Serangan yang dilakukan oleh pejuang Palestina terhadap militer Israel sejak Sabtu (07/10/2023) kemarin menangkap sebuah momen yang cukup unik. Para pejuang Hamas Palestina diketahui menggunakan taktik penyerbuan yang tidak biasa dilakukan, yakni mengunakan Paragliding atau Paramotor. Melansir dari laman indomiliter.com, para pejuang Palestina menggunakan kendarana terbang bermesin, yakni Paramotor guna memasuki wilayah-wilayah pemukiman Israel di wilaha Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Penggunaan wahana penerbangan seperti Paramotor ini diketahu baru pertama kali dilakukan oleh pejuang Palestina saat berkonflik dengan Israel. Namun, penggunaan Paramotor untuk kepentingan militer sejatinya sudah cukup lama dilakukan. Melansir dari buku “The Powered Paragliding Bible”, beberapa negara seperti Lebanon, Cina, Vietnam dan juga Indonesia pernah menguji penggunaan Paramotor untuk kepentingan militer seperti pengintaian, penerjunan pasukan hingga serangan terstruktur.
Mulai Populer Digunakan Pada Dekade 1980-an
Penggunaan Paramotor atau Powered Paragliding sejatinya sudah mulai digunakan pada awal dekade 1980-an. Melansir dari buku “The Powered Paragliding Bible”, warga negara Inggris, Mike Byrne diketahui merupakan penerbang pertama yang menggunakan Paramotor di tahun 1980 silam. Kemudian, kegiatan ini mulai kembali populer di Prancis pada kurun waktu 1986-1990 dan digunakan untuk kegiatan komunitas penerbangan paralayang.
Kepopuleran kegiatan paramotor ini mulai merambah tidak hanya di wilayah Eropa, namun juga mencapai wilayah Afrika, Amerika dan Asia. Banyak kegiatan sipil yang menggunakan paramotor sebagai wahana pembantu. Mulai dari kegiatan pengawasan lahan, kegiatan fotografi, pelatihan penerbangan dan terjun payung, hingga kegiatan patroli jagawana atau polisi hutan juga diketahui menggunakan paramotor sebagai kelengkapannya.
Spesifikasi Mesin Paramotor
Kegiatan paramotor sejatinya hanya memerlukan 2 kelengkapan utama, yakni motor penggerak dan payung paralayang. Melansir dari artikel berjudul “Paramotor Safety”, mesin motor yang digunakan untuk kegiatan ini umumnya hampir sama dengan mesin standar untuk kendaraan.
Umumnya mesin yang digunakan berdaya 80 cc hingga 350 cc dan dapat menggerakan parasut dengan kecepatan hingga 24-80 km/jam. Umumnya mesin dengan tenaga sebesar itu hanya akan mampu membawa parasut terbang dengan ketinggian sekitar 3.000 meter, meskipun dalam beberapa kasus ada yang mencapai ketinggian 5.000 meter.
Kegiatan Paramotor ini sebagai salah satu jenis olahraga ekstrem juga dinaungi sebuah badan internasional yang dikenal dengan nama Fédération Aéronautique Internationale atau memiliki terjemahan bahasa Inggris “World Air Sports Federation”. Kegiatan Paramotor ini juga pernah diperlombakan dalam kejuaraan dunia “World Games” pada tahun 2017 silam.
Nah, itulah beberapa fakta menarik dari kegiatan Paramotor. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Akhir Pahit di SEA Games 2025: Timnas U-22 Tersingkir, Rekor Indra Sjafri Terhenti
-
SEA Games 2025: Waketum PSSI Disebut Jadi Biang Keladi Kegagalan Timnas?
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2024: Untung atau Buntung?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
Artikel Terkait
-
Justin Bieber Dihujat Usai Dukung Israel Menggunakan Foto Kehancuran Gaza
-
Sembilan Staf PBB Tewas Di Gaza Akibat Serangan Israel
-
Update Hari Ke-5 Perang Israel Vs Hamas: 1.200 Orang Termasuk 169 Tentara Zionis Tewas
-
Mantan Artis Film Dewasa Mia Khalifa Dipecat Playboy, China Dukung Hamas Bombardir Israel
-
Kesaksian Wanita Israel saat Hamas Menyusup Rumahnya; Mengaku Muslim, Minta Satu Buah Pisang dan Pergi
Ulasan
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Review Film Lupa Daratan: Cerminan Gelap Dunia Artis di Indonesia
-
Ulasan Buku 'The Wager', Misteri Lautan Perang Dunia Pertama
-
Review Film Mengejar Restu: Perjuangan Cinta di Tengah Tradisi Keluarga
-
Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Satir Pendidikan dan Perjuangan Anak Muda