Sangat banyak kalam hikmah yang dituturkan oleh Syekh Badiuzzaman Said Nursi di dalam buku Risalah Ikhlas dan Ukhuwah ini, terlebih mengenai keikhlasan dan persaudaraan.
Berkenaan dengan keikhlasan, Syekh Said Nursi bertutur agar dalam urusan akhirat dan perkara agama manusia tidak saling dengki dan cemburu, sebab jika masih terbersit rasa dengki dan cemburu dalam urusan agama, maka berarti manusia tersebut mempunyai misi keduniaan.
Lebih lanjut, Syekh Said Nursi menyampaikan:
Ketahuilah bahwa seharusnya tidak ada kedengkian, persaingan, dan kecemburuan dalam urusan agama dan persoalan akhirat. Sebab, faktor kedengkian dan kecemburuan adalah banyaknya tangan yang ingin meraih sesuatu yang sama, banyaknya perhatian yang tertuju pada kedudukan yang sama, serta selera makan banyak orang yang mengarah pada makanan yang sama. Ketika itulah, perselisihan, persaingan, dan perebutan itu memicu kedengkian dan kecemburuan. Karena dunia ini sempit, singkat, tidak bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang begitu banyak, serta ada banyak orang memperebutkan sesuatu yang sama, maka terjerumuslah mereka dalam jurang persaingan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa tidak ada kedengkian dan persaingan dalam amal saleh yang terkait dengan akhirat. Siapa yang mendengki berarti ia berbuat riya. Dengan kata lain, ia mencari keuntungan duniawi dibungkus dengan label amal saleh. Atau, ia benar-benar bodoh sehingga tidak mengetahui tujuan amal saleh serta tidak mengetahui bahwa keikhlasan merupakan ruh dan landasan amal saleh.
Lebih lanjut, Syekh Said Nursi menegaskan, salah satu tanda rusaknya keikhlasan itu ketika ia bangga saat menang dalam sebuah perdebatan, terutama saat musuh-musuh debatnya membenarkan pendapatnya.
Jika seseorang merasa senang kalau ucapannya benar dalam sebuah perdebatan serta merasa senang jika lawannya salah dan keliru, maka ia termasuk orang yang tidak adil.
Syeikh Said Nursi berharap agar para pemuka agama, ahli hakikat, ahli tarekat, dan para ulama menjadikan ikhlas sebagai prinsip hidup dan landasan amal mereka. Sebab, jika segalanya dijalani dengan sikap ikhlas, dengan izin Allah, mereka akan mendapat taufik dalam mengerjakan amal-amal ukhrawi, rahmat dan karunia-Nya.
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
-
Kuasa Hukum Pastikan Panji Gumilang Hadir Penuhi Panggilan Bareskrim Besok
-
Denise Chariesta Ogah Dinikahi Pria Gaji Rp10 karena Makan Rp1 Juta Sehari: Karyawan Gue Ada 29!
-
Ulasan Buku 'Life Purpose, Benarkah Ini Hidup yang Kuinginkan?'
-
Ulasan Buku 'Teman Duduk', Mengenang Jasa Guru bagi Kehidupan
-
Profil, Biodata, dan Agama Ratu Rizky Nabila yang Ngaku Sempat Pindah Agama
Ulasan
-
Mahar Jingga: Cinta yang Halal Tapi Tak Selalu Membahagiakan
-
Ali Band dan Perayaan Musik Dansa dari Timur Tengah ke Jakarta
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Nggak Semudah Itu Jadi Ibu
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
Terkini
-
Penayangan Black Phone 2 Makin Dekat, Universal Pictures Rilis Trailer Baru
-
Kualifikasi AFC U-23: Kemenangan Besar atas Makau yang Terbantu Error Pemain Lawan
-
Ada A Forbidden Marriage, Ini 5 Drama Li Jiulin yang Tayang Sepanjang 2025
-
Terungkap Bahaya AI Gemini Bagi Anak dan Remaja, Orang Tua Harus Waspada!
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan