Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | WAJID NAIL JAYYID ALMAHDI
Ilustrasi Perokok Cerutu (Pixbay)

Berbeda dengan Sigaret Kretek atau Sigaret Putih yang menggunakan tembakau rajangan, Cerutu sendiri merupakan gulungan utuh dari daun tembakau yang sudah dikeringkan dan difermentasi.

Cerutu, serutu, atau sigar adalah gulungan utuh daun tembakau yang dikeringkan dan difermentasikan yang mirip dengan rokok, salah satu ujungnya dibakar dan asapnya dihisap oleh mulut melalui ujung lainnya.

Tembakau untuk cerutu terutama dibudidayakan di negara-negara seperti Brasil, Kamerun, Kuba, Republik Dominika, Honduras, Indonesia, Meksiko, Nikaragua, dan Amerika Serikat. Cerutu dari Kuba dianggap merupakan ikon untuk cerutu.

Cerutu adalah gulungan tembakau yang juga dibungkus dengan daun tembakau. Hal ini berbeda dengan rokok biasa, yaitu tembakau yang sudah dirajang lalu dibungkus dengan kertas.

Cerutu umumnya berukuran lebih tebal dari rokok biasa. Aromanya pun berbeda. Banyak orang mengatakan bahwa menghisap cerutu lebih tidak berisiko terhadap kesehatan daripada rokok biasa karena cara menikmatinya.

Dikutip dari Ensiklopedia Dunia, cara penggunaan cerutu mirip dengan rokok yaitu sama-sama dibakar disalah satu ujungnya. Proses pembakaran ini dapat menghasilkan berbagai kumpulan senyawa berbahaya, salah satunya adalah TAR.

TAR mengandung berbagai kumpulan senyawa hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada rambut halus (silia) di paru-paru. Rambut halus ini yang berperan dalam menyaring bakteri dan kuman serta menghambat racun untuk masuk ke dalam sistem pernapasan.

Rambut pada paru-paru yang terbalut TAR tidak dapat menjalankan fungsinya. Bahaya TAR untuk tubuh cukup kompleks dan bahkan bisa dilihat langsung oleh mata telanjang, misalnya gigi para perokok yang biasanya lebih kuning. Hal ini disebabkan oleh partikel TAR yang menempel dengan kuat pada gigi.

TAR juga mengandung karsinogen yaitu zat pemicu kanker. Karsinogen dapat merusak sel dan menimbulkan mutasi genetik pada sel dalam berbagai organ tubuh. Selain paru-paru, karsinogen dalam TAR dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan.

BACA JUGA: Sejarah Hari Ini: Penerbangan Pertama Pesawat Bomber B-25 "Mitchell"

Dikutip dari website Lifestylekontan, rasa cerutu bisa dibedakan dari pembungkusnya. Semakin gelap warna pembungkus semakin kaya rasa cerutu tersebut.

Sebaliknya, semakin muda warna pembungkus, rasanya pun makin ringan. Beberapa rasa cerutu yang umum ditemui antara lain cokelat, kopi, kacang, apel, dan vanila. Semakin panjang dan lebar cerutunya, semakin kuat pula rasanya.

Disadur dari website komunitas kretek, perbedaan Ceritu dengan rokok sigaret kretek atau rokok biasa, sebagai berikut:

  • Jumlah Tembakau: Rokok biasa mengandung sekitar 1 gram tembakau. Sedangkan rokok cerutu bisa mengandung 5-20 gram tembakau.
  • Jumlah Nikotin: Jumlah nikotin antara rokok biasa maupun cerutu cenderung sama. Nikotin adalah zat adiktif utama dalam tembakau.
  • Ukuran: Rokok cerutu memiliki ukuran lebih bervariasi, mulai dari kecil hingga besar. Hal ini juga yang membuat kandungan tembakau dalam cerutu bisa lebih besar, tergantung ukurannya.
  • Cara Menikmati: Sebagian besar pengguna cerutu tidak menghisap dalam-dalam asapnya, tetapi hanya mengulumnya di mulut. Hal ini karena ada teori bahwa asap cerutu bisa mengiritasi saluran pernapasan. Cara ini jauh berbeda dengan perokok biasa yang hampir selalui menghirup asap dari rokoknya.
  • Frekuensi Penggunaan: Sebagian besar pengguna cerutu tidak merokok setiap hari namun hanya pada situasi-situasi tertentu. Hal ini berbeda dengan perokok biasa yang dalam satu hari saja bisa menghabiskan 20 batang rokok atau lebih. Satu batang Cerutu bisa dihabiskan dalam waktu 2 hingga 3 jam.

Bentuk Cerutu

Bentuk cerutu (Wikihow)

Di lansir dari WikiHow, ada berapa jenis bentuk dari cerutu itu sendiri, antara lain: 

  • Corona: Cerutu ini berukuran sekitar 15 cm dan 42 ring. Ring ini merujuk kepada diameter cerutu. Jenis ini memiliki ujung yang terbuka (bagian yang dibakar) dan kepala tertutup yang bulat (bagian yang dihisap).
  • Pyramid: Cerutu ini meruncing dan memiliki kepala tertutup yang lancip.
  • Torpedo: Cerutu ini memiliki kepala yang lancip dan ujung yang tertutup.
  • Perfecto: Seperti Torpedo, namun menggembung di tengah dan kedua ujungnya tertutup, membuatnya terlihat seperti cerutu yang bulat.
  • Panatela: Cerutu ini berukuran sekitar 18 cm dan 38 ring, lebih panjang dan tipis dari Corona.
  • Culebra: Cerutu ini dibuat dari tiga Panatela yang dikepang. Terlihat seperti tambang yang tebal.

Indonesia adalah salah satu penghasil tembakau terbesar di dunia sehingga banyak perusahaan rokok membuat produk cerutu dengan nominal harga terjangkau. Harganya juga bervariasi mulai dari 15.000 sampai dengan 200.000 perbatang, ini tergantung dari merek cerutu dan kualitas cerutu itu sendiri.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

WAJID NAIL JAYYID ALMAHDI