The Book of Disquiet adalah kumpulan fragmen, refleksi, dan renungan oleh penulis Portugis Fernando Pessoa, yang diterbitkan secara anumerta pada tahun 1982. Buku ini merupakan eksplorasi yang menawan tentang kondisi manusia, menawarkan wawasan tentang kompleksitas pengalaman manusia.
Salah satu aspek paling mencolok dari The Book of Disquiet adalah strukturnya. Buku ini terdiri dari ratusan fragmen, banyak di antaranya hanya sepanjang satu atau dua kalimat. Hal ini membuat buku ini terasa dalam dan kaya, seolah-olah kita sedang mengintip ke dalam pikiran penulisnya sendiri.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Buku Self Improvement: Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas Diri
Fragmen-fragmen tersebut tidak disusun dalam urutan tertentu, dan banyak di antaranya kontradiktif atau ambigu, membuat pembaca menarik kesimpulan sendiri tentang apa yang ingin disampaikan Pessoa.
Terlepas dari sifatnya yang terfragmentasi, The Book of Disquiet adalah karya yang sangat kohesif. Refleksi Pessoa tentang kehidupan, kematian, dan sifat realitas dijalin bersama menjadi permadani renungan filosofis yang berwawasan dan menggugah pikiran.
Buku ini juga terkenal dengan gaya sastranya, yang sering dibandingkan dengan karya penulis Prancis Marcel Proust. Tulisan Pessoa puitis dan introspektif, dan mudah tersesat dalam keindahan prosanya.
BACA JUGA: Ulasan Buku 'The Magic of Influencer': Menjadi Publik Figur itu Tidak Mudah
Salah satu tema sentral The Book of Disquiet adalah gagasan isolasi manusia. Tulisan Pessoa seringkali melankolis dan mawas diri, mencerminkan rasa sedih dan kesepian yang mendalam. Dia menulis tentang rasa sakit hidup di dunia yang acuh tak acuh terhadap perjuangan kita, dan tentang rasa keterasingan yang kita semua rasakan di beberapa titik dalam hidup kita. Dalam satu fragmen, dia menulis, "Dunia adalah penjara yang hebat, dan saya merasa terjebak di dalam temboknya."
BACA JUGA: Ulasan Novel The Martyr: Kisah tentang Sekte Hari Akhir
Terlepas dari pandangannya yang suram, The Book of Disquiet pada akhirnya adalah sebuah karya harapan. Tulisan Pessoa dijiwai dengan rasa takjub dan kagum, seolah-olah dia terus mencari makna dan tujuan di dunia sekitarnya. Dia menulis tentang keindahan alam, kegembiraan cinta, dan kekuatan seni yang transformatif. Dalam satu fragmen, dia menulis, "Bisa melupakan berarti bisa hidup."
Kesimpulannya, The Book of Disquiet adalah karya sastra luar biasa yang mengeksplorasi kondisi manusia secara mendalam dan sensitif. Strukturnya yang terfragmentasi dan prosa puitisnya menghasilkan pengalaman membaca yang kaya dan bermanfaat, dan tema isolasi, melankolis, dan harapannya akan beresonansi dengan pembaca lama setelah mereka menyelesaikan bukunya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tentukan Budget, Ini 6 Tips Membeli Rumah untuk Pasangan yang Baru Menikah
-
5 Fakta Leptospirosis, Penyakit yang Sudah Memakan Korban Jiwa di Indonesia
-
York adalah Pengkhianat, Ini 5 Fakta Manga One Piece Chapter 1078
-
Ada Mikasa Ackerman, Ini 5 Karakter Wanita Terbaik di Anime 'Attack on Titan'
-
Selamat Hari Perawat Nasional, Ini 5 Fakta Sejarah Perawat di Indonesia
Artikel Terkait
-
3 Alasan Mengapa Seseorang Wajib Membaca Karya Sastra, Kalian Harus Tahu!
-
5 Rekomendasi Buku Self Improvement: Edukasi untuk Tingkatkan Kualitas Diri
-
Ulasan Buku 'The Magic of Influencer': Menjadi Publik Figur itu Tidak Mudah
-
Ulasan Novel The Martyr: Kisah tentang Sekte Hari Akhir
-
Lulus S2 di Salah Satu Kampus Tertua di Luar Negeri, Dahulu Maudy Ayunda Belajar Berbahasa Inggris dengan Membaca Buku
Ulasan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
-
Review Film Tukar Takdir: Kisah Penyintas yang Menyayat Hati!
-
Review Film Rangga & Cinta: Sekuel AADC yang Lebih Emosional dan Musikal!
Terkini
-
Bucin Tetap Jalan, Cuan Ikut Aman: Tips Nabung Bareng Pacar
-
El Rumi Unggah Foto Fitting Baju Adat, Warganet: Prewed Gak Sih?
-
Pekerja Gaji Under 10 Juta Bebas Pajak, Netizen: Antara Bahagia dan Curiga
-
Dari Lapangan Hijau ke Skandal: Hokky Caraka Jadi Bulan-Bulanan Netizen Gara-Gara Chat Tak Senonoh
-
SMAN Raha 2: Dari Drama Penalti ke Glory AXIS Nation Cup 2025!