Pada tanggal 19 Agustus diperingati sebagai hari penerbangan pertama pesawat bomber B-25 “Mitchell”. Pesawat bomber yang menjadi salah satu pesawat pengebom sekutu terpopuler ini terbang pertama dalam sesi pengujian pada tanggal 19 Agustus 1940.
Setahun berselang, pesawat yang dikategorikan sebagai pengebom menegah (medium-bomber) ini mulai diperkenalkan dan dioperasikan oleh korps penerbangan Angkatan darat Amerika Serikat dan digunakan dalam perang dunia II.
Lahir dari Kebutuhan Korps Penerbangan Angkatan Darat Amerika Serikat

Melansir dari artikel berjudul “North American B-25 Mitchell”, pesawat B-25 lahir dari keperluan Korps Penerbangan Angkatan Darat Amerika Serikat mengenai pesawat pengebom baru di tahun 1939.
Ditentukan pesawat baru tersebut harus mampu membawa muatan bom minimal 1.000 kg dan mampu mencapai jarak terbang hingga 1.900 km. Persyaratan tersebut kemudian disanggupi oleh pabrikan North American Aviation yang mulai mendesain pesawat baru yang nantinya menjadi B-25 "Mitchell".
Pesawat ini didesain dari prototipe pesawat NA-40 yang juga merupakan rancangan dari North American Aviation. Pabrikan mendesain pesawat ini mampu terbang dengan jarak yang cukup jauh seperti yang dispesifikasikan oleh pihak Penerbangan Angkatan Darat.
Pesawat ini kemudian mulai menjalani serangkaian uji coba darat di tahun 1940 dan mulai melakukan uji coba penerbangan pada 19 Agustus 1940. Setahun kemudian, pesawat ini masuk dalam dinas layanan aktif militer Amerika Serikat dan turut berpartisipasi ke dalam perang dunia II.
BACA JUGA: Diperingati sebagai Hari Orangutan Internasional, Berikut 3 Fakta Unik Satwa Satu Ini
Indonesia Turut Pernah Mengoperasikan Pesawat B-25

Pesawat B-25 “Mitchell” menjadi salah satu pesawat dengan jumlah unit produksi terbesar dalam sejarah militer Amerika Serikat untuk klasifikasi pesawat bomber. Melansir dari buku “United States Military Aircraft since 1909”, pesawat ini diproduksi sebanyak 9.816 unit dan dipergunakan oleh negara-negara sekutu Amerika Serikat semasa perang dunia II.
Pesawat yang dioperasikan oleh 5 orang awak ini mampu terbang hingga kecepatan 438 km/jam dan memiliki jarak jangkauan sekitar 2.170 km. Pesawat ini memiliki muatan maksimal hingga 1.360 kg dan dipersenjatai 12-18 senapan mesin kaliber 12.7 mm. Bahkan, di beberapa varian pesawat ini juga dapat dipersenjatai meriam ringan kaliber 75 mm.
Setelah berakhirnya perang dunia II, pesawat ini digunakan oleh banyak negara di dunia. Salah satu negara yang turut mengoperasikan pesawat ini adalah Indonesia. AURI (TNI-AU) mengoperasikan sekitar 20 unit pesawat B-25 yang merupakan hibah dari militer Belanda setelah perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) di tahun 1949. Tercatat, pesawat ini dioperasikan oleh TNI hingga tahun 1979.
Dalam dinas militer Indonesia, pesawat ini kenyang pengalaman dan kerap kali digunakan dalam berbagai operasi militer. Mulai dari pemberontakan PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Konfrontasi Malaysia dan juga operasi Seroja di Timor-timur.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS