih eksis sampai saat ini sebagian besar merupakan spesies yang telah berkembang selama 200juta tahun terakhir. Hal ini menjadi inti dari hipotesis kedua, yaitu tropis adalah lingkungan yang jauh lebih tua dan belum terganggu oleh pembekuan besar sehingga spesies yang hidup di daerah tersebut memiliki lebih banyak waktu untuk berevolusi. Sedangkan di wilayah kutub utara dan selatan dipengaruhi beberapa zaman es, sehingga benar-benar menghilangkan kehidupan di daerah tersebut.
4. Hipotesis ketiga
Hipotesis ketiga merupakan tentang batas keragaman. Pada lingkungan yang berbeda berpotensi untuk menunjang kekayaan spesies, dengan demikian akan lebih banyak spesies dapat eksis di daerah tropis dibandingkan dengan daerah beriklim sedang, jelas David Storch, seorang profesor ekologi di Universitas Charles di Praha.
Namun, tingkat spesiasi yang tinggi akan menyebabkan populasi suatu spesies menjadi lebih kecil, dimana banyak spesies berinteraksi dan berkompetisi di area kecil yang membuat resiko untuk punah menjadi lebih besar. Sehingga tingkat spesiasi yang tinggi pada daerah tropis, tinggi pula untuk tingkat kepunahan suatu spesies pada daerah tropis ini.
5. Latitudinal diversity gradient tidak universal
Latitudinal diversity gradient ternyata tidak berlaku universal. Tidak semua spesies tunduk pada teori ini. Sebagai contoh adalah hewan penguin mengandalkan kelimpahan sumber makanan pada perairan Antartika yang dingin. Storch seorang profesor ekologi di Universitas Charles di Praha mengatakan “beberapa spesies berasal jauh dari khatulistiwa dan mereka tidak punya cukup waktu untuk menyebar ke daerah tropis, sehingga mereka secara khusus beradaptasi dengan iklim yang lebih dingin. Dengan kata lain, keanekaragaman pada kelompok tumbuhan dan hewan tertentu masih dapat muncul di daerah kutub.
Terjawab sudah pertanyaan perihal mengapa Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah. Selanjutnya, yuk kita lestarikan kekayaan alam yang kita miliki ini agar tidak lebih cepat punah.
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
BREAKING NEWS! FIFA Rilis Ranking Terbaru, Timnas Indonesia Peringkat Berapa?
-
Wuling Rayakan Produksi Mobil ke 160.000 di Indonesia
-
Hyundai Luncurkan Program Berlangganan Charging Station untuk Konsumen Mobil Listrik
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Sumber Kekayaan Febby Rastanty, Dipuji Wanita Alpha Sejati Tanpa Rendahkan Pria
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan