Gus Dur mempunyai komitmen yang kuat terhadap pengembangan kehidupan pesantren dan komunitas nahdhiyyin. Seperti sekeping mata uang yang bermata ganda dalam diri Gus Dur: sisi tradisi pesantren yang kuat, dan sekaligus sisi liberalisme yang kuat dalam pemikirannya.
Identitas Buku
Judul: Gus Dur Presiden Kyai Indonesia
Penulis: Achmad Junaidi
Penerbit: Diantama
Cetakan: I, Mei 2010
Tebal: xxxiv + 184 halaman
ISBN: 978-979-9168-96-3
Sinopsis Buku
Dunia pesantren sudah sangat inklusif, bukan saja dari aspek fisik, tetapi terutama aspek non fisik. Dalam gerak perubahan itu, peran sentral Gus Dur tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Sudah saatnya, seperti dikatakan penulis buku ini, "Gus Dur yang lahir dan dibesarkan di pesantren dikembalikan ke pesantren". Artinya, wajah pesantren yang inklusif, humanis, egaliter, modern, menjunjung tinggi liberasi pemikiran (tanpa meninggalkan ciri khas kurikulum dan watak tradisional) harus disepakati sebagai tujuan akhir yang sama-sama dituju.
Buku yang ditulis oleh Achmad Junaidi ini, anak muda NU dan alumni PMII, yang berjudul "Gus Dur, Presiden Kyai Indonesia" merupakan contoh yang baik tentang bagaimana anak-anak muda NU dan PMII mengapresiasi terhadap gagasan dan pemikiran Gus Dur.
Gus Dur adalah seorang yang jenius dan memiliki wawasan yang lintas disiplin ilmu. Berbekal pendidikan dasar dari pesantren, Gus Dur berkembang menjadi seorang kyai yang mampu menggerakkan pemikir-pemikir lain menuju pembebasan dan pencerahan, tidak hanya ketika berbicara Islam, tapi juga pada dinamika intelektual dan perkembangan zaman.
Ada kelebihan lain dari Gus Dur yang pemikir lain belum tentu berani, yaitu sikap membela minoritas dan yang tertindas. Siapapun tahu bahwa Gus Dur adalah seorang yang humanis, inklusif, egaliter, modern dan liberal. Sikap-sikap ini adalah representasi beliau sebagai seorang yang pernah menimba ilmu di pesantren.
Maka boleh dikata, Gus Dur selain menjadi potret seorang kyai dari pesantren, juga sebagai inspirasi para kyai untuk menemukan kembali khazanah yang dimiliki dunia pesantren. Oleh karena itu, Gus Dur tidak hanya sebagai sosok yang pernah menjabat Presiden Negara Republik Indonesia, beliau juga sebagai Presiden Rakyat Indonesia, Presiden Akhirat, dan yang pasti Gus Dur adalah Presiden Kyai Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran': Indahnya Memberi Maaf
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Cerpen Pemenang Singapore Book Awards Tahun 2020
-
Denny Cagur Akui Ada 27 Artis Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Dugaan Judi Online
Artikel Terkait
-
Berapa Harga GWM Tank 500 HEV, Mobil Dinas Presiden Saat Berkunjung ke Papua
-
Dari Bisnis ke Politik: Jejak Kedekatan Hary Tanoesoedibjo dan Donald Trump
-
Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Bakal Hubungi Vladimir Putin?
-
Respon Ketua UMKM PP Muhammadiyah Soal Prabowo Hapus Utang UMKM: Angin Segar Pelaku Usaha!
-
Prabowo Subianto, Sebingkai Pesan Harapan yang Hendak Rakyat Titipkan
Ulasan
-
Ulasan Novel Little White Lies: Kehidupan Debutante yang Penuh Rahasia
-
Ulasan Buku 'Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran': Indahnya Memberi Maaf
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
Terkini
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Gong Yoo di Netflix, Terbaru Ada The Trunk
-
3 Rekomendasi Toner Lokal Mengandung Calendula, Ampuh Redakan Kemerahan
-
Erick Thohir Cek Kondisi Rumput GBK Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
-
Tampil Modis dengan 4 Gaya Simpel ala Kang Mi-na yang Wajib Kamu Coba!
-
BABYMONSTER Billionaire: Ketika Percaya Diri Mampu Bungkam Komentar Negatif