Perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berjalan hampir 2 tahun sepertinya masih jauh dari kata gencatan senjata, apalagi perdamaian. Melansir dari kanal berita Forbes (forbes.com), pihak militer Rusia telah menyerang beberapa objek strategis di dalam wilayah Ukraina menggunakan serangan udara terpresisi. Serangan udara yang dilancarkan oleh Rusia menyasar beberapa daerah di Dnipro, Luhanks, Zaporizhia dan beberapa daerah lainnya.
Uniknya, dalam serangan udara kali ini, pihak Rusia menggunakan bom tanpa berpemandu (un-guided bomb) FAB-500 yang telah dimodifikasi agar mampu menyerang target dengan jauh lebih akurat daripada versi standar. Bahkan, bom tua peninggalan era Uni Soviet tersebut kini menjadi salah satu momok menakutkan bagi para prajurit Ukraina karena daya hancurnya yang tergolong besar.
Lahir pada Dekade 1950-an dan Dimodifikasi Secara Masif oleh Rusia
Bom FAB-500 sejatinya merupakan bom konvensional bertipe General-purposes air-dropped bomb dengan hulu ledak yang cukup besar. Melansir dari laman resmi Rosoboronexport (roe.ru), bom ini lahir pada dekade 1950-an untuk varian awal dan dekade 1960-an untuk varian pembaharuan yang dikenal dengan tipe M-62. Bom ini sendiri merupakan salah satu persenjataan tua yang masih digunakan oleh Rusia dan beberapa sekutunya hingga kini.
Bom ini umumnya dijatuhkan langsung oleh pesawat tempur sejenis jet tempur konvensional, pesawat jet tempur-bomber (fighter-bomber) dan pesawat pengebom kelas menengah dan kelas ringan. Meskipun tergolong alutsista tua, akan tetapi Rusia melakukan modifikasi besar-besaran untuk membuat bom ini dapat digunakan di medan pertempuran modern.
BACA JUGA: Marak Berita tentang Mahasiswa Bunuh Diri, Apa Penyebabnya?
Merujuk dari situs indonesiadefense.com, pihak Rusia melakukan modifikasi terhadap bom FAB-500 dengan menambahkan sistem pemandu GPS dan sistem pelacakan terbaru. Bahkan, bom ini kini bisa disetarakan dengan rudal jelajah jarak pendek dan mampu menyerang target-target strategis milik Ukraina dengan jauh lebih presisi daripada sebelumnya.
Memiliki Hulu Ledak Seberat 300 kg
Bom FAB-500 menjadi salah satu sistem persenjataan berjenis bom non-nuklir yang paling berbahaya dan merusak yang terdapat dalam inventaris Rusia. Melansir dari situs armyrecognition.com, bom ini memiliki hulu ledak seberat 300 kg berdaya ledak tinggi (High Explosive).
Total berat bom FAB-500 ini sendiri, mencapai 500 kg termasuk sistem pemandunya. Bom FAB-500 dalam perang Rusia-Ukraina umumnya diluncurkan dari pesawat jet tempur SU-34, SU-30 dan pesawat bomber kelas berat TU-22M dan TU-160. Hal inilah yang membuat bom ini cukup ditakuti oleh pihak Ukraina dalam medan perang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rahmad Darmawan Jadi Pelatih Liga Indonesia All Star, Kian Kental Aroma Timnas?
-
Media Vietnam Soroti Nasib Mantan Kapten Indonesia, Evan Dimas, Ada Apa?
-
Soroti Performa Pemain Naturalisasi, Pelatih Timnas Putri Indonesia Berikan Kritik!
-
Misi Gerald Vanenburg: Sulitnya Cari Penerus Ernando Ari di Timnas Indonesia U-23
-
Gabung Klub Liga Yunani, Dean James Panaskan Persaingan Bek Kiri Timnas!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis
-
Menemukan Ibu, Diri, dan Arti Kehilangan di Balik Misteri Welcome to Murder Week
-
Merangkul Kesepian Lewat Cerpen di Buku Yearning for Home While I'm at Home
-
SEVENTEEN Serukan Bangkit Menggapai Mimpi Dalam Lagu 'Fire'
-
Ulasan Novel Slow Burn Summer: Dari Kepura-puraan Menjadi Cinta
Terkini
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama China Rose and Gun yang Dibintangi Xuan Lu
-
4 OOTD ala Xiaoting Kep1er yang Stylish dan Karismatik, Cocok Buat Hangout!
-
Ditawari Acara Dating, Shuhua(G)I-DLE: Aku Tak Pernah Pacaran Seumur Hidup
-
Frank Van Kempen Antusias Gabung dalam Proyek Besar Sepak Bola Indonesia
-
The Cat in the Hat Kini Hadir dalam Film Animasi, Ini Trailer Resminya