Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Fachry Fadillah
Buku Bread For Reflection (Dok. Pribadi/Fachry Fadillah)

Siapa di antara kalian yang suka membaca buku motivasi? Saya kira sebagian dari kalian tentu suka membaca buku motivasi. Lalu apa yang sebenarnya kalian cari ketika kalian membaca buku motivasi? Isinya yang mampu mengubah perspektif kalian, bukan?

Berbicara mengenai buku motivasi, pada kesempatan kali ini saya akan mengulas salah satu buku motivasi yang memuat banyak kisah inspiratif di dalamnya. Penasaran dengan buku motivasi yang akan saya ulas? Silakan baca artikel ini sampai selesai.

BACA JUGA: Penggunaan AL Makin Masif, Berikut Kemampuan yang Tidak Tergantikan oleh AI

Buku motivasi yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini ialah sebuah buku karya Lintong Simaremare yang berjudul Bread For Reflection. Adapun buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2013 oleh Jogja Bangkit Publisher.

Pada buku Bread For Reflection ini, terdapat 99 kisah inspiratif yang terbagi ke dalam empat bagian: bagian pertama mengenai persepsi (pandangan); bagian kedua mengenai sikap; bagian ketiga mengenai proses; dan bagian keempat mengenai tujuan. Adapun gaya pengisahan yang terdapat pada buku ini hampir seluruhnya menggunakan bentuk dialog, yakni dialog antara guru dan muridnya. Dengan begitu, menurut penulisnya, pembaca dapat memposisikan dirinya sebagai guru yang bijaksana sekaligus sebagai murid yang haus akan pengetahuan kebijaksanaan.

BACA JUGA:  The Message of the Qur'an: Ulasan Makna yang Mendalam Tentang Al-Qur'an

Selain itu, pada buku ini, terdapat sebuah lembar khusus di setiap akhir bab yang berfungsi sebagai bahan refleksi pembaca dalam menuangkan pemahaman sebelumnya dan menyampaikan komitmen selanjutnya. Dengan begitu, melalui buku ini, sang penulis berharap bisa mengubah hidup para pembacanya dengan memberikan kisah-kisah inspiratif yang penuh motivasi.

Beberapa kelebihan yang terdapat pada buku Bread For Reflection ini, menurut saya, ialah isinya yang tegas dan tidak bertele-tele. Kendatipun menggunakan bentuk pengisahan yang berupa dialog, apa yang menjadi gagasan sang penulis pada buku ini dapat secara langsung ditangkap oleh pembaca.

Selain itu, dengan menggunakan bentuk pengisahan yang berupa dialog, berbagai gagasan yang disampaikan oleh sang penulis tidak terkesan menggurui, sehingga kita sebagai pembaca dapat dengan asyik menangkap gagasan dan motivasi secara mengalir (mengikuti alur).

BACA JUGA: Hello: Novel Terbaru Tere Liye Tentang Cinta Beda Status Sosial

Selain isinya yang tegas dan tidak bertele-tele, bahasa yang digunakan oleh sang penulis pada buku ini pun terbilang efektif. Sehingga ketika kita membaca buku ini, kita tidak akan menemukan kesulitan dalam mencerna berbagai gagasan dari sang penulis, serta kita tidak akan menemukan berbagai gagasan yang sifatnya ambigu. Menurut saya, buku Bread For Reflection ini sangat cocok untuk kalian baca, terutama bagi kalian yang memiliki masalah terhadap motivasi hidup, karena isinya yang inspiratif dan reflektif.

Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah buku motivasi karya Lintong Simaremare yang berjudul Bread For Reflection. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk membaca buku tersebut?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Fachry Fadillah