Pada tanggal 16 Maret lalu kembali diperingati sebagai Hari Panda Sedunia. Melansir dari situs National Today, peringatan hari Panda sedunia ini sejatinya dikenal sebagai Hari Panda Nasional di Cina. Akan tetapi, lambat laun peringatan tersebut dirayakan oleh hampir setiap orang di seluruh dunia dan tidak hanya terbatas di negara Cina. Peringatan Hari Panda sedunia tersebut merupakan bentuk kampanye pelestarian dari mamalia yang masih berkerabat dengan beruang tersebut dari ancaman kepunahan.
Panda merupakan salah satu satwa langka di dunia yang hanya terdapat di dataran Cina sebagai habitat aslinya. Bahkan, hewan ini menjadi salah satu ikon dan satwa nasional dari negeri tirai bambu tersebut. Panda juga menjadi lambang dari perdamaian di dunia. Hewan yang gemar sekali memakan bambu ini memiliki beberapa fakta unik yang tentunya menarik untuk disimak. Berikut adalah 3 fakta unik dari hewan Panda.
1. Terdapat 2 Spesies Panda yang Diketahui
Di dunia terdapat 2 spesies Panda yang hingga hari ini diketahui masih berkeliaran bebas di habitat aslinya maupun dipenangkaran dan kebun binatang. Spesies pertama yakni Panda raksasa atau Giant Panda (Ailuropoda Melanoleuca) yang merupakan spesies Panda yang umum dikenali dari warnanya yang hitam putih dan berukuran besar. Spesies kedua adalah Panda Qinling atau Qinling Mountain Panda (Ailuropoda Melanoleuca Qinlingensis) atau juga yang dikenal dengan Panda coklat karena memiliki bulu perpaduan warna putih dan coklat.
Melansir dari buku “The Atlas of Endangered Animals: Wildlife Under Threat Around The World” karya Paula Hammond, spesies Panda raksasa umum ditemukan hampir di seluruh daratan pegunungan di Cina, sedangkan Panda Qinling hanya ditemukan di pegunungan Qinling di area barat. Berbeda dengan saudara, yakni Panda raksasa. Panda Qinling populasinya hampir terancam punah dikarenakan cukup susah untuk berkembang biak. Diperkirakan hanya sekitar 200 ekor di alam liar yang masih tersisa hingga hari ini. Pemerintah Cina juga mulai mengembiakkan spesies Panda tersebut agar terhindar dari kepunahan di masa depan.
2. Meskipun Dilindungi, Perburuan Panda Kerap Kali Terjadi
Panda merupakan salah satu satwa paling dilindungi di dunia, khususnya di Cina. Perburuan hewan ini dapat mengakibatkan hukuman penjara selama kurang lebih sekitar 10 tahun di negara tersebut. Meskipun demikian, perburuan Panda juga masih kerap kali terjadi di negara tersebut. Salah satu kasus yang cukup menggembarkan terjadi di tahun 2015 silam. Melansir dari situs BBC, 10 warga negara Cina ditangkap karena memburu dan menguliti Panda raksasa. Di tempat kejadian perkara, pihak berwajib mendapati sekitar 10 kg daging Panda beserta beberapa tulang belulang dari hewan tersebut.
BACA JUGA: Alshad Ahmad Akui Nonton Film Panas Sejak Masih SMP, Punya Waktu Khusus Lihatnya?
Mereka ditangkap karena diketahui menangkap beberapa ekor panda dan dikuliti untuk diambil kulit dan dagingnya. Sontak, hal tersebut cukup menjadi kasus yang menggemparkan dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Lazimnya perburuan Panda dilakukan untuk dijual di pasar hewan gelap. Namun, kasus perburuan hewan tersebut untuk diambil kulit dan dagingnya memang cukup jarang sekali terjadi. Hal ini memang dikarenakan hukuman bagi pemburu Panda cukup memberatkan di Cina.
3. Populasi Panda Kian Bertambah
Panda merupakan salah satu hewan yang cukup dilindungi di dunia karena populasinya yang sedikit. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir populasi satwa asli dataran Cina tersebut mengalami peningkatan. Melansir dari situs Panda International, populasi Panda tersebut pada tahun 2013 diperkirakan terdapat lebih dari 2.000 ekor yang tersebar di seluruh dunia. Jumlah tersebut tentunya meningkat dari tahun 2003 yang hanya sekitar 1.700 ekor.
Beberapa pihak pun juga mulai mengembangbiakkan spesies tersebut di beberapa kawasan seperti kebun binatang dan pusat penangkaran Panda di seluruh dunia. Bahkan, karena dianggap sukses untuk meningkatkan populasi Panda, hewan tersebut disarankan untuk dihapuskan dari spesies yang terancam punah. Akan tetapi, wacana tersebut dianggap terlalu cepat karena diyakini dapat menjadi alasan berbagai pihak untuk memburu satwa satu ini secara legal maupun ilegal.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
Artikel Terkait
-
Jalani Pemeriksaan, Panda Asisten Shella Saukia Gugup: Takut Enggak Pulang Lagi
-
Bye-Bye Mata Panda! 3 Eye Cream dengan Ekstrak Licorice yang Wajib Dicoba
-
Film Panda Bear in Africa, Hiburan Tanpa Beban untuk Anak-Anak
-
3 Produk Eye Cream Mengandung Kafein yang Wajib Dicoba, Bye-Bye Mata Panda!
-
Gara-gara Jokowi, Kapolri Tito Karnavian Dibuat Nggak Enak Mau Perintah Iwan Bule
Ulasan
-
Memeluk Diri Apa Adanya, Pesan Hangat Lagu "Just Right" GOT7
-
Ulasan Novel Kembali Bebas: Ketika Cinta Tak Lagi Cukup di Usia Senja
-
Dagingnya Berasa, Kuahnya Bikin Merem Melek Hanya di Bakso Ojolali
-
Review Film Rumah Untuk Alie: Bukan Rumah tapi Neraka!
-
Pelukan Hati dalam Lirik NIKI: Ulasan Lagu You'II Be In My Heart
Terkini
-
Berpetualang di Dunia Game! Ini 4 Anime Bertema Virtual Reality Terbaik
-
A Shop for Killers Season 2 Umumkan Pemain Utama, Ada Lee Dong Wook
-
5 Drama China Diadaptasi dari Novel Shi Si Lang, Ada The Eternal Fragrance
-
Viral Film Jumbo, Banyak Film Anak-anak Sebenarnya Menyasar Penonton Dewasa
-
Lim Young Woong 'Heavenly Ever After,' Janji Cinta Abadi Lewat Lirik Puitis