Nge-date ke cafe atau ke pantai mungkin terlalu mainstream bagi warga kota Padang. Sesekali untuk merasakan pengalaman berbeda kamu dan pasanganmu bisa mencoba museum date. Suasana museum yang tenang dan lengang sesuai dengan kepribadian kaum introvert yang kurang nyaman berada di tengah keramaian. Kamu dan pasanganmu dapat berdiskusi sembari menikmati suasana museum.
Salah satu museum yang cocok dijadikan tempat nge-date di kota Padang adalah museum Adityawarman terletak di Jl. Diponegoro No.10, Belakang Tangsi, Kec. Padang Barat. Museum ini buka setiap hari kecuali senin sampai jam 3 sore dengan htm 5k/pengunjung. Museum buka pukul 7.30 di hari kerja dan 09.00 di akhir pekan.
Budaya Minangkabau
Ketika memasuki gedung dan belok ke ruangan sebelah kiri kalian akan menemui pelaminan khas pernikahan suku minangkabau. Di bagian ini terdapat penjelasan sistem matrilineal yang kental dikaitkan dengan suku minangkabau. Kalian juga bisa berfoto pada jendela besar yang mengarah pada bagian depan museum.
Kembali ke Masa Lampau
Kalian akan mengetahui benda-benda unik yang digunakan oleh manusia pada masa prasejarah untuk bertahan hidup. Di bagian ini kalian juga dapat melihat tengkorak nenek moyang kita di masa lalu loh. Selain itu dibagian lain terdapat sejarah perjuangan suku minangkabau dalam melawan penjajahan.
Museum Rendang
Museum Rendang berada di bagian belakang rumah gadang, berisikan persebaran rendang, jenis-jenis rendang, bumbu rendang dan alat-alat yang digunakan untuk memasak rendang. Banyak sport foto unik di bagian ini seperti di depan peta persebaran rendang, tiruan berbagai macam rendang dan satu set kursi serta meja yang dilengkapi tiruan rendang diatasnya.
Taman Di Depan Museum
Setelah lelah berkeliling kalian dapat duduk berdua di taman yang terletak di depan museum. Sembari beristirahat kalian dapat menikmati rindangnya pohon, angin sepoi-sepoi yang menyejukan dan lalu lalang kendaraan di jalan menambah syahdu momen berdua bersama pasangan.
Yuk ajak pasanganmu nge-date aesthetic di museum Adityawarman untuk melihat kebudayaan minangkabau lebih dekat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pratama Arhan di Ambang Pintu Keluar Suwon FC, Pindah ke Mana?
-
Mengenang Jasa Jendral Sudirman di Museum Sasmitaloka Jogja
-
Here We Go! Klub Liga 1 Nyatakan Sanggup Gaji Pratama Arhan
-
Pratama Arhan Bisa Bawa Cuan Semen Padang, Saingi Duet Maut Yance Sayuri dan Yakob Sayuri
-
3 Tim BRI Liga 1 dengan Penampilan Amburadul: Ada Klub yang Incar Pratama Arhan
Ulasan
-
Ulasan Novel Yang Telah Lama Pergi: Kisah Pengkhianatan Masa Lalu
-
Ulasan Buku Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti Karya Julia Keller
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
Terkini
-
3 Film Glen Powell yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Terbaru Ada Twisters
-
Viral Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kok Bisa Kita Kembar dengan Orang Lain?
-
3 Hal yang Perlu Diperbaiki oleh Skuad Garuda Jelang Laga Kontra Arab Saudi
-
MEOVV Terjebak dalam Hubungan 'Toxic' di Lagu Comeback Terbaru
-
3 Serum Brightening Murah Meriah Cocok untuk Pelajar, Harga Rp20 Ribuan