Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman yang ada antara organisme dan lingkungannya. Keanekaragaman hayati juga tampak pada perbedaan ciri dan karakteristik masing-masing organisme, seperti bentuk, ukuran, struktur, warna, fungsi organ, dan habitat.
Organisme yang berbeda yang secara alami hidup di tempat yang sama membentuk satu kesatuan di mana setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Kelompok-kelompok yang hidup bersama telah beradaptasi dan bertempat tinggal di suatu tempat alamiah yang disebut komunitas. Ciri masyarakat di lingkungan adalah keanekaragaman makin beragam komposisi biologisnya, makin tinggi keanekaragamannya. Sebaliknya, makin sedikit keberagamannya berarti makin rendah keanekaragamannya.
Keanekaragaman hayati juga dikenal sebagai “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman pada organisme dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, ketampakan dan ciri-ciri lainnya.
Keanekaragaman hayati adalah kekayaan kehidupan di bumi, berupa tumbuhan, hewan, mikroorganisme dan genetika yang dikandungnya, serta ekosistem yang dibangun di habitatnya. Oleh karena itu, keanekaragaman hayati perlu dilihat pada tiga tingkatan, yaitu tingkat spesies, variasi genetik, habitat atau perubahan ekosistem.
Berikut merupakan jenis-jenis keanekaragaman hayati
- Keanekaragaman Genetik
Tingkat keanekaragaman ini disebabkan oleh variasi genetik atau susunan genetik dalam suatu spesies organisme hidup. Gen adalah elemen genetik yang dapat ditemukan dalam kromosom. Setiap susunan gen menciptakan penampilan, baik anatomis maupun fisiologis, pada setiap organisme. Jika komposisinya berbeda, tampilannya akan berbeda dalam satu coretan atau bahkan keseluruhan.
Keanekaragaman ini cukup dikenali dengan karakter yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, dan perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Biasanya keanekaragaman hayati pada tingkat genetik disebut varietas.
Skala yang lebih kecil mencakup variasi genetik dalam spesies, antara populasi yang terpisah secara geografis, dan antara individu dalam suatu populasi. Keragaman genetik sering dikaitkan dengan perilaku reproduksi individu dalam suatu populasi.
- Keanekaragaman Spesies
Pada tingkat spesies mencakup semua makhluk hidup di bumi. Suatu spesies diidentifikasikan dengan dua cara. Pertama, spesies didefinisikan sebagai kumpulan individu yang secara morfologis, fisiologis atau biokimiawi berbeda dari kelompok lain dalam karakteristik tertentu (definisi morfologi). Kedua, spesies lain adalah sekelompok individu yang dapat berkembang biak dengan satu sama lain dan tidak dengan individu dari kelompok lain (definisi biologi).
Keanekaragaman ini dapat ditemukan pada bioma atau kelompok dari banyak spesies berbeda dari genus atau famili yang sama di tempat yang sama. Biasanya, makin jauh dari kehidupan manusia, makin tinggi keanekaragaman pada tingkat spesies.
Keanekaragaman spesies memberi manusia sumber daya alternatif; misalnya, hutan hujan tropis dengan banyak spesies organisme dan tumbuhan yang dapat digunakan untuk makanan, tempat tinggal dan obat-obatan. Keanekaragaman spesies mewakili berbagai adaptasi evolusioner dan ekologi suatu spesies terhadap lingkungan tertentu.
- Keanekaragaman Komunitas dan Ekosistem
Keragaman bioma dan ekosistem mewakili respons umum spesies terhadap kondisi lingkungan yang berbeda. Skala besar mencakup variasi bioma (tempat hidup spesies) dan ekosistem (tempat bioma ada) serta interaksi antar tingkat.
Keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim dan perbedaan pengaruh suhu, curah hujan, intensitas dan lama penyinaran matahari. Dengan begitu banyak perbedaan, flora dan fauna yang menempati kawasan tersebut juga berbeda.
Bioma didefinisikan sebagai spesies yang menempati lokasi tertentu dan mengalami interaksi antar spesies. Bioma yang memiliki lingkungan fisik yang melekat padanya disebut ekosistem. Lingkungan fisik, terutama siklus tahunan suhu dan curah hujan, dapat memengaruhi struktur dan karakteristik bioma. Komunitas organisme juga dapat mengubah karakteristik fisik ekosistem.
Video yang mungkin Anda suka
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Peduli Lingkungan, 75 Persen Perusahaan Besar Dunia Mulai Terapkan Laporan Keberlanjutan
-
Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Isu Lingkungan Nan Kompleks Agar Tak Membosankan
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Jenis Dosa Jariyah yang Terus Mengalir dan Cara Menghapusnya
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?