Apakah kamu sedang mencari rekomendasi bacaan dengan latar tempat di negara tetangga, buku karya Nur Hidayah yang satu ini mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat.
Identitas Buku
Buku yang memiliki judul 'Kisah Semalam di Malaysia' ini ditulis oleh seorang penulis perempuan bernama Nur Hidayah. Diterbitkan oleh Stiletto Indie Book dengan jumlah halaman sebanyak 47 Halaman. Kamu bisa membaca buku ini secara online melalui aplikasi baca yang ilegal seperti iPusnas.
BACA JUGA: Buku Secangkir Teh di Pagi Hari, Pelajaran Berharga Ada di Sekitar Kita
Ulasan Buku
Ningrum atau Aning adalah seorang gadis lulusan SMK yang memutuskan untuk merantau jauh dari orang tua untuk bekerja sebagai TKI. Latar waktu yang diambil dalam cerita ini adalah pada tahun 1998, tepat ketika gelombang krisis ekonomi sedang melanda Indonesia.
Karena keadaan ekonomi yang mendesak, ia pun nekat berangkat ke negeri seberang untuk mencari nafkah bagi orang tua serta adik-adiknya. Berbagai pengalaman dan keadilan ia dapatkan selama perjalanan dari Tanah Air hingga ke rumah majikannya yang ada di Malaysia.
BACA JUGA: Ulasan Buku Gagal Cinta Kronis: Kisah tentang Proyek Malaikat yang Unik
Untungnya ia mendapat majikan yang baik. Ia bekerja di Kedai Dobi, sebuah tempat laundry. Di sana, ia bertemu Ali, seorang pemuda yang di masa depan membuat hidupnya tidak tenang hingga 20 tahun.
Aning awalnya merasa risi dan tidak tertarik dengan Ali, hingga seringkali mengabaikan kehadiran Ali. Ia juga bersikap dingin hingga akhirnya Ali harus pindah. Dari sini lah perjalanan hati Aning yang terus menjeritkan nama Ali dimulai.
Jujur, sejak awal aku agak kesal dengan sikap Aning yang terlalu cuek dan menganggap remeh perasaan Ali. Hingga akhirnya ia sendiri yang merasakan susahnya melupakan seseorang. Aku juga agak bingung dengan maksud Aning, apakah ia memikirkan Ali karena memang ada rasa, atau hanya sekadar merasa bersalah dan ingin minta maaf.
BACA JUGA: 3 Rekomendasi Novel Karya Sandra Brown, Ceritanya Selalu Buat Penasaran!
Ending cerita juga kurang memuaskan. Cenderung terlalu dipaksakan, tapi ini opini pribadiku. Ada banyak peristiwa yang sebenarnya tidak terlalu memberi pengaruh signifikan pada jalan cerita, membuat pengalaman membacaku jadi sedikit terasa membosankan.
Terlepas dari berbagai kekurangan tersebut, buku ini tetap layak untuk dibaca karena sarat akan nilai kehidupan yang bisa ambil dan terapkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
5 Manfaat dari Membeli Buku Bekas, Sudah Tahu?
-
Tiga Pilar Utama Mengawal Kesuksesan Program Buku Bacaan Bermutu di Indonesia
-
5 Tips untuk Bisa Mendapatkan Buku dengan Harga yang Murah, Sudah Tahu?
-
5 Tanda dari Buku Bajakan yang Jarang Disadari, Kenali agar Lebih Teliti!
-
Dapat Ulasan Negatif Pascakasus Penganiayaan Mario Dandy Satriyo, Begini Kondisi Terkini Resto Bilik Kayu Jogja
Ulasan
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis
-
Menemukan Ibu, Diri, dan Arti Kehilangan di Balik Misteri Welcome to Murder Week
-
Merangkul Kesepian Lewat Cerpen di Buku Yearning for Home While I'm at Home
-
SEVENTEEN Serukan Bangkit Menggapai Mimpi Dalam Lagu 'Fire'
-
Ulasan Novel Slow Burn Summer: Dari Kepura-puraan Menjadi Cinta
Terkini
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable