Bacaan bagi remaja yang sedang dibuai asmara atau sedang jatuh kasmaran, inilah buku Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan yang cocok untuk menemani hari-hari yang dihalau bunga-bunga rindu. Sebuah kisah cinta yang rumit yang datang dari masa lalu antara Renja dan Adelia.
Renja dan Adel pernah saling kenal selama satu tahun sejak di bangku sekolah dasar. Persahabatan mereka semenjak kecil itu tidak memakan waktu lama, sehingga ketika mereka kembali dipertemukan di bangku kuliah, sama-sama sulit mengenali wajah.
Saat Renja ingin lagi mengenali Adel secara lebih dekat, ia berusaha mengatur waktu di antara padatnya jam kuliah. Keduanya pun berjumpa dengan memilih pantai sebagai tempat pertemuan. Dalam menggambarkan suasana pertemuan mereka itu, Fitrawan Umar mengurainya dengan begitu indah. Berikut petikannya:
Ia menoleh ke arahku, memperlihatkan sisi kanan wajahnya. Cahaya senja membuat wajah oval kakaonya terlihat begitu manis. Pasir pantai yang kuinjak tiba-tiba mengalirkan rasa hangat, naik dari kaki sampai kepala. Ia tersenyum. Dan senyumnya seperti menghentikan sejenak desir ombak. Entah di laut atau di jantungku. Aku merasa ada kupu-kupu yang menari di perutku. Segala sesuatu menjadi indah, termasuk bahasa (halaman 10).
Bahasa yang diramu dalam buku novel ini memang begitu indah. Selain itu, banyak pula kalimat-kalimat hikmah yang butuh pulpen untuk kembali ditulis, atau ditandai di bagian bawahnya dengan garis. Sekali membuka lembar pertama dan membaca pada paragraf awal, rasa penasaran membuncah untuk meneruskan bacaan sampai ke halaman terakhir.
Mengenai judul yang mengatakan bahwa perempuan adalah makhluk yang sulit dimengerti terletak pada saat Renja mengungkap isi hatinya kepada Adel bahwa ia menyukai setulus hati. Tetapi, Adel malah bertingkah yang membingungkan. Seperti dalam kutipan berikut:
Ia tidak menoleh kepadaku. Tatapannya diarahkan ke laut yang telah berwarna keemasan. Meskipun demikian, aku bisa melihat pipinya merona dan ia seperti berusaha menyembunyikan senyumnya. Ah, apakah itu namanya? Aku tidak berani menebak-nebak. Semua perempuan selalu membingungkan (halaman 13).
Barangkali Ada Band benar, wanita memang ingin dimengerti, tetapi betapa sulit mengerti wanita.
Baca Juga
-
Temukan Potensi Diri dan Kekuatan Pikiran dalam Buku Mind Power Skills
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
Artikel Terkait
-
Ketidakadilan Sistem Kolonial "Anak Semua Bangsa", Upaya Pembebasan Rakyat
-
Setetes Embun Cinta Niyala Debut Film Non-Inggris Terpopuler di Netflix
-
Penampilan Baru Lisa Mariana Bikin Pangling, Beda Jauh dari Foto-fotonya yang Diposting
-
Lisa Mariana Ngaku Tak Selevel Tapi Ingin Dikasihani Seperti Atalia Praratya
-
Ulasan Novel Like Mother, Like Daughter: Pencarian di Balik Hilangnya Ibu
Ulasan
-
Ketidakadilan Sistem Kolonial "Anak Semua Bangsa", Upaya Pembebasan Rakyat
-
Orion and the Dark: Tak Hanya Menghibur, Film Ini Bisa untuk Terapi Mental!
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Novel Like Mother, Like Daughter: Pencarian di Balik Hilangnya Ibu
Terkini
-
Balas Donald Trump, China Disebut akan Larang Masuk Film asal AS
-
Indonesia vs. Afghanistan: Bisa Jadi Ajang Eksperimen Bagi Nova Arianto?
-
Dukungan Sosial atau Ilusi Sosial? Realita Psikologis Ibu Baru
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Bongkar Sisi Lain Karakter, Inilah 3 Prekuel Film yang Harus Kamu Tonton