Tujuan hidup di dunia ini adalah mencari ridha Allah, bukan ketenaran dan menumpuk harta. Kaum sufi dengan kezuhudannya bertekad menjauhkan diri dari kemilau dunia dan tipu dayanya. Mereka menempuh perjalanan rohani dengan renungan, kekuatan rasa, dan kesaksian dalam kemahaan Allah Ta'ala.
Di tengah ketergesangan nurani kita akan suri teladan dalam perilaku menuju ridha Allah, buku karya Kuswaidi Syafi'ie tiba dalam waktu yang sangat tepat. Maka, kehadirannya bak penawar dahaga di tengah hamparan padang sahara, menjadi atap teduh, dan air pelenyap haus.
BACA JUGA: Sejarah Singkat SEA Games, Event Olah Raga Terbesar Asean
Buku Mereka yang Disandera Cinta kepada Allah Ta'ala ini, merupakan himpunan biografi singkat para sufi yang senantiasa didera cinta dan kerinduan kepada Allah Ta'ala.
Dengan membaca buku ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa betapa perjalanan para kaum sufi benar-benar ditempuh dengan ketekunan, keteguhan dan kesabaran yang tinggi.
Ketika membaca dan merenungi kisah perjalanan mereka yang merasakan nikmat bersembah sujud kepada Allah, sejenak kita tersadar bahwa selama ini kita bukanlah siapa-siapa di hadapan mereka. Begitu pun dengan amal dan ibadah kita, jauh tidak sebanding dengan amal dan ibadah yang mereka lakukan.
Terdapat 81 tokoh sufi yang perjalanan rohaninya dikisahkan di dalam buku ini. Di antara mereka ialah Syaikh Dzun Nun al-Mishri, Syaikh Fudhail bin Iyadh, Syaikh Ibrahim al-Baghdadi, Syaikh Ibrahim as-Samarqandi, Syaikh Hatim al-Asham, Syaikh Sari as-Saqati, Syaikh Yahya ar-Razi, Syaikh Bayazid al-Bisthami, Syaikh Muhammad al-Banna, Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dan seterusnya.
Sebelum membaca sejarah jalan sufi mereka yang kisahnya tertampung dalam buku ini, sangat baik jika diawali dengan tawasul mengirim al-Fatihah sepenuh ikhlas kepada nama-nama yang termuat dalam buku ini. Harapannya agar senantiasa rahmat Allah diturunkan kepada kita sebab kita telah mempelajari kisah kehidupan para kekasih-Nya.
Yang saya suka dari buku ini, setiap akhir kisah yang telah dituturkan selalu tersedia kesimpulan dan penguatan kisah. Sebagai contoh ketika mengisahkan perjalanan hidup Syaikh Abu Utsman al-Maghribi, penulis tidak lupa membubuhi kesimpulan sebagai pengukuhan.
BACA JUGA: Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Tempat Wisata Alam di Tengah Kota Bandung
Ada beberapa pelajaran spiritual yang bisa kita ambil dan renungi dari kisah Syaikh Abu Utsman al-Maghribi tersebut. Pertama, dalam kondisi yang sangat lalai dan jauh dari Allah, dalam kondisi kalah dan terkapar di bawah taring dan keberingasan nafsu, siapa pun tidak boleh putus asa untuk mendapatkan karunia rohani (hlm. 180).
Lanjut kedua, ketiga dan seterusnya. Begitulah. Hingga kita tidak perlu lagi bimbang dan mencoba membuat kesimpulan.
Baca Juga
-
Temukan Potensi Diri dan Kekuatan Pikiran dalam Buku Mind Power Skills
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
Artikel Terkait
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Kenapa Pohon Tidak Bergerak Saat Lebaran? Ini Penjelasan Menurut Perspektif Agama dan Sains
-
Ulasan Novel Animal Farm karya George Orwell: Revolusi Menjadi Tirani
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?