Di era peperangan modern, pengunaan kendaraan tanpa awak atau yang dikenal dengan nama drone memang cukup lazim dipergunakan. Di medan pertempuran yang paling baru seperti perang Rusia-Ukraina, Perang Sipil Sudan dan Konflik Myanmaar telah dipergunakan drone sebagai sistem persenjataan militer.
Bila berbicara tentang drone, sudah pasti salah satu negara yang tidak ketinggalan menggunakan teknologi ini adalah Rusia. Meskipun terbilang cukup terlambat, akan tetapi penggunaan drone dalam militer Rusia mulai kian gencar dalam 20 tahun terakhir. Keterbatasan tentang teknologi drone yang dialami oleh Rusia membuat negara tersebut menjalin pengembangan drone dengan Israel. Hubungan inilah yang pada akhirnya melahirkan drone Forpost yang kini menjadi andalan Rusia di ranah militer.
Merupakan Hasil Rancang Lisensi dari Drone IAI Searcher
Melansir dari situs military-today.com, drone Forpost yang dibuat oleh Rusia sejatinya merupakan hasil lisensi dari drone IAI Searcher Mk.II buatan Israel. Drone IAI Searcher sendiri mulai dikembangkan sejak dekade 1990-an dan kini telah memasuki generasi ke-3 dengan nama IAI Searcher Mk.III. Drone ini sejatinya merupakan drone intai yang dipergunakan oleh militer Israel.
Russia diketahui mulai mengimpor drone IAI Searcher Mk.II dari Israel sejak akhir tahun 2008. Hal ini dikarenakan dalam konflik dengan Georgia, Rusia mengalami permasalahan dari segi pengintaian udara. Selang beberapa tahun, Rusia mulai menguji coba drone buatan Israel ini dan mulai mengembangkan drone buatannya berdasarkan lisensi dari IAI Searcher Mk.II. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa pengembangan drone ini juga turut dibantu oleh pihak Israel sendiri.
BACA JUGA: Petuah Manis dari Syekh Said Nursi dalam Buku "Risalah Ikhlas dan Ukhuwah"
Akhirnya, pada sekitar tahun 2014 drone buatan Rusia tersebut mulai diuji coba dan memasuki layanan militer Rusia dengan nama Forpost. Secara bentuk drone ini memang sangat mirip dengan drone Searcher Mk.II yang digunakan oleh Israel. Namun, untuk sistem komputer dan avionik menggunakan buatan Rusia.
Turut Bertempur Dalam Konflik Rusia-Ukraina
Melansir dari situs mil.today, drone Forpost yang dimiliki oleh Rusia mulai diuji dalam medan tempur Suriah di tahun 2017 hingga 2019. Akan tetapi, ajang perang Rusia-Ukraina pada tahun 2022 menjadi medan tempur pembuktian drone ini bersama beberapa drone buatan Rusia dan Iran yang dibeli oleh Rusia. Drone ini menjadi momok pasukan Ukraina karena kemampuan intainya yang cukup baik dan akurat.
Selain itu, drone ini juga dimodifikasi sehingga mampu membawa sistem persenjataan seperti rudal anti-tank atau peluncur roket dan bom. Beberapa varian dari drone ini yakni, Forpost-R dan Forpost-M yang merupakan versi pembaharuan. Drone ini mampu terbang hingga jarak 250-350 km. Drone ini juga diketahui dapat terbang dengan ketinggian 3.000 meter dan mampu mencapai kecepatan 200 km/jam.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2024: Untung atau Buntung?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
-
Sea Games 2025: Indra Sjafri Diambang Raih Rekor Buruk dalam Kariernya!
-
Bukan Timur Kapadze atau STY, Ini 4 Kandidat Calon Pelatih Timnas Indonesia
Artikel Terkait
Ulasan
-
Lebih dari Sekadar Sensasi: 5 Film Romansa Dewasa dengan Cerita Mendalam
-
Review Buku Walau Jomblo Tetap Produktif: Menjadi Single Berkualitas dan Berprestasi
-
Kontroversial dan Bikin Naik Darah! Film Ozora Sukses Mengaduk Emosi
-
Ulasan Buku "What i Ate in One Year", Kuliner Dunia Yang Menakjubkan
-
Review Film Now You See Me: Now You Don't, Kritik Tajam ke Dunia Korup
Terkini
-
Jadwal Bentrok dengan MMA 2025, D.O. EXO Absen di Pernikahan Kim Woo Bin
-
Ini 2 Zodiak yang Disebut Paling Berpeluang Jadi Orang Sukses: Kamu Salah Satunya?
-
Arti Mimpi Gigi Copot: 7 Makna Menurut Psikologi dan Spiritual
-
Prekuel The Hunger Games Siap Tayang 2026, Duet Ikonik Katniss dan Peeta Ada Lagi?
-
Mungil tapi Memikat: Parfum Roll On yang Wajib Ada di Tas Kamu