Novel yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini ialah sebuah novel karya Dwi Ayu Apriliani yang berjudul Felicita. Adapun novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2016 oleh penerbit Aria Mandiri Group. Pada novel ini, terdapat sebuah kutipan berbahasa Latin yang berbunyi, La felicita e sempre li in ogni sofferenza, yang berarti "kebahagiaan selalu ada di setiap penderitaan".
Adapun maksud dari kutipan berbahasa Latin ini, menurut saya, ialah sebagi penguat karakter tokoh utama yang digambarkan memiliki berbagai latar belakang penderitaan hidup. Selain itu, menurut saya, kutipan berbahasa Latin ini juga ditujukan oleh penulis kepada pembaca sebagai motivasi bahwa di balik setiap penderitaan pasti terdapat kebahagiaan.
Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Ibel. Akan tetapi, di dalam menyampaikan ceritanya, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai narator sekaligus tokoh di dalam ceritanya (kata ganti "Aku").
Tokoh Ibel pada mulanya diceritakan memiliki latar belakang yang sangat membahagiakan, yaitu berasal dari keluarga utuh dan berekonomi stabil. Terlebih lagi, sejak kecil, Ibel diceritakan memiliki kesempatan untuk tinggal dan bersekolah di luar negeri, karena harus mengikuti ayahnya bertugas di sana, di mana ayahnya ditempatkan di salah satu kota di negara maju.
Akan tetapi, ketika Ibel beranjak dewasa, barulah tragedi itu terjadi: Ibel harus menerima kenyataan pahit bahwa ayahnya tewas karena kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut tentu membuat mental dirinya dan mamanya sangat terguncang. Hingga akhirnya Ibel dan mamanya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menetap di sana, di negeri kelahirannya dan mamanya.
Beberapa aspek cerita yang menarik dalam novel ini, menurut saya, antara lain ialah alurnya yang mengalir tanpa kehilangan konfliknya. Adapun yang dimaksud dengan "alurnya yang mengalir tanpa kehilangan konfliknya" ialah cerita dalam novel ini terasa mengalir seperti realitas sehari-hari, tetapi tanpa kehilangan pertentangan-pertentangan di dalamya (baik itu konflik batin atau konflik dengan tokoh lain).
Selain itu, menurut saya, aspek menarik lainnya dalam novel ini ialah kandungan motivasi yang terdapat di sepanjang alur ceritanya. Sehingga sebagai pembaca, kita dapat menyadari bahwa sejatinya hidup tidak pernah melepaskan kita dari berbagai persoalan yang melibatkan kita kepada unsur-unsur penderitaan dan kebahagiaan. Menurut saya, novel ini sangat bagus untuk kalian baca, karena selain isinya yang mengibur, novel ini juga sarat akan pesan moral dan renungan kehidupan.
Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah novel karya Dwi Ayu Apriliani yang berjudul Felicita. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan novel tersebut. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk membaca novel ini?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan
-
Novel The Drowning Woman: Saat Sebuah Pertolongan Menjadi Pengkhianatan
-
The Wild Robot Escapes, Kisah Epik Tentang Rumah, Cinta, dan Kebebasan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
Ulasan
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
-
Novel Petualangan ke Tiga Negara: Perjalanan Edukasi yang Sarat Pengetahuan
-
Needs You Cafe: Ngopi dengan View Danau Sipin yang Bikin Betah Berlama-lama
-
Novel The Drowning Woman: Saat Sebuah Pertolongan Menjadi Pengkhianatan
-
Review Anime Zenshu, Potret Industri Animasi Jepang yang Sesungguhnya
Terkini
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Produksi Serial Prekuel Pacific Rim Dilanjutkan dan Tayang di Prime Video
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat