Ngomong-ngomong soal hiasan rambut tradisional asal Jepang, kanzashi muncul sebagai salah satu jenis yang paling populer. Hiasan rambut berbentuk jepit rambut ini banyak digunakan oleh pengantin wanita dan Geisha. Nah, kita kenalan lebih banyak yuk dengan kanzashi, jepit rambut tradisional Jepang yang sudah dipakai sejak dulu.
Apa itu Kanzashi?
Mengutip laman Japanobjects, kanzashi adalah jepitan rambut yang bagian dasarnya terbuat dari logam berlapis, kayu dan kulit penyu, bahkan plastik. Jepitan ini dihiasi bunga yang terbuat dari sutra yang disebut habutase. Akan tetapi, hiasan berbentuk bunga ini sulit dibuat karena sulitnya mendapatkan bahan baku. Dan alat tradisional untuk membuatnya.
Kanzashi muncul pertama kali di zaman Heian di mana para wanita di zaman ini tampak memakai hiasan rambut dengan desain yang rumit bergaya taregami. Pada zaman Edo, kanzashi semakin populer dan disukai oleh para wanita. Bentuk dan desainnya semakin beragam.
Jenis-Jenis Kanzashi yang Ada
Kanzashi mempunyai beragam desain dan ukuran. Namun, yang paling populer adalah sebagai berikut:
- Tama-Kanzashi: Jenis kanzashi berikut ini adalah yang paling populer. Bentuknya lucu dan desainnya sederhana. Kanzashi ini memiliki tongkat dengan bola di ujung yang dihiasi ukiran. Namun, ada pula yang polos.
- Kanoko Dome: Kanzashi ini berbentuk bulat dan tabung dengan habutase yang terbuat dari kain berhiasa Mutiara dan manik-manik lainnya. Maiko biasanya mengenakan kanzashi ini di bagian belakang rambutnya pada gaya rambut wareshinobu.
- Kushi: Kushi banyak digunkan bersamaan dengan hana kanzashi. Jepit rambut ini terbuat dari kayu dan diselipkan pada rambut dengan mudah. batu-batuan manik dan permata sering digunakan untuk menghiasi kanzashi.
- Ogi: Ogi adalah kanzashi gaya putri yang terbuat dari logam. Bentuknya seperti kipas dan dihiasi Mutiara yang menjuntai.
- Bira-bira: Kanzashi yang eye-catching ini memiliki lampiran yang menjuntai, kadang-kadang berbentuk lonceng atau potongan logam yang akan bergemerincing saat pemakainya bergerak atau terkena angin.
- Hana-kanzashi: Hana kanzashi banyak dikenakan oleh Maiko di Kyoto. Kanzashi ini berbentuk buang yang tampak flamboyan.
Benarkah Kanzashi Pernah Digunakan Sebagai Senjata?
Kanzashi berbentuk panjang dan runcing. Benda cantik ini ditempatkan di rambut sehingga terlihat bagian hiasannya mempercantik penampilan. Karena bentuknya yang, kanzashi bisa digunakan sebagai senjata untuk melindungi diri dan menyerang orang lain. Dan, kanzashi yang terbuat dari kayu digunakan sebagai jimat.
Pada abad ke-8, pengaruh Cina mulai masuk ke Jepang menyebabkan kanzashi mendapat pengaruh pada desainnya. Material kanzashi pun jadi lebih beragam, yakni ada yang terbuat dari emas dan perak. Saat kanzashi semakin populer, muncul larang wanita membawa kanzashi di zaman Shogun karena dianggap benda tajam yang membahayakan.
Itu dia serba-serbi tentang kanzashi. Dilihat dari fungsinya, kanzashi mempunyai kemiripan dengan tusuk konde di Indonesia, bukan?
Baca Juga
-
5 Fakta Zom 100: Bucket List of the Dead yang Bikin Penasaran Penggemar
-
4 Rekomendasi Anime untuk Kamu yang Menyukai Cerita Bertema Zombie
-
Rekomendasi 4 Tontonan Menarik di Disney yang Tayang Bulan Juli 2023
-
Jujutsu Kaisen 2: Sinopsis dan Penjelasan Karakter Kunci di dalam Serialnya
-
Prosesi Sangjit, Seserahan ala Tionghoa yang Dijalani Anak Hotman Paris
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Angkara Murka: Horor dan Kekuasaan di Balik Gelapnya Tambang
-
Ulasan Novel The Three Lives of Cate Kay: Antara Karier dan Keluarga
-
Film Komedi Kinda Pregnant, Kebohongan Kehamilan Menjadi Realita Emosional
-
6 Rekomendasi Wisata Air Terjun di Sumba, Ada yang Mirip Niagara
-
Review Film Lilo & Stitch: Live-Action yang Cuma Dibikin Ulang?
Terkini
-
Netflix Buka Suara Soal Yeji ITZY Gabung Alice in Borderland Season 3
-
4 Klub Unggas Sudah Berjaya di Tahun 2025, tapi Masih Ada Satu Lagi yang Harus Dinantikan!
-
Haechan akan Merilis Lagu The Reason I Like You, OST Second Shot At Love
-
Film Animasi KPop Demon Hunters Umumkan Jajaran Pengisi Suara dan Musik
-
Wacana BRI Liga 1 Tambah Kuota 11 Pemain Asing, Ini 3 Dampak Negatifnya