Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Sam Edy
Ilustrasi Buku 'Kecil-Kecil Belajar Bisnis'. (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Buku berjudul “Kecil-Kecil Belajar Bisnis” ini sangat menarik dan layak disimak oleh para orangtua dan kaum muda. Mengisahkan tentang potensi yang dimiliki oleh Wilson Tirta yang digali dan dikembangkan di usianya yang masih sangat belia. 

Potensi yang dimaksudkan di sini adalah jiwa bisnis yang dimilikinya sejak kecil. Sangat beruntung Wilson memiliki orangtua yang begitu mendukung hobi dan berusaha membantu mengembangkannya. Wilson bahkan mampu menghasilkan uang sejak dirinya masih bayi dengan cara yang menyenangkan. 

BACA JUGA: Ulasan Buku Dunia Es Krim: Kumpulan Cerita Anak yang Penuh Imajinasi

Semua bermula ketika sang ibu usai melahirkan bayi yang kemudian diberi nama Wilson Tirta. Saat terlahir, Wilson tak menangis seperti bayi pada umumnya. Ia diduga menderita RDS alias Respiratory Distress Syndrome. Karena tidak menangis, paru-parunya jadi tidak mengembang sebagaimana tugas dia memompa udara. 

Akhirnya Wilson menginap di ICU selama sekitar dua bulan. Bersyukur Wilson memiliki kedua orangtua yang perhatian dan menyayanginya. Merawatnya dengan penuh kasih dan sayang. Atas kekuatan doa dan usaha Mama dan Papanya, akhirnya ia bisa bertahan hidup. Perlahan tapi pasti, ia yang semula sakit-sakitan berubah menjadi bayi sehat yang murah senyum dan ceria.

Wajah Wilson yang lucu menggemaskan membuat Mama ingin mengabadikannya dalam bentuk foto. Bermacam gaya diabadikan oleh Mama. Saat usia Wilson 8 bulan, Mama membaca sebuah pengumuman tentang lomba foto bayi sehat. Mama pun mencari ide foto-foto lucu untuk dipraktikkan pada putra pertamanya itu. 

Usaha Mama tak sia-sia. Wilson berhasil meraih juara dan mendapat hadiah sepuluh juta. Sejak itu, Mama jadi rajin memanggil fotografer untuk memotret Wilson. Fotonya sering dikirim ke perlombaan dan menang. Tak hanya berhadiah uang, hadiah jalan-jalan ke DisneyLand pun pernah didapatkan. Wilson merasa enjoy banget karena memang kata Mama sejak kecil ia senang bergaya di depan kamera sehingga nggak sulit untuk mendapatkan foto-foto bayi yang lucu.

Semakin bertambah umur, semakin banyak tema potret yang dibuat. Menjelang tujuhbelasan biasanya Mama mempersiapkan properti yang berbau kemerdekaan. Tak jarang Mama menjadi penjahit dadakan jika ada ide tema tertentu yang propertinya harus diusahakan sendiri.

Saat memasuki masa-masa sekolah, rupanya Wilson semakin mampu mengembangkan bakat atau potensi yang ada dalam dirinya. Saat sekolah, acara potret memotret memang masih dijalankan, tetapi tak segencar saat masih kecil. Apalagi Mama tidak ingin konsentrasi buah hatinya terpecah. Saat di sekolah, ia harus fokus pada pelajaran, tidak yang lain. Tapi hasrat berkompetisi dalam diri Wilso ternyata masih ada dan membuatnya ikut lomba-lomba selain foto. Semua lomba yang diikutinya dilakukan di luar jam sekolah. 

BACA JUGA: Ulasan Buku 'Show Your Work', Cara Jitu agar Kreativitasmu Dilirik!

Jiwa berbisnis perlahan tumbuh dalam diri Wilson saat di sekolah. Tepatnya saat ia lupa bawa uang saku sehingga ia tidak bisa jajan. Padahal waktu itu perutnya sudah mulai terasa lapar. Hingga akhirnya tebertik di benaknya untuk meminjamkan pensil kepada temannya yang saat itu sedang membutuhkan. Ternyata temannya mau menyewa pensilnya. Sekali pakai sewanya 500 rupiah.

Dari yang semula satu orang, akhirnya ia berinisiatif menawarkan jasa persewaan alat tulisnya kepada teman-temannya. Ternyata tak hanya teman-teman sekelas yang menggunakan jasanya, tetapi juga kakak dan adik kelas. 

Beragam ide bisnis dalam benak Wilson kian bermunculan. Setelah berhasil menyewakan alat-alat tulisnya. Misalnya, ia menjual hamster, binatang piarannya yang semula hanya sedikit tapi kemudian beranak-pinak, menyediakan jastip (jasa titip) makanan dan fotokopi catatan dan materi pelajaran pada teman-temannya.

Perjalanan kisah Wilson bersama orangtuanya dalam buku terbitan Gramedia (2015) masih panjang dan berliku. Terbitanya buku ini butuh pendampingan penulis lain. Co-writer buku ini adalah Sofie Beatrix dan Didi Cahya. Dalam buku ini para pembaca dapat belajar bagaimana orangtua berusaha mendampingi dan memotivasi anaknya untuk mencapai cita-citanya. Dalam buku ini pula kita akan semakin tersadar untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri sejak usia dini.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Sam Edy