Semarang merupakan kota dengan berbagai pesona budaya dan kuliner. Berbagai kuliner legendarisnya pun mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kota ini. Kali ini akan diulas tentang salah satu kuliner legendaris bernama Toko Oen.
Eksistensi Toko Oen telah melampaui zaman. Berbagai era telah dilalui hingga kini. Kekuatannya ada pada cita rasa masakan yang kuat dan juga sajian es krim yang nikmat. Kalau kalian berkunjung ke Semarang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai sajian di Toko Oen.
Pada tahun 1910, Nyonya Liem Gien Nio mendirikan Toko Oen di Yogyakarta. Nyonya Liem Gien Nio memiliki suami bernama Oen Tjoen Hok. Oleh sebab itu, nama toko ini pun diambil dari nama suaminya. Mulanya, toko ini hanya menjual kue kering. Kemudian, restoran ini juga menawarkan es krim nikmat tanpa bahan pengawet.
Sering waktu berlalu, pada tahun 1935, dibukalah cabang di Semarang. Hingga sekarang, restoran legendaris ini masih dikelola langsung oleh keluarga pendirinya. Pada zaman dahulu, restoran ini adalah tempat ngumpul bagi para Bangsawan Belanda. Oleh sebab itu, cita rasa makanan khas Belanda ikut membalut karakteritik masakan di sini.
Dengan memadukan cita rasa Eropa, Chinese, dan Nusantara, kamu bisa menikmati aneka hidangan di sini. Toko Oen menyediakan variasi menu, mulai dari appetizer, maincourse, dan dessert. Kamu bisa memesan aneka pasta, nasi goreng, gado-gado, bitterbalen, cordon bleu, steak, dan sebagainya. Aneka menu di sini dibanderol sekitar Rp18 ribu hingga Rp150 ribu. Namun demikian, menu andalan di restoran ini tentunya adalah es krim dan kue keringnya.
Saat berkunjung ke Toko Oen, kita bisa melihat aneka kue kering yang tersusun di etalase kaca. Pengunjung bisa memilih sendiri kue kering yang mereka inginkan. Harganya cukup bervariasi, tergantung dari berapa banyak gram yang kalian beli. Beberapa kue kering yang bisa kalian nikmati ialah schuimpjes, savoye, speculas, bokkepotjes, roti telur, dan sebagainya. Kemudian, menu es krim yang bisa kalian pesan ialah Tutti Fruti, Oen’s Symphony Ice Cream, Rhum Raisin, dan sebagainya.
Bangunan restoran ini masih mempertahankan bangunan aslinya. Bangunan kuno ini dulunya adalah milik seorang berkebangsaan Inggris. Dekorasi yang klasik sungguh memikat para pengunjung yang datang. Kalau kamu mau menjajal atmosfer nostalgia khas kolonial dan peranakan, silakan berkunjung ke Toko Oen Semarang!
Tag
Baca Juga
-
Serunya Belajar Bahasa: Tim Dosen Linguistik UPN Jawa Timur Menyapa Siswa SMK 1 Probolinggo
-
3 Rekomendasi Cafe buat Para Pencinta Cake di Jogja, Sudah Terkenal Enak!
-
3 Kafe Unik di Jogja dengan Nuansa Jepang, Bikin Betah Nongkrong
-
Bikin Betah, 3 Rekomendasi Kedai Teh di Jogja dengan Suasana Syahdu
-
3 Rekomendasi Gelato Cafe di Lampung, Nikmat Menggoda!
Artikel Terkait
-
Belum Termasuk PPN, Unilever Jual Bisnis Es Krim Rp7 Triliun ke Magnum Indonesia
-
Penurunan Kualitas? Perubahan Genre yang Berjalan Kurang Mulus di Jeon Somi 'Ice Cream'
-
Jeon Somi 'Ice Cream': Comeback Dadakan yang Turut Gandeng Park Seo Joon
-
Jeon Somi 'Ice Cream', Lagu Musim Panas dengan Vibe yang Centil dan Ceria
-
Toko Oen Malang, Kuliner Legendaris yang Tawarkan Nuansa Era Kolonial Belanda
Ulasan
-
5 Rekomendasi Buku untuk Belajar Mindfulness ala Orang Jepang, Wajib Baca!
-
Ulasan Novel Like Mother, Like Daughter: Pencarian di Balik Hilangnya Ibu
-
Review Anime Sakamoto Days, Mantan Pembunuh Bayaran Jadi Bapak Rumah Tangga
-
Kisah Cinta Terlarang Membuka Pintu bagi Ekowisata Gunung Tangkuban Perahu
-
Gemes Banget! Romansa Sederhana Anak Sekolahan di Manga Futarijime Romantic
Terkini
-
Masuki Fase Krusial, Bagaimana Aturan Kelolosan Babak Grup Piala Asia U-17?
-
3 Pencapaian Indonesia yang Bisa Bikin Malu Korea Selatan di AFC U-17, Pernah Kepikiran?
-
Kang Daniel Terjebak dalam Hubungan Cinta yang Menyakitkan di Lagu 'Mess'
-
Masuk Daftar Top Skor AFC U-17, Evandra Florasta Terbantu Kelebihan Mental Reboundnya
-
Zahaby Gholy, Pembuka Keran Gol Timnas U-17 dan Aset Masa Depan Persija