Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Cover buku Black Night (DocPribadi/@rizkymelinda)

Di saat kita pikir hidup kita sudah sempurna, terkadang kita lupa bahwa tidak ada yang akan bertahan selamanya. Kesedihan dan kegembiraan akan selalu datang secara bergantian sepanjang hidup kita. Itulah yang dirasakan oleh tokoh utama dalam buku berjudul ‘Black Night’ karya Shandez Darlene ini.

Identitas Buku

Judul Buku: Black Night

Penulis: Shandez Darlene

Penerbit: NAULI MEDIA 

Jumlah Halaman: 340 Halaman 

Cetakan Pertaman, 2021

Sekilas Tentang Penulis

Shandez Darlene merupakan anak tunggal yang lahir pada 14 April 2004. Ia menetap di Bandar Lampung sejak kelahirannya. Ia senang menonton drakor, membaca novel dan komik, serta mengkhayal.

Ia memiliki cita-cita untuk menjadi penulis sejak duduk di bangku kelas 4 SD dan terus berlanjut hingga saat ini. Baginya, menulis merupakan salah satu cara mengunggakapkan perasaan yang tidak bisa disampaikan melalui kata.

Sinposis ‘Black Night’

Awalnya, Ayla pikir hidupnya sudah baik-baik saja.  Ia merupakan seorang aktris ternama dengan jutaan penggemar. Semua orang mencintai dan memujanya. Ia memiliki Adit yang selalu ada di sisinya, meskipun sikap laki-laki itu tidak terlalu baik. Ia juga memiliki sosok seorang sahabat yang selalu menjadi pendukungnya. Pokoknya, hidup Ayla sudah sempurna.

Namun, Ayla tidak tahu bahwa kesempurnaan itu hanya kepalsuan. Tidak ada yang sungguh sempurna di dunia ini, kecuali Sang Pencipta. Saat rahasia yang telah lama terpendam mulai terkuak, Alya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Pada kenyataannya, cinta yang dia terima selama ini hanya semu.

BACA JUGA: Review 'Pacar Seorang Seniman', Ketika Penyair WS Rendra Menulis Cerpen

Ulasan Buku ‘Black Night’

Seperti telah disebutkan dalam sinopsis, buku ini bercerita tentang tokoh Ayla, seorang aktris, yang ternyata memiliki masa lalu kelam. Ia merupakan seorang anak yang dulunya tinggal di panti asuhan dan mendapat kekerasan oleh orang tua angkatnya.

Hingga akhirnya takdir mempertemukan ia dengan Adit. Pertemuan mereka berdua sama sekali tidak indah dan tidak membahagiakan ketika diingat. Pertemuan mereka berdua ini juga mengandung rahasia yang di masa depan ketika terkuak, membuat Ayla sangat menderita.

Alur cerita ini cukup mengalir, dengan penggambaran tokoh yang detail sehingga pembaca bisa mengenali karakter tiap tokoh dengan baik. Namun, aku pribadi masih menemukan beberapa plot hole.

Salah satu tokoh yang cukup mencuri perhatianku adalah Reyhan. Ia merupakan cowok yang menjadi sahabat dekat Ayla dan Leya. Reyhan kembali muncul sebagai seorang dokter sekaligus penulis. Novel yang ditulis Reyhan akan diangkat mejadi film dan Ayla menjadi tokoh utama perempuan dalam film tersebut.

Di akhir, tokoh Reyhan seakan hilang begitu saja, padahal kukira awalnya akan ada pertentangan antara Reyhan dan Adit. Mungkin jika ada part ini, cerita akan terasa lebih hidup dan ‘greget’.

Dari sisi pesan moral, aku cukup dapat menangkapnya dengan baik. Kebohongan yang telah disembunyikan sejak lama, pasti lambat laun akan terungkap juga. Jadi, lebih baik jujur dari awal daripada berbohong berlarut-larut dan membuat semakin banyak pihak terluka.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari