Abby Jimenez menyajikan kisah romansa yang menyentuh hati, lucu, sekaligus menyayat emosi dalam novel "Life’s Too Short". Ini adalah novel ketiga dalam seri The Friend Zone, namun dapat dinikmati secara terpisah tanpa harus membaca dua buku sebelumnya. Melalui karakter-karakter yang kuat dan isu kehidupan yang relevan, Jimenez sekali lagi berhasil meramu cerita cinta yang penuh makna, dibumbui dengan sentuhan realitas yang tidak selalu indah tetapi sangat manusiawi.
Cerita berfokus pada Vanessa Price, seorang travel vlogger sukses yang memiliki jutaan pengikut di YouTube. Dari luar, hidupnya tampak glamor dan penuh petualangan. Namun kenyataannya, Vanessa hidup di bawah bayang-bayang penyakit genetik yang telah merenggut nyawa beberapa anggota keluarganya di usia muda, ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis). ALS sendiri adalah penyakit dimana sekelompok penyakit progresif yang memengaruhi sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Seseorang dengan penderita ini bisa mengalami kehilangan kemampuan dalam menggunakan otot tubuh mereka. Oleh karena itu, Vanessa memutuskan untuk menjalani hidup seutuhnya tanpa menunda mengejar mimpinya untuk bepergian keliling dunia, dan menghindari keterikatan jangka panjang, termasuk dalam hal percintaan.
Segalanya berubah ketika adik Vanessa, yang sedang berjuang melawan kecanduan narkoba, tiba-tiba meninggalkan bayi perempuan bernama Grace di depan pintunya. Kehidupan bebas Vanessa mendadak menjadi penuh tanggung jawab. Ia harus belajar menjadi ibu dalam waktu singkat, sambil tetap bergulat dengan kekhawatiran akan masa depannya sendiri. Dalam masa sulit itulah Vanessa bertemu dengan Adrian Copeland, tetangga barunya yang ternyata adalah seorang pengacara sukses dan pria impian banyak orang, tampan, cerdas, dan penyayang.
Kedekatan Vanessa dan Adrian berkembang perlahan tapi pasti. Meskipun Adrian memiliki masa lalu sendiri dan trauma pribadi yang tidak ringan, ia hadir dalam hidup Vanessa sebagai teman, partner, dan pelindung. Namun, Vanessa tetap ragu untuk membuka hatinya sepenuhnya. Ia takut jatuh cinta dan meninggalkan orang yang ia cintai jika suatu hari penyakit itu benar-benar datang menghantamnya. Di sisi lain, Adrian pun menyimpan luka akibat masa kecil yang rumit dan perasaan tidak ingin terlalu dekat dengan siapa pun, hingga ia bertemu Vanessa.
Yang membuat "Life’s Too Short" istimewa adalah bagaimana Abby Jimenez menggambarkan karakter Vanessa dengan sangat kuat dan inspiratif. Vanessa adalah sosok perempuan yang penuh semangat hidup, realistis terhadap kondisi medisnya, tapi tidak membiarkan rasa takut mengatur hidupnya. Ia hidup dengan prinsip bahwa setiap hari adalah kesempatan yang harus dimaksimalkan. Ini bukan sekadar kisah cinta, tapi juga kisah tentang keteguhan hati, keluarga, dan bagaimana seseorang belajar melepaskan rasa takut demi kebahagiaan sejati.
Adrian sebagai love interest juga bukan pria sempurna dalam arti klise. Ia digambarkan sebagai seseorang yang juga sedang belajar memperbaiki diri, belajar percaya, dan menghadapi ketakutannya sendiri. Hubungan antara Adrian dan Vanessa dibangun dengan perlahan, dan kepercayaan. Dinamika mereka terasa alami, dewasa, dan menyentuh, berbeda dari banyak kisah cinta instan dalam novel romantis lainnya.
Selain romansa, Jimenez juga dengan berani mengangkat isu-isu serius seperti kesehatan mental, trauma keluarga, kecanduan, dan tanggung jawab sebagai orang tua. Semuanya disajikan dengan sensitivitas tinggi dan tanpa dramatisasi berlebihan. Keberadaan Grace, bayi dari adik Vanessa, menjadi jantung emosional dalam novel ini. Ia bukan hanya penghubung dua karakter utama, tapi juga simbol tentang masa depan, harapan, dan cinta tanpa syarat.
Gaya penulisan Abby Jimenez dalam novel ini tetap konsisten dengan ciri khasnya, menggabungkan humor segar dengan kedalaman emosi. Dialog-dialog yang cerdas dan realistis membuat pembaca merasa dekat dengan para tokoh. Alur cerita berjalan dengan baik, tidak terburu-buru, memberi ruang bagi pembaca untuk meresapi setiap perubahan yang dialami tokoh-tokohnya. Di beberapa bagian, novel ini mampu membuat pembaca tertawa terbahak, tapi tak jarang juga mengaduk perasaan dengan keheningan menyentuh.
"Life’s Too Short" adalah novel romansa yang tidak hanya manis, tapi juga mengandung makna mendalam tentang hidup, kehilangan, dan keberanian mencintai di tengah ketidakpastian. Abby Jimenez menulis dengan empati dan kejujuran, menjadikan Vanessa dan Adrian bukan sekadar pasangan fiksi, melainkan representasi nyata dari manusia yang terluka namun berusaha tetap mencinta. Buku ini akan sangat menggugah bagi siapa saja yang pernah merasa takut akan masa depan, tapi tetap ingin menjalaninya sepenuh hati.
Identitas Buku
Judul: Life's too Short
Penulis: Abby Jimenez
Penerbit: Forever
Tanggal Terbit: 6 April 2021
Tebal: 384 Halaman
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Ulasan Novel Group: Perjalanan Christie Tate Menemukan Koneksi Emosional
Artikel Terkait
-
Tomi Adeyemi Suarakan Rasisme Terhadap Kulit Hitam dalam Novel Children of Blood and Bone
-
Ulasan Novel As Good As Dead: Ketika Keadilan Harus Dibayar dengan Darah
-
Review Novel Kudasai: Ketika Harus Memilih Dua Pilihan Sulit dalam Hidup
-
Ulasan Novel The Do-Over: Hari Valentine yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
Ulasan
-
Kala Film Mengeja Cinta yang Nggak Pernah Mati
-
Review Film Pencarian Terakhir: Misteri Gunung yang Bikin Merinding!
-
Curug Anom: Di Antara Jatuhnya Air, Kita Belajar Merelakan
-
Review Film Princess Mononoke: Mahakarya Studio Ghibli yang Abadi
-
Review Buku Filosofi Teras: Ajaran Kuno Stoa yang Masih Relevan di Hari Ini
Terkini
-
Melanie Subono Disemprot Artis DPR Gegara Hobi Protes Pemerintah, Siapa?
-
4 Low pH Cleanser Brightening, Diklaim Bikin Wajah Auto Bersih dan Cerah!
-
byebye oleh Min Jiwoon: Pesan Perpisahan yang Tenang, Tetapi Tegas
-
Bikin Look Lebih Fun! 4 Outfit Effortless ala Rei IVE Buat Pecinta Gaya Y2K
-
Tengah Didekati Klub Prancis, Calvin Verdonk Berpotensi Pecahkan Rekor Pribadi