Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Dini Hariyani
Ilustrasi buku Lelaki Buta Melihat Ka'bah (Doc. Pribadi/Dini Hariyani)

Haji yang merupakan rukum islam ke lima pastinya ingin dilakukan oleh semua orang muslin. Namun, seperti kita ketahui, ibadah yang memerlukan kekuatan fisik dan biaya yang tak sedikit ini belum bisa ditunaikan oleh semua orang muslim. Jika kita belum bisa menunaikan ibadah tersebut tak ada salahnya membaca buku ini yang akan memberikan cerita lengkap mengenai ibadah di Tanah Suci nan jauh di Arab Saudi itu.

Buku yang ditulis oleh Muhammad Subarkah tahun 2012 silam ini menyajikan cerita menarik tentang ibadah haji dari berbagai sudut pandang. Tak hanya menceritakan rangkaian ibadah yang harus dilakukan, penulis membagikan cerita sebagai petugas haji Indonesia di Arab Saudi. Melalui 48 cerita yang ditulis di buku ini, kita akan mendapatkan berbagai informasi lengkap, menarik, dan berbobot dari pengalaman penulis.

Misalnya saja dari judul buku ini merupakan salah satu cerita jamaah haji yang buta. Namun, bukan berarti melihat Ka’bah dengan mata fisiknya secara langsung karena dia memang buta. Judul ini ingin menggambarkan semangat lelaki tersebut untuk menuju Ka’bah hanya berbekal tongkat yang menjadi petunjuknya. Ia bahkan menolak orang yang ingin membantunya atau petugas di sana. Namun, atas ijin Allah swt, lelaki tersebut bisa menjangkau Ka’bah yang begitu diimpikannya.

Tak hanya itu, buku ini juga memberikan catatan sejarah haji dari Indonesia yang ternyata pada masa kerajaan dahulu haji bukanlah ibadah yang dipandang penting. Bahkan menurut orang zaman dahulu haji bisa diganti dengan mengunjungi Masjid Demak di Jawa Tengah. Selain itu, banyak juga catatan sejarah lain akan ulama Indonesia yang namanya harum di sana seperti Syekh Nawawi dan beberapa ulama lain.

Menariknya dari buku ini adalah kisah berbagai jamaah haji dari berbagai penjuru dunia dengan keunikannya masing-masing. Tak jarang ada kisah lucu seperti jamaah haji Indonesia yang mengalami demensia sehingga minta pulang ke rumahnya yang ada di Ambon. Hingga akhirnya dia mau kembali ke pondokan setelah memeluk pohon kurma yang ada di sana karena mengira itu adalah pohon sagu yang ada di depan rumahnya.

Buku yang diterbitkan oleh Republika dengan isi kurang lebih sebanyak 280 halaman ini sangat cocok untuk dibaca siapapun. Melalui buku ini kita akan mendapat begitu banyak informasi tentang haji, sejarah haji itu sendiri dan bahkan ilmu pengetahuan yang menarik untuk diketahui. Penulis dapat mengulik lebih dalam cerita sederhana sebagai petugas haji dan menyajikannya secara informatif.

Dini Hariyani