Sudah menjadi kewajiban bagi setiap anak untuk menghormati dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ayah dan ibu, adalah dua sosok manusia yang sangat besar jasanya bagi kehidupan seorang anak.
Ayah telah susah payah bekerja mencari nafkah. Sementara ibu telah mengandung, melahirkan, dan merawat anak-anaknya hingga besar. Bahkan tak jarang, ibu juga ikut meringankan beban suaminya, banting tulang mencari nafkah.
Oleh karenanya, jangan sampai kita menjadi anak-anak yang durhaka. Anak yang tak tahu bagaimana caranya berterima kasih. Anak yang tak pandai berbalas budi kepada orang tua kita.
Bicara tentang perjuangan orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya, ada sebuah buku cerita menarik yang bisa kita jadikan bahan renungan bersama. Buku yang saya maksud yakni bacaan anak berjudul ‘Ibuku Hitam, Ibuku Sayang’ karya Christine Lerin.
Buku yang diterbitkan oleh Kanisius (edisi elektronik, 2015) dan dilengkapi dengan ilustrasi berwarna ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki yang begitu bersemangat sekolah. Dia ingin suatu saat nanti bisa membantu penduduk di daerahnya yang kesulitan air. Kelak dia bercita-cita ingin membuatkan saluran air untuk desanya, agar ibu-ibu di desanya tidak kesulitan lagi mengambil air.
Jadi, warga di desanya, termasuk ibu dari bocah tersebut, harus berjalan jauh untuk mengambil air di sumber mata air setiap hari. Ibu membawa tiga tempayan sebagai wadah untuk membawa air.
Dua tempayan di kedua tangannya, sementara satu tempayan berada di atas kepalanya. Sungguh, perjuangan yang begitu berat bagi seorang ibu demi mendapatkan air untuk keperluan dirinya beserta anak-anaknya di rumah.
Di rumah, salah satu aktivitas bocah lelaki tersebut mengurus seekor kambing. Dia juga tak segan untuk membantu kesibukan ibunya ketika di rumah. Dia dapat menyaksikan sendiri, betapa ibunya yang memiliki kulit hitam itu bertanggung jawab untuk membesarkan anak-anaknya.
Bahkan ibu selalu mengalah, dia selalu mengutamakan anak-anaknya agar bisa makan dengan kenyang, baru kemudian sisa dari makanan yang ada dimakan oleh ibu. Hebatnya, ibu tidak pernah mengeluh. Senyuman selalu mengembang di wajahnya.
Ibu bahkan bekerja lebih keras dan terkadang jari-jari kaki ibu terluka karena terantuk batu saat berjalan jauh. Bocah lelaki tersebut pun berusaha semangat untuk sekolah. Ibu berpesan agar dia menjadi anak pintar supaya dapat membangun desanya.
Kisah dalam buku yang berasal dari Benua Afrika ini dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi anak-anak, tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Selamat membaca semoga ulasan ini bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
Artikel Terkait
-
Intip Baju Pernikahan Anak Anies Baswedan, Dirancang Khusus oleh Didit Hediprasetyo Anak Prabowo
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ruben Onsu Jadi Imam Salat Desy Ratnasari Tak Lama usai Mualaf, Bagaimana Pandangan Islam?
-
Detik-detik Prabowo Ungkap Anies Baswedan Tak Bayar Baju Rancangan Didit Hediprasetyo
-
Anak Ungkap Reaksi Hotman Paris Saat Usir Aspri Sang Ayah di Acara Pernikahannya
Ulasan
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
Review Anime Madome, Raja Iblis Jatuh Cinta Pada Budak Elf
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beda saat Gasak Yaman, Nova Arianto Soroti Dua Hal Ini