Berangkat dari kegelisahan atas ketidakjelasan informasi Covid-19 yang melimpah di berbagai lini media massa sehingga membuat masyarakat merasa panik dan takut. Terlebih, peran pemerintah dianggap lamban dalam menangani bencana virus corona.
Apalagi selama pandemi banyak bermunculan penyebaran berita palsu atau hoaks yang diterima oleh masyarakat. Moh. Zuhdi, S.Sos., M.I.Kom., akhirnya mengungkap serta meluruskan bagaimana media harusnya bersikap.
Lewat buku berjudul Media dan Komunikasi Bencana ini, ia berkontribusi positif terhadap pengembangan keilmuan di bidang ilmu komunikasi yang dikaji dalam pendekatan analisis teks media. Maka, buku yang terbit pada Juni 2023 ini menjadi sangat menarik dibaca oleh para akademisi, dosen, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah, maupun masyarakat umum.
Menurut Dr. Alinurdin, S.Ag., M.Si., sebagaimana tertuang dalam testimoni buku ini, ada tiga elemen penting yang berperan dalam mitigasi bencana, yaitu pemerintah, media, dan masyarakat. Pemerintah berperan dalam mitigasi bencana melalui kebijakan dan peraturan yang ditetapkan. Media berperan sebagai penyalur informasi bencana, dan masyarakat sebagai penerima informasi.
Ketiga elemen ini harus memiliki persepsi yang sama tentang bencana yang sedang terjadi agar tidak terjadi krisis komunikasi bencana.
Dalam buku ini, Moh. Zuhdi, S.Sos., M.I.Kom., juga mengkaji soal teks-teks berita yang disajikan oleh beberapa media, baik berita online, berita di media sosial, maupun media televisi dengan menggunakan analisis teks media.
Melalui buku yang diterbitkan oleh Intrans Publishing Malang ini, penulis membahas tentang konsep media massa, mengkaji soal bencana dan mitigasi di Indonesia, mengungkap cara memahami komunikasi bencana, mengupas soal problem komunikasi bencana pandemi Covid-19, tentang munculnya pemberitaan bencana Covid-19 di Indonesia, media massa dalam pemberitaan bencana Covid-19, dan analisis kritis komunikasi bencana Covid-19 di media massa.
Dalam konteks mitigasi bencana, keberadaan informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun lembaga swasta yang memiliki kepedulian terhadap korban bencana. Tidak hanya informasi saja, tetapi informasinya pun harus akurat, jelas isi beritanya tentang adanya potensi bencana di suatu tempat atau daerah (hlm. 33).
Oleh karena itu, dalam proses penanggulangan bencana di Indonesia, keterlibatan dan peran beberapa stakeholder meliputi pemerintah, masyarakat, media dan pihak swasta sangat dibutuhkan. Sebab, pihak-pihak tersebut memiliki peran masing-masing dalam penanggulangan bencana.
Hadirnya buku ini layak menjadi referensi komunikasi bencana, baik sebagai literatur pembelajaran riset, maupun pengabdian masyarakat, karena menyajikan potret komprehensif, terlebih komunikasi bencana Covid-19 yang sempat menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat.
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Cerpen Pemenang Singapore Book Awards Tahun 2020
-
Denny Cagur Akui Ada 27 Artis Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Dugaan Judi Online
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Farhat Abbas Ngaku Tak Pernah Hina Denny Sumargo: Kalau Dia Terang-terangan Menghina Saya
-
Makin Panas, Denny Sumargo Ajak Farhat Abbas Main Fisik: Jangan Cuma Omong Doang
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Hadir di Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemda, Prabowo Bicara soal Kesempatan Pertamanya
-
3 Pesan AntiBullying dalam Buku Cerita Surat Dalam Balon
-
Ulasan Buku Insecurity is My Middle Name: Refleksi tentang Penerimaan Diri
Ulasan
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
Bentala Stella: Bisnis Licik dan Sayuran Gemas 'Pengungkap' Perasaan
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Cerpen Pemenang Singapore Book Awards Tahun 2020
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
Terkini
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi
-
3 Bek Timnas Jepang yang Diprediksi Jadi Tembok Kokoh Saat Jumpa Indonesia
-
Tren Media Sosial dan Fenomena Enggan Menikah di Kalangan Anak Muda