Orang yang memiliki IQ tinggi tidak selamanya dapat merasakan kehidupan yang sukses dan tenang. Bahkan banyak orang ber-IQ tinggi gagal ketimbang mereka yang ber-IQ rata-rata, justru mereka yang ber-IQ rendah bisa menjadi sangat sukses. Ternyata penyebabnya adalah kecerdasan emosional. Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati, serta kecakapan sosial.
Dalam buku “Emotional Intelligence,” yang ditulis oleh Daniel Goleman, ternyata disebutkan bahwa kecerdasan emosional lebih penting daripada IQ. Kecerdasan emosional adalah ciri mereka yang mampu menonjol dalam kehidupan nyata dan kehidupan sosial. Orang yang memiliki hubungan kedekatan yang hangat dan memiliki rasa empati, maka akan menjadi bintang di suatu tempat kerja.
Kecerdasan emosional yang sedemikian itu merupakan juga karakter dan disiplin diri yang baik, altruisme, serta memiliki belas kasih. Kemampuan-kemampuan seperti itulah yang dibutuhkan jika menginginkan terciptanya masyarakat yang sejahtera.
Orang yang rendah kecerdasan emosional, maka akan sulit untuk mengontrol dirinya sendiri, bahkan kadang selalu dilanda perasaan yang tidak pernah tenang. Bahkan Goleman mengungkapkan banyaknya terjadi kasus kejahatan dan tindakan yang tidak bermoral, dipengaruhi karena kecerdasan emosional yang rendah.
Menurutnya, kecerdasan intelektual tidak boleh menghalalkan segala cara sampai-sampai mengorbankan hak-hak orang lain, hanya karena memenuhi hasrat pribadi semata. Kondisi itu tidak menggambarkan sebagai ciri orang yang memiliki kecerdasan yang baik.
Rendahnya kecerdasan emosional juga dapat menghambat pertumbuhan telektual dan bisa menghancurkan karier. Dan bisa jadi kerugian terbesarnya akan dirasakan oleh anak-anak yang mungkin masih bisa mengalami depresi, gangguan makan dan kehamilan yang tak diinginkan, agresivitas, serta kejahatan dengan kekerasan.
Akan tetapi, menurut Goleman bahwa kecerdasan emosional itu tidak ditentukan sejak lahir, melainkan dapat dipelajari dan dilatih dalam aktivitas kehidupan. Singkatnya, masa kanak-kanak sangat penting untuk mendapatkan kecerdasan emosional, baik yang didapatkan langsung dari orang tuannya terlebih yang akan didapatkan dalam pendidikan formal.
Melalui buku Emotional Intelligence telah banyak dipaparkan ciri-ciri dan penerapan kecerdasan emosional. Bagaimana mengelola emosi sehingga mampu tampil gemilang dengan kecerdasan emosional. Yang paling terpenting juga, lingkungan keluarga harus bisa mencerminkan suasana dengan rasa empati, sehingga dari situ dapat melatih ada kecerdasan-kecerdasan emosional bisa timbul. Ada dua hal penting yang harus dimiliki agar bisa memiliki rasa empati (kepekaan) terhadap orang lain, yakni kemampuan mengendalikan diri dan kasih sayang.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Suka Mitologi Asia? Ini 4 Rekomendasi Novel Fantasi Terjemahan Paling Seru!
-
4 Alasan Kamu Harus Nonton Drama Sejarah-Politik The Prisoner of Beauty
-
Ulasan Film The Shadow's Edge: Pertarungan 2 Aktor Veteran di Kejahatan Cyber
-
Mengenal Tembang Asmaradhana, Simbol Cinta Mendalam Bagi Masyarakat Jawa
Terkini
-
Raditya Dika dan Die with Zero: Cara Baru Melihat Uang, Kerja, dan Pensiun
-
Style Hangout ala Kang Hye Won: 4 Inspo OOTD Cozy yang Eye-Catching!
-
Demam? Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter Soal Penyebabnya!
-
Menstruasi Tidak Teratur? Ini Tanda PCOS yang Perempuan Wajib Kenali!
-
4 Pelembab Cream Harga Rp50 Ribuan, Ampuh Hidrasi Kulit Kering dan Sensitif