Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Indira Defa Fortuna
Antusiasme warga Kota Pontianak semasa perayaan Cap Go Meh 2020 (Unsplash/Imron Muhammad)

Provinsi Kalimantan Barat dihuni oleh berbagai etnis, bahkan dapat juga disebut sebagai miniatur Indonesia setelah DKI Jakarta. Ada Melayu, Tionghoa, Dayak, Bugis dan lain-lainnya. Selain itu, ibukota provinsi Kota Pontianak berada tepat di tengah-tengah garis khatulistiwa. Maka wajar saja jika Pontianak dihampiri macam-macam perayaan sepanjang tahun. Mau tahu apa saja yang paling ngetop? Mari kita bahas dalam list berikut ini!

1. Festival Cap Go Meh

Ilustrasi Festival Cap Go Meh (Unsplash/Muhammad Imron)

Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah yang padat penduduk berketurunan Tionghoa. Kota Singkawang pun menjadi kota dengan pemeluk agama Budha terbesar di Indonesia. Meski tidak seriuh Singkawang, Pontianak juga mengadakan festival Cap Go Meh, yaitu 15 hari atau bulan purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek.

Dilansir dari akun Instagram @capgomeh_pontianak, Cap Go Meh Kota Pontianak tahun 2023 dilaksanakan selama satu minggu dari 30 Januari sampai 6 Februari 2023 yang diramaikan oleh pawai naga dan barongsai, bazaar kuliner, serta aneka lomba untuk anak-anak sebelum resmi diakhiri lewat prosesi Bakar Naga. Yang berbeda di Cap Go Meh 2023 ini, panitia juga menyempatkan menyelenggarakan event Jejepangan dan cosplay!

2. Tradisi Meriam Karbit Menjelang Lebaran

Tradisi meriam karbit Idul Fitri (menpan.go.id)

Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri atau lumrah disebut Lebaran di Indonesia merupakan hal yang ditunggu-tunggu umat Muslim di seluruh dunia. Salah satu bentuk sukacita masyarakat Melayu ialah dengan tradisi bermain meriam bambu. Konon, meriam bambu ini tercipta dari mengamati dan meniru penjajah Portugis yang menggunakan meriam ketika berperang.

Tradisi ini dikenal dengan berbagai nama di beberapa penjuru Indonesia, namun orang-orang Kalimantan Barat biasa menyebutnya meriam karbit. Di Kota Pontianak sendiri disediakan tempat khusus untuk meluncurkan meriam karbit, yaitu sepanjang pinggiran Sungai Kapuas beberapa hari menjelang dan setelah Idul Fitri.

3. Pekan Gawai Dayak

Rombongan Pasukan Merah di Gawai Dayak (www.adpim.kalbarprov.go.id)

Gawai merupakan perayaan syukur Suku Dayak ketika sudah tiba waktu panen. Disadur dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, selain untuk memanjatkan syukur dan berdoa untuk kesuksesan panen tahun berikutnya, diadakannya Gawai Dayak juga bertujuan memperkenalkan kehidupan Suku Dayak dalam bersosialisasi dengan sesama manusia, hubungan dengan leluhur dan hubungan dengan alam semesta.

Pekan Gawai Dayak di Kota Pontianak merupakan yang terbesar di Indonesia dan Malaysia dan biasanya dilaksanakan setiap 20 Mei di Rumah Radakng, rumah adat Dayak yang terletak di Jl. Sutan Syahrir. Terdapat pawai jalanan, bazaar UMKM, bermacam lomba kesenian tradisional Dayak serta panggung musik.

4. Hari Tanpa Bayangan

Hari Tanpa Bayangan di Tugu Khatulistiwa (brin.go.id)

Fenomena kulminasi, transit, atau titik zenith (tertinggi) merupakan sebuah fenomena astronomi ketika matahari kita berada tepat di atas garis khatulistiwa (equator). Karena Pontianak merupakan satu dari sangat sedikit tempat yang secara geografis terletak di tengah-tengah garis khatulistiwa, wajar jika Kota Pontianak mengadakan acara spesial "Hari Tanpa Bayangan" setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September di Tugu Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara.

Mengutip dari lapan.go.id, di momen kulminasi kita akan dapat menegakkan sebutir telur dan mengamati bayangan kita dan objek sekitar kita seakan 'hilang'.

5. Kirab Budaya Pontianak

Rombongan pawai kirab budaya di Pontianak (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Sebenarnya kegiatan kirab budaya di Kota Pontianak tergolong baru, yaitu baru ada secara resmi pada 29 September 2018 saat Pemkot berinisiatif untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Pontianak ke-247. Namun dengan masuknya kegiatan "Kirab Budaya" dalam kalender Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat tahun 2022 lalu, diharapkan kegiatan ini menjadi agenda permanen. Adapun peserta yang menghadiri  kirab budaya mewakili berbagai macam suku dan etnis, berbaris mengenakan pakaian adat dan menampilkan pesonanya masing-masing.

Nah, cukup sekian macam-macam acara yang ramai diselenggarakan di Kota Pontianak. Namun ingat, daftar ini masih hanya acara-acara terbesarnya saja, masih banyak lagi lho yang belum tersebutkan. Bagaimana, dengan kegiatan yang begitu banyak, Pontianak kedengaran asyik untuk dikunjungi tidak?

Indira Defa Fortuna