Kisah yang dilirik oleh para pembaca jika mampu menyajikan sisi menarik sedari awal. Jika sejak awal pembaca sudah asyik larut dalam untaian kisah, maka ia semakin terpacu rasa penasarannya untuk menuntaskannya hingga akhir.
Inilah salah satu jurus ampuh yang dipakai oleh Yetti A.KA dalam menulis sebagian cerita pendek dalam buku Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian ini. Seperti dalam cerita Ketua Klub Gosip.
Di mana-mana, jika disebut ketua klub, yang terbayang dalam pikiran adalah sosok muda, energik, penuh semangat dan kaya visi. Namun, Yetti A.KA mencari sudut lain yang jarang ditangkap orang. Ia menggambarkan ketua klub tersebut merupakan seorang nenek.
Berbeda dari kebanyakan manusia dalam memandang objek. Yetti A.KA, menilai dengan bergosip hidup nenek jadi bergairah, semakin sehat dan panjang umur.
Dikisahkan, dalam sebuah keluarga, si nenek yang paling suka memungut cerita di luar dan membawanya ke rumah yang dihuni keluarga tersebut. Setiap pulang, nenek berhenti di pintu menceritakan semua kabar yang ia dapat di luar rumah, seperti tetangganya yang perawan tua tiba-tiba pulang kerja membawa bayi tanpa suami, kisah tetangga lainnya yang suka mengintip para gadis mandi dan lain sebagainya.
Sementara ibu yang juga merupakan anggota keluarga dalam rumah tersebut, jika mendapati nenek telah datang dan masuk ke rumah, si ibu serta-merta menggiring anaknya masuk ke dalam kamar agar terhindar dari realitas busuk yang terjadi di sekitar.
Di rumah, ibu satu-satunya orang yang berusaha keras menjauhkan kami dari gosip seputar kemerosotan moral. Kami tidak boleh mendengar gosip soal perempuan muda hamil di luar nikah, sepasang kekasih yang tertangkap mesum, seorang kakek tua yang mencabuli anak-anak di balik menara listrik, atau maling yang digebuki warga sampai babak belur.
Sebagai ketua klub gosip, si nenek itu suka mengumpulkan lima orang temannya di beranda rumah. Pada suatu waktu, tokoh ibu yang sekaligus anak menantu dari nenek itu mengingatkan bahwa yang dilakukan nenek tersebut merupakan hal tidak berguna, justru hanya membuang-buang waktu.
Namun, si ayah yang merupakan anak kandung dari nenek tersebut juga kurang setuju dengan sikap istrinya yang menasihati ibunya. Ia lalu menyatakan bahwa klub gosip itu telah membuat si nenek senantiasa sehat dan panjang umur.
Baca Juga
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Prosa Indah Riwayat Perang Bubat dalam Buku Citraresmi Eddy D. Iskandar
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
Artikel Terkait
-
Menggali Xenoglosofilia: Apa yang Membuat Kita Tertarik pada Bahasa Asing?
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Ulasan Buku The Alpha Girl's Guide: Menjadi Perempuan Smart dan Independen
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan