Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Cover Buku Bicara Tubuh (goodreads.com)

Pernahkah kamu sadar untuk berterima kasih kepada tubuhmu sendiri? Kadang, tanpa sadar kita terlalu fokus pada perasaan dan melupakan tubuh kita sendiri. Padahal, tubuh adalah bagian dari diri kita yang tanpanya kita tidak bisa merasakan apapun di dunia ini.

Bicara Tubuh’ adalah sebuah buku puisi tentang tubuh manusia. Terbagi menjadi 5 bab utama, tiap babnya akan mengajak para pembaca untuk berterima kasih pada setiap anggota tubuh, mulai dari yang selalu kita perhatikan, hingga yang keberadaannya kita anggap masalah.

Identitas Buku

Judul Buku: Bicara Tubuh

Penulis: Ucita Pohan

Fotografer: Jozz Felix

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman: 88 Halaman

Edisi Digital, 2018

Sekilas Tentang Buku ‘Bicara Tubuh’

Sebuah kolaborasi Ucita Pohan dan Jozz Felix. Berisi foto dan tulisan yang tiap lembarnya didedikasikan untuk tubuh yang selama ini menjadi bagian dari diri dan perjalanan hidup.

Ucita Pohan menuangkan isi hati dan pemikirannya melalui tulisan bergaya puitis, sedangkan Jozz Felix sebagai fotografer profesional mengabadikan bagian-bagian tubuh dengan sudut pandangnya.

BACA JUGA: Populer di Amerika Serikat, Berikut 3 Fakta Menarik Hot Dog

Buku ini mengajak kita untuk lebih mengapresiasi tubuh. Lebih dari sekadar hidup di dalamnya, namun juga ‘berkawan’ dengannya.

(Gramedia.com).

Ulasan Buku ‘Bicara Tubuh’

Dari lembar pertama hingga akhir, buku ini menyadarkan para pembaca untuk lebih berterima kasih kepada tubuh sendiri. Sudahkah kita berterima kasih kepada alis yang melindungi kita dari air hujan agar tidak masuk ke mata? Sudahkah kita mengucapkan maaf kepada hidung karena terus merasa kurang dan membadingkannya dengan orang lain, padahal ia telah menjalankan fungsinya dengan baik?

Banyak sekali kalimat-kalimat yang membuatku sadar setelah membaca buku ini untuk lebih peduli dan berterima kasih pada bagian tubuh. Selama ini mungkin kita terlalu fokus memperindah tampilan kuku, sampai lupa bahwa kuku juga perlu ruang untuk bernapas tanpa harus dipoles dengan kutex aneka warna.

Bagian-bagian tubuh lain seperti siku, lutut, telapak kaki, sidik jari, pernah terbayang akan jadi seperti apa hidup kita jika itu semua tiba-tiba ‘ngambek’ dan tidak menjalankan fungsinya dengan baik?

Buku ‘Bicara Tubuh’ ini benar-benar buku yang harus dibaca oleh semua orang. Dari halaman pertama hingga terakhir, tanpa sadar mataku berkaca-kaca karena takjub bahwa diriku memiliki tubuh yang sehat, dapat berfungsi sebagaimana tugasnya, dan aku terkadang masih suka mengeluh karena hal-hal sepele seperti hidung yang terlalu pesek, kuku yang tidak cantik, dan lain sebagainya.

Foto yang berhasil ditangkap dan diabadikan oleh lensa dan disandingkan dengan tulisan indah dalam buku ini sangat mampu menyentuh perasaan para pembacanya, terutama aku. 

Tidak sampai 100 halaman, tetapi kesan yang ditinggalkan buku ini mampu mengajak pembaca untuk terus mensyukuri hidup, terutama berterima kasih kepada tubuh dan mencoba ‘berkawan’ dengannya, dengan cara menjaga kesehatan diri, luar dan dalam.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Melinda Sari