Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Alfanni Nurul
Potret Loretta McLaughlin (Keira Knightley) dan Jean Cole (Carrie Coon) (imdb.com)

Bulan Maret lalu, tepatnya 17 Maret 2023 aplikasi streaming Disney+ Hotstar perdana menayangkan film bergenre historical crime drama berjudul Boston Strangler. Film Boston Strangler diangkat berdasarkan kisah nyata tentang pembunuhan “pencekik” berantai yang terjadi sekitar tahun 1962 hingga 1964 di Boston, Amerika Serikat. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Matt Ruskin.

Film Boston Strangler diangkat berdasarkan kisah nyata yang menceritakan tentang dua jurnalis wanita yang bekerja untuk surat kabar Record American Boston, Loretta McLaughlin dan Jean Cole dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai yang menghantui Kota Boston. Kejadian dimulai dengan kematian tiga perempuan paruh baya dengan metode sama, yaitu pelaku mencekik leher korban dengan stoking kemudian membuat membentuk pita. Akibat tiga pembunuhan yang berturut-turut terjadi membuat Loretta McLaughlin tergerak untuk menelusuri kasus tersebut.

Loretta McLaughlin dibantu oleh rekan sesama jurnalis wanita di Record American, Jean Cole mulai bergerak mencari-cari informasi tentang kematian korban setelah korban keempat ditemukan. Mereka mengumpulkan banyak informasi untuk mengetahui latar belakang korban, pola pembunuhan, dan keterkaitan antar korban. Sampai dimana pembunuhan yang awalnya menyasar perempuan paruh baya berganti dengan perempuan muda. Pada titik ini, kedua jurnalis ini juga dilanda kebingungan. 

Seiring berjalannya cerita, di tahun 1964 ditetapkan indikasi tersangka yang bernama Albert DeSalvo. Ia dicurigai karena rekam jejak sebagai serial killer di negara bagian lainnya. Kemudian, mendekati akhir cerita pihak kepolisian menahan dua orang lainnya, yaitu George Nassar dan Daniel Marsh yang dicurigai terlibat dalam aksi pembunuhan bersama Albert DeSalvo. 

BACA JUGA: Interpretasi Geografi Politik dalam Film Jurassic Park

Untuk endingnya bisa dikatakan cukup menggantung untuk menetapkan tersangka utama dalam kasus pencekik Boston. Hal tersebut nantinya dijelaskan secara singkat di akhir film yang mana menampilkan nasib lanjutan setelah indikasi tersangka di tahan. Tak hanya itu, di akhir film penonton juga sedikit diberikan nasib Loretta McLaughlin dan Jean Cole pasca kasus pencekik Boston ini.

Alur dalam film ini bisa dikatakan cepat untuk mengupas kasus pembunuhan berantai tersebut dengan durasi dua jam. Alur yang padat ini seakan mengajak kita tetap fokus menonton agar tidak tertinggal sedikit saja adegan atau dialognya. Walaupun alurnya padat dan cepat tetapi penyelesainnya tidak terasa tergesa-gesa. 

Efek visual dan tone warna yang suram seakan menunjukkan kondisi Kota Boston yang dilanda kecemasan dan kekhawatiran akibat kasus pembunuhan berantai yang belum menemui titik terang. Dari segi efek suara, tak banyak yang spesial. Hanya saja penambahan efek suara yang saat adegan menegangkan cukup menambah tensi tegang penontonnya.

Akting Keira Knightley secara apik memainkan karakter Loretta McLaughlin, seorang jurnalis dengan perspektif tajam dan cekatan. Di sisi lain ada Carrie Coon yang tak kalah bagusnya dalam memainkan karakter Jean Cole, jurnalis yang cukup blak-blakan dan santai dalam menjalani pekerjaannya. Tak hanya kedua pemeran utama ini, sederet aktor aktris yang memainkan peran pendukung tak kalah bagus dalam melengkapi film. 

Dari film Boston Strangler, penonton juga diperlihatkan bagaimana perjuangan dua jurnalis wanita ini dalam melawan seksisme pada tahun 1960an di Amerikan Serikat yang mana perempuan sering mengalami diskriminasi jenis kelamin. Tak hanya itu saja, penonton akan dibuat geram oleh kinerja kepolisian Boston yang lambat dalam menangani kasus pembunuhan berantai ini. Kinerja yang lambat tapi juga anti kritik dan terkesan menyepelekan kasus pembunuhan tersebut hingga memakan belasan orang. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Alfanni Nurul