Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Cuplikan Laga di Liga Indonesia (ligaindonesiabaru.com)

Baru-baru ini PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) resmi memutuskan untuk mengizinkan klub-klub Liga 1 atau yang nantinya bernama Super League untuk menambah kuota pemain asing hingga 11 orang.

Merujuk laman ligaindonesiabaru.com, direktur PT LIB, Ferry Paulus membenarkan wacana tersebut dengan dalih agar klub-klub Indonesia bisa bersaing di kancah Asia musim depan.

Kita juga sangat perlu untuk bisa bersaing di Asia. Oleh karena itu boleh didaftarkan 11. Kemudian di DSP (Daftar Susunan Pemain) tetap delapan, tetapi klub boleh mendaftarkan sampai 11 pemain. Delapan yang main, delapan di DSP. Kalau klub hanya mendaftarkan delapan, ya tidak apa-apa,” ujar Ferry Paulus.

Kondisi ini sendiri disorot oleh media asal Vietnam, yakni Soha. Melansir dari laman resminya, soha.vn, media yang kerap kali memberitakan mengenai kondisi pesepakbolaan di Indonesia tersebut menyebut hal ini adalah sebuah transformasi yang cukup luar biasa dalam sepakbola Indonesia.

Kuota pemain asing di Indonesia meningkat signifikan dibanding musim lalu (daftar 8, maksimal pakai 6). 6 pemain asing yang bermain bersama saja sudah jumlah yang sangat banyak dibanding rata-rata level di Asia Tenggara, namun mulai musim depan Indonesia akan menambah kuotanya ke angka yang lebih dahsyat lagi,” tulis media Soha.

Penambahan kuota pemain asing menjadi 11 pemain setiap klub ini memang merupakan peningkatan yang cukup mencolok dibandingkan musim lalu. Melansir dari beberapa sumber di laman berita suara.com, pada musim 2024/2025 silam, hanya ada 8 kuota pemain asing setiap klub dengan 6 yang bisa didaftarkan dan bermain bersamaan setiap laganya.

Penambahan jumlah pemain asing menjadi 11 orang ini juga menandai transformasi luar biasa dalam liga Indonesia. Di sisi lain, rekor 11 pemain ini akan menjadi perubahan sejarah dalam sepakbola Indonesia dan menjadi kuota pemain asing terbanyak yang ada dalam sejarah liga Indonesia.

Media Vietnam Sebut Kuota 11 Pemain Asing Bisa Matikan Bakat Lokal

Di sisi lain, media Soha juga menyoroti risiko matinya bakat-bakat pemain lokal di liga Indonesia jika penerapan regulasi 11 pemain asing setiap klub tersebut akan dilakukan. Hal ini disinyalir bisa membuat klub lebih memilih memainkan para pemain asing dibandingkan pemain lokal dari Indonesia itu sendiri.

Perubahan ini memungkinkan tim untuk bebas menambah skuat, meningkatkan kualitas turnamen, dan menjadikan Kejuaraan Nasional Indonesia sebagai destinasi favorit bagi pemain asing dari seluruh dunia. Namun sebaliknya, hal itu juga menutup peluang bagi pemain lokal. Tidak mengherankan jika mulai musim depan, banyak tim menggunakan maksimal 8 "pemain asing", sehingga hanya menyisakan 3 pemain lokal. Dan perubahan itu akan semakin membuat pemain lokal kehilangan tempat di negaranya sendiri,” tulis media Soha.

Kondisi ini sendiri memang dinilai oleh banyak pihak cukup menimbulkan pro dan kontra. Di sisi lain, PSSI dan PT LIB berdalih hal ini dilakukan agar kualitas dan performa klub-klub asal Indonesia bisa meningkat saat berlaga di kompetisi Asia. Hal ini berkaca pada musim 2024/2025 lalu yang banyak klub-klub Indonesia kalah saing di kompetisi Asia.

Di sisi lain, kondisi penambahan pemain asing menjadi 11 orang setiap klub tersebut juga rawan menimbulkan adanya ketimpangan kualitas dengan pemain lokal. Hal ini juga berisiko menghilangkan jam terbang pemain lokal yang sangat rawan berdampak kepada performa timnas Indonesia kedepannya.

Namun, diharapkan jika regulasi ini nantinya diterapkan tentu adanya kebijakan-kebijakan lainnya yang bisa berjalan beriringan dengan aturan tersebut dan tetap bisa menimbulkan adanya atmosfir liga yang cukup sehat.

zahir zahir