Siapa sih yang tidak tahu Kota Malang? Menjadi salah satu kota yang memiliki banyak destinasi wisata, tentunya tidak heran jika kamu wajib memasukkan wilayah ini ke wishlist kamu. Selain banyaknya tempat wisata yang memanjakan jiwa yang butuh healing. Malang juga terkenal dengan harga yang menjangkau semua kalangan.
Berikut 3 wisata gratis di Kota Malang!
1. Macito
Macito alias Malang City Tour merupakan bis wisata yang disediakan gratis oleh pemerintah Kota Malang. Seperti namanya, Macito akan mengajak kamu berkeliling Kota Malang selama kurang lebih setengah jam dan menyajikan informasi tentang Kota Malang.
Titik pemberangkatan fasilitas gratis ini ada di belakang Stadion Gajayana. Adapun jam operasional kerja mulai dari pukul 08.00-13.00 WIB. Kamu bisa mendaftarkan diri secara langsung baik perorangan atau rombongan. Baik warga lokal ataupun luar kota, fasilitas ini terbuka untuk umum. Namun karena ini fasilitas gratis, ada baiknya kamu datang lebih awal agar kebagian slot.
2. Kajoe Tangan Street
Berada di dekat alun-alun kota Malang, banyak tempat peribadatan yang menambah ciri khas tersendiri jalanan Kajoe Tangan. Kamu juga bisa berfoto ria karena ada banyak spot foto yang keren abis. Mulai dari kotak telepon ala London, pertokoan super estetik, hingga cafe instagramable yang ada di sepanjang jalanan Kajoe Tangan.
Punya vibes ala-ala jalanan Malioboro, Kajoe Tangan bakalan bikin kamu merasakan rendezvous akan Jogjakarta dengan segala kenangannya. Ada juga pertunjukan musik lokal hingga band jalanan yang bisa kamu saksikan di sini. Kamu cukup bayar parkir saja jika bawa kendaraan. Ada juga wisata Kampoeng Heritage yang terdapat di area Kajoe Tangan yang gak kalah estetik dan menarik untuk dikunjungi.
3. Perpustakaan Malang Kota
Siapa nih yang suka sama buku? Atau ada yang berencana untuk Library date? Nah Perpustakaan Kota Malang punya lokasi yang strategis abis nih. Berada di area Idjen Boulevard, dari dalam perpustakaan kamu bisa menyaksikan panorama jalanan Idjen Boulevard yang keren abis.
Untuk masuk ke perpustakaan, kamu cukup bayar parkir saja jika membawa kendaraan. Kamu juga bisa meminjam buku setelah mendaftarkan keanggotaan lewat aplikasi m-mobilib. Ada juga tuang baca anak dan akses bagi para pengunjung ABK.
Kalau lapar, kamu tinggal ke lantai 1 karena ada juga kantin yang menyediakan makanan dan minuman. Kamu juga bisa jalan-jalan di sekitar perpustakaan karena disediakan banyak kursi untuk menikmati pemandangan jalanan Idjen.
Sekian ulasan tentang 3 wisata gratis di Kota Malang. Semoga bermanfaat bagi para pembaca!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seblak Sibocah Kencur: Primadona Baru Kuliner Malang di Musim Hujan
-
Kesenian Bantengan: Antara Warisan Budaya dan Keresahan Sosial
-
Tandem Paralayang: Serunya Menikmati Indahnya Kota Batu di Atas Awan!
-
Resensi Novel Perempuan Bayangan karya Netty Virgiantini
-
5 Alasan Kamu Harus Nonton Film The Monkey, Kocak dan Sadis Abis!
Artikel Terkait
-
Wajib Catat! 7 Tempat Wisata Hits Dekat Borobudur untuk Liburan Waisak 2025
-
Seblak Sibocah Kencur: Primadona Baru Kuliner Malang di Musim Hujan
-
Sampaikan Dukungan untuk Program MBG, Bill Gates akan Temui Prabowo di Jakarta 7 Mei Mendatang
-
Haru Biru Kasim: Haji Tertua Malang Berangkat Tanpa Cinta Abadi
-
4 Link Klaim Saldo DANA Kaget yang Aktif di Bulan Mei 2025 Total Ratusan Ribu Rupiah
Ulasan
-
Seblak Sibocah Kencur: Primadona Baru Kuliner Malang di Musim Hujan
-
Review Film Eric LaRue: Menyelami Duka Keluarga Pelaku Penembakan
-
Ulasan Novel Janur Ireng: Ketika Ambisi Keluarga Menjadi Awal Kehancuran
-
Ulasan Novel Podcase: Misteri Suara Arwah yang Tiba-Tiba Muncul di Podcast
-
Review Film Grand Tour: Menelusuri Waktu dan Rasa Lelah dalam Pelarian
Terkini
-
Tampil Fresh Tanpa Potong Pendek! 4 Gaya Rambut Panjang ala Kim Ji Yeon
-
Kreatif! PPG Unila Latih Anak Panti Ar-Ra'uf Syahira Buat Lilin Aromaterapi
-
Sarjana Nganggur: Ketika Gelar Tak Lagi Jadi Golden Ticket di Dunia Kerja
-
Jadwal MotoGP Le Mans 2025, Mampukah Alex Marquez Tetap di Puncak Klasemen?
-
Chatbot Layanan Publik: Solusi Digital atau Sumber Frustrasi Baru?