Siapa di sini yang tak pernah membaca novel? Saya kira kalian semua tentu sudah pernah membacanya. Novel atau yang pada zaman dahulu disebut roman adalah sejenis karangan prosa panjang yang berisi rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan amat kompleks, ditambah dengan penonjolan watak atau sifat pada setiap pelaku pendukungnya.
Secara sederhana, novel dapat dikatakan sebagai karangan prosa panjang yang menceritakan seluk-beluk kehidupan si tokoh utamanya, dengan pesan tersirat atau tersurat dari si pengarangnya. Dan pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas salah satu novel yang latarbelakang waktu sebelum Indonesia merdeka, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1919. Penasaran novel apa yang akan saya ulas? Mari kita simak pembahasannya.
BACA JUGA: Beroperasi Sampai Dini Hari, Ini Jadwal Lengkap Keberangkatan Terakhir KRL di Malam Tahun Baru 2023
Novel yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini adalah novel karya Mas Marco Kartodikromo, seorang jurnalis pada masa pra-kemerdekaan Indonesia. Adapun novel karya Mas Marco Kartodikromo yang akan saya ulas ialah Student Hidjo. Pada mulanya, isi dari novel Student Hidjo ini merupakan rangkaian cerita bersambung yang diterbitkan secara berkala oleh media massa Sinar Hindia pada tahun 1918.
Student Hidjo bercerita tentang seorang pemuda Jawa bernama Hidjo yang dikirim oleh kedua orangtuanya untuk menuntut ilmu di Negeri Belanda, agar kelak bisa menjadi seorang insinyur dan dapat menaikkan derajat kedua orangtuanya. Beberapa hari sebelum Hidjo bertolak ke Negeri Belanda, ia berjanji kepada kedua orangtuanya bahwa ia akan belajar baik-baik dan tidak akan berbuat macam-macam di sana; juga kepada tunangannya, yaitu Raden Ajeng Biroe, ia berjanji bahwa ia akan segera menikahinya sepulangnya ia dari Negeri Belanda.
Akan tetapi, di Negeri Belanda itu Hidjo tak dapat menafikkan suara hatinya, ia jatuh cinta kepada seorang gadis Belanda yang bernama Betje, yang merupakan anak dari seorang direktur yang telah mengizinkan Hidjo untuk tinggal bersama-sama di rumahnya. Dan ketika Hidjo tengah menjalani hubungan dengan Betje itulah, sekolahnya pun menjadi terabaikan. Hingga akhirnya Hidjo dipanggil oleh kedua orangtuanya untuk pulang ke Jawa dan harus meninggalkan Betje untuk selamanya.
Pada novel Student Hidjo ini, sang pengarang menggunakan alur maju sebagai jalan ceritanya. Selain itu, sang pengarang juga menggunakan tokoh-tokoh dalam novel ini sebagai rangkaian yang membentuk alur ceritanya. Hal lain yang menarik pada novel Student Hidjo ini adalah penggunaan bahasanya: meskipun ditulis pada tahun 1917 bukan berarti novel ini menggunakan bahasa Melayu yang sukar dipahami, justru novel ini sudah menggunakan bahasa Melayu-Indonesia yang lebih populer.
Lebih daripada itu, terdapat pula kosakata bahasa Belanda yang kemudian diartikan lewat catatan kaki dalam novel ini. Menurut saya, novel ini sangat bagus untuk kalian baca, karena selain gaya bahasanya yang berbeda dari kebanyakan novel pada saat itu, novel ini juga menceritakan realitas sosial antara masyarakat pribumi dengan masyarakat Belanda; juga hal-hal kontras lainnya dalam kaitannya dengan pertentangan kedua budaya tersebut.
Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah novel Student Hidjo karya Mas Marco Kartodikromo. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut. Sebagai tambahan, novel ini sebenarnya telah disunting dan dicetak ulang oleh penerbit Narasi, dan diterbitkan pertama kali pada tahun 2010. Kendatipun demikian, tak banyak yang diubah dalam novel ini, barangkali hanya ejaannya saja yang disesuaikan. Baik, itu saja yang ingin saya sampaikan, semoga apa yang saya ulas dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
Ulasan
-
Refleksi Diri lewat Berpayung Tuhan, Saat Kematian Mengajarkan Arti Hidup
-
Ulasan Buku "House of Sky and Breath", Kisah Romansa Antrologi Perang
-
Ketika Omelan Mama Jadi Bentuk Kasih Sayang di Buku Mama 050
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
Terkini
-
Nasib Tragis Facundo Garces, Buang Peluang Jadi Bintang demi Proyek Naturalisasi Abal-Abal
-
4 Toner Premium Berbahan Wortel, Rahasia Kulit Glowing Seperti Artis Korea!
-
Blak-blakan, Tora Sudiro Akui Jadi YouTuber karena Sepi Tawaran Syuting?
-
Dianggap Relate Dengan Kehidupan Mahasiswa, Apa Itu Sindrom Duck Syndrome?
-
5 Alasan Gachiakuta Wajib Ditonton, Anime Misteri Relate dengan Kehidupan!