Di zaman serba digital ini, kita tidak lagi sulit mencari informasi apa pun yang sedang kita perlukan. Lewat internet, apa yang kita telusuri, dengan mudah kita temukan. Tidak butuh waktu lama, semua tersedia. Sebab, di internet sudah terbilang lengkap. Dari hiburan, berita, pengetahuan, pengembangan kepribadian, resep, referensi, dan lain sebagainya.
Bahkan, di media sosial pun kerapkali kita temukan berita. Tak luput, kita jadi tahu keberadaan seseorang, apa yang sedang dikerjakan, bersama siapa, dan seterusnya. Semua menjadi terbuka dan dapat diakses siapa saja. Termasuk, jika kita ingin mengetahui aktivitas kesehariannya, karakter, teman karib, dan sebagainya.
Sebagai contoh, ketika ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang, coba lihat status-status yang ia perbarui di media sosialnya, seperti membuka facebook. Dengan mencari di menu pencarian, kita bisa temukan seseorang dengan berbagai macam informasi, kegiatan, sifat dan gaya hidupnya.
Seperti halnya buku dengan judul Status-Status Gila Prie GS ini. Buku ini merupakan kumpulan status yang di-update Prie GS di dinding facebook-nya. Dengan membaca buku ini, kita tidak perlu lagi berselancar ke facebook Prie GS. Membaca buku ini kita menjadi tahu bagaimana kehidupan sehari-hari sosok Prie GS.
Pada tanggal 07 Januari 2010, kita tahu jika Prie GS sedang bertamu ke rumah temannya. Dari mana kita ketahui? Dari status facebook yang ia tulis. Pada tanggal tersebut, Prie GS menulis yang kemudian dicantumkan dalam buku mungil ini. Begini isinya:
"Kang Prie, kenapa negeri ini selalu saja penuh korupsi, pejabat sulit dinasihati? Akan jadi apa bangsa ini kalau tidak memperbaiki diri?" sambut teman ini ketika aku bertandang ke rumahnya.
"Kamu ini terlalu banyak mengurus negara, sampai lupa bahwa sejak tadi aku belum disuguhi apa-apa," kataku (halaman 3).
Dengan membaca statusnya itu, kita tak hanya tahu bahwa di tanggal tersebut ia sedang bertamu ke rumah temannya. Namun, kita juga dibeberkan karakter Prie GS, bahwa ia lebih suka disuguhi minuman dari pada disuguhi pertanyaan. Bahwa ia kurang suka memikirkan pejabat negara, dan tidak berminat memikirkannya.
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
-
Apes! Jual HP Lewat Grup Facebook, Nasib Warga Malah Berujung Nyesek Gara-gara Ini
-
Menyelami Kisah Hidup dan Pemikiran Hamka
-
Meningkatkan Gairah Seks! Anda Bisa Baca 5 Novel Erotis Ini
-
Gratis! Cara Dapat Set Top Box STB Gantikan TV Analog ke TV Digital, Kominfo Beri Bocoran Jitu
-
Waspada! Niat Jual Handphone Lewat Grub Facebook, Warga Apes Dapat Uang Palsu dari Si Pembeli
Ulasan
-
Review Film Good Boy: Horor dari Sudut Pandang Seekor Anjing yang Setia
-
Menariknya Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung, Sekuel yang Berani Ganti Sudut Pandang
-
Film Rest Area yang Terlalu Ambisius dan Lupa Caranya Memikat Penonton
-
Bukan Tentang Siapa yang Selamat, Memahami Lebih Dalam Film Tukar Takdir
-
Review Film One Battle After Another: Sebuah Cerminan Masyarakat Modern!
Terkini
-
Cetak Skor 4-0! SMKN 2 Surabaya Berhasil Amankan Tiket ke Grand Final ANC 2025
-
Sidang Cerai Andre Taulany Kembali Tertunda karena Erin Absen? Ini Sebabnya
-
Bandung 'Hareudang' Karena Sampah Makanan, Komunitas Gen Z Ini Punya Solusinya
-
Patrick Kluivert Unjuk Mental Baja, Sudah Kantongi Kelemahan Arab Saudi?
-
Lesti Kejora Diisukan Hamil, Reaksi Ambigu Rizky Billar Jadi Sorotan