Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | aozora dee
Ilustrasi Berbagi Angpau (Freepik/jcomp)

Sebagian besar negara di dunia memiliki mitos, legenda, dan dongeng. Hal ini menarik karena cerita-cerita tersebut berkaitan dengan tradisi dan budaya suatu bangsa. Orang Tionghoa punya mitos seputar Imlek yang sudah diketahui sejak dulu kala.

Nah, apa saja mitos seputar Imlek? Merangkum laman situs Chinese New Year, berikut ini informasi selengkapnya.

BACA JUGA: 5 Tradisi Unik Imlek di Indonesia yang Selalu Ditunggu-tunggu

1. Monster Tahun Baru Cina 

Salah satu mitos tentang Imlek yang populer adalah munculnya monster Nian, monster berwujud campuran kirin dan naga.

Konon, zaman dulu ada seorang pengemis yang mencari perlindungan. Tidak ada yang mau menolongnya selain seorang wanita tua yang berjanji akan mengusir monster Nian.

Wanita tua itu mendekorasi rumah agar Nian tidak masuk. Saat tengah malam tiba, Nian muncul. Namun, ia tidak bisa masuk karena pintu rumah tersebut terdapat kertas merah. Selain itu, sang monster terperanjat oleh bunyi petasan.

Sejak saat itu, pada malam Imlek, masyarakat akan mendekorasi rumah mereka dengan kertas merah, memakai pakaian merah, dan membunyikan petasan.

2. Mitos Dewi Nuwa

Pada perayaan Imlek, pangsit biasanya disajikan sebagai makanan khas. Makanan ini katanya berbentuk seperti emas dan perak. Sebagian orang Tionghoa berpikir bahwa bentuknya seperti daun telinga. Mengenai hal ini, ada mitos yang berhubungan dengan Dewi Nuwa.

Nuwa adalah Dewi bertubuh ular yang dikenal sebagai ibu dari kehidupan. Ia mampu menciptakan manusia dari tanah liat. Dia menjahit telinga dengan menggunakan benang yang dijahitkan pada mulut.

Sebagai bentuk syukur, orang Tionghoa membuat pangsit yang berbentuk sebagai telinga. Pangsit ini diisi dengan berbagai macam, seperti sayuran dan daging.

3. Mitos Angpau Merah

Konon, zaman dulu ada roh jahat yang bernama Sui yang muncul setiap malam Imlek. Ia menepuk kepala anak yang tertidur sehingga mereka akan terkena demam. Anak-anak yang ditepuk kepalanya tidak akan pernah sembuh seperti sedia kala meskipun demamnya turun.

Agar Sui tidak mengganggu anak-anak, orang tua akan meletakan koin di atas kertas merah di samping bantal mereka. Saat Sui datang, koin-koin tersebut akan berkilauan dan membuat Sui tak berani mendekati anak-anak.

Sejak saat itu, orang tua membuat amplop merah atau angpau yang diisi dengan uang agar anak-anak selamat.

BACA JUGA: 15 Ucapan Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin, Bisa Dipakai untuk Kartu Ucapan!

4. Mitos Dewa Tungku dan Permen

Di dalam perayaan Imlek, setiap rumah biasanya membuat permen labu manis.  Permen ini akan membuat Dewa Zao Jun senang sehingga ia tidak akan mengeluarkan kata-kata kasar kepada keluarga yang didatanginya. Dengan begitu, keluarga tersebut akan diberkahi sepanjang tahun oleh Dewa.

Mitos tersebut bermula dari cerita bahwa Dewa Zao Jun adalah dewa yang bertanggung jawab atas makanan dan sumber penghidupan manusia. Itulah sebabnya, ia sering berinteraksi dengan manusia.

Saat tahun baru, (Xiao Nian) sebelum tahun baru besar (Da Nian), Dewa Zao Jun akan datang ke Surga dan melapor pada Kaisar Yu Di. Ia akan memberitahukan keadaan manusia di Bumi. Setelah itu, ia kembali ke Bumi untuk memberikan berkat, dan menghukum keluarga atas perintah Kaisar Yu Di berdasarkan penilaian dari laporan Dewa Zao Jun.

5. Mitos Celana Dalam Merah

Di tradisi Cina ada istilah yang disebut tahun benming, tahun hewan zodiak. Di sepanjang tahun ini, manusia selalu diintai oleh iblis. Itulah sebabnya, bayi yang baru lahir dipakaikan kalung berliontin kunci agar tak diganggu iblis.

Pada zaman Dinasti Liao, orang-orang mengenal tahun benming atau tahun kelahiran kembali. Mereka merayakan kelahiran kembali dengan sebuah ritual yang dipimpin pendeta wanita. Di masa itu, agar keberuntungan selalu berpihak, orang-orang mengenakan pakaian dalam merah.

Jadi, itulah 5 mitos tentang Imlek yang populer di masyarakat Tionghoa. Terlepas dari kebenaran faktanya, mitos selalu menjadi hal menarik yang memperkaya suatu tradisi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

aozora dee