Guru adalah sosok penting dalam kehidupan ini. Ia memiliki jasa yang sangat besar bagi kita semua. Guru telah mengajari kita tentang beragam ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan umum maupun agama, sebagai bekal mengarungi terjalnya kehidupan ini.
Maka, menghormati para guru adalah sebuah keniscayaan bagi kita semua. Jangan sampai kita melupakan jasa-jasanya. Jangan pula kita memperlakukan mereka dengan buruk.
Bicara tentang pentingnya menghormati para guru, ada sebuah kisah menarik yang mengisahkan tentang begitu berjasanya seorang guru dalam kehidupan umat manusia. Kisah tersebut terdapat pada buku kumpulan cerpen berjudul ‘Teman Duduk’ maha karya penulis senior, Daoed Joesoef.
‘Patung Guru’ adalah salah satu judul cerpen menarik karya Daoed Joesoef yang mengisahkan tentang perjuangan seorang guru yang begitu besar bagi kehidupan banyak orang. Menceritakan tentang sebuah patung guru yang sengaja dibuat untuk menghormati jasa-jasanya yang begitu besar bagi masyarakat.
Patung guru yang dilapisi emas tersebut berdiri kokoh di dekat alun-alun sebuah kota. Mulanya, patung guru tersebut menjadi kebanggaan kota dan penduduknya.
Pada waktu peresmian patung yang sekaligus juga peresmian alun-alun, seluruh penduduk datang berduyun-duyun dengan pakaian lebaran.
Semua siswa dengan pakaian seragam yang rapi, tegak berdiri di sekitar patung, dan menyanyikan dengan khidmat lagu “Himne Guru”.
Ya, pada awalnya, orang-orang memang begitu menghormati keberadaan patung tersebut. Namun, seiring berjalannya sang waktu, orang-orang pun mulai melupakannya. Suatu hari, seekor burung gelatik berteduh di dekat patung guru tersebut. Di sanalah terjadi sebuah percakapan panjang.
Intinya, patung guru meminta kepada burung gelatik agar mengambil emas yang melapisi sekujur tubuhnya, untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan pertolongan.
Burung gelatik pun menyetujui, melaksanakan permintaan mulia patung guru tersebut bahkan hingga burung gelatik merasa kelelahan dan menemui ajalnya.
Kisah tentang patung guru yang pada awalnya dibuat untuk menghormati jasa guru tetapi kemudian dilupakan oleh banyak orang itu menyelipkan pesan berharga kepada para pembaca, agar berusaha menghormati, memuliakan, dan selalu mengenang jasa-jasa para guru.
Buku ‘Teman Duduk’ karya Daoed Joesoef yang diterbitkan oleh penerbit Kompas (2016) ini menarik dijadikan sebagai bacaan menghibur sekaligus mendidik. Selamat membaca.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Foto Buku Tahunan SMA Awkarin Tersebar, Pesan yang Ditulis Jadi Sorotan 'Awkarin Lelah'
-
Ulasan Buku ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1998
-
Arti Toleransi dalam Buku "Islam Kita Nggak ke Mana-mana Kok Disuruh Kembali"
-
PKK Sulsel Luncurkan Buku Resep Olahan Ikan untuk Balita
-
Ulasan Buku 'Jurnalisme di Cincin Api, Tak Ada Berita Seharga Nyawa'
Ulasan
-
Review Novel Return to the Dallergut Dream Department Store: Misteri di Balik Toko Mimpi
-
Ulasan Film Jurassic World Rebirth: Visual Gila, Cerita Bikin Penasaran!
-
Alunan Piano yang Menghubungkan Rasa Cinta dalam Novel A Song For Alexa
-
Lagu No One Noticed oleh The Marias Bicara Soal Rasa Kesepian, Siapin Tisu!
-
Ulasan Novel Story of My Life: Tawa, Luka, dan Harapan di Pennsylvania
Terkini
-
Tayang 2027, Vin Diesel Ingin Paul Walker 'Muncul' di Fast and Furious 11
-
Momen Langka, Liga Indonesia All Star Diminta All Out Lawan Oxford United
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23