Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Athar Farha
Foto Film Star Syndrome. (YouTube/Cinepolis Indonesia.)

Pada 30 November 2023, Film Star Syndrome tayang di Prime Video. Filmnya menggambarkan kisah penuh warna tentang kehidupan empat sahabat, Jay Adi (Gilang Dirga), Nur Aini (Kezia Aletheia), Anna (Tissa Biani), dan Zul (Tanta Ginting), yang berbagi impian besar di panggung hiburan. Disutradarai oleh Soleh Solihun, film ini menjadi proyek ambisius dari Mahakarya Pictures. 

Dalam durasi 113 menit, penonton diajak melihat perjalanan mereka yang penuh liku-liku, tawa, dan lagu-lagu penuh emosi. Jay, vokalis yang dulunya terkenal, berusaha bangkit kembali setelah nama baiknya meredup. Dengan dukungan dari Noor (Kezia Aletheia), Jay menemukan kembali semangatnya melalui musik.

Keduanya pun bersatu untuk berduet, bermaksud merebut kembali kejayaan di panggung musik yang sudah berubah seiring waktu. Akankah mereka berhasil mengembalikan keeksistensian dan meraih sukses di panggung musik yang baru? Tonton saja filmnya. 

Ulasan

Awalnya, aku merasa ragu ketika memutuskan untuk menonton film ini. Saat adanya pengumuman film ini masuk bioskop, aku nggak membawa harapan yang tinggi. Namun, begitu film dimulai, aku disuguhkan dengan kejutan yang menyenangkan.

Ternyata, film ini mampu menghadirkan suasana yang lucu dan menghibur. Satu aspek yang menarik adalah kesesuaian dengan tema musikal, di mana adegan nyanyi turut menghiasi alur cerita dengan apik. Ya, untungnya para pemainnya memang bisa nyanyi, jadi sebagai penonton, aku dibuat yakin kalau setiap karakter di film adalah penyanyi. 

Komedi yang dihadirkan dalam film ini juga berhasil membuat aku tertawa, dan yang lebih menggembirakan, jenis komedinya nggak terjebak dalam kecenderungan receh. Ini memberikan nilai tambah pada kualitas keseluruhan film.

Meskipun tema film ini agak mirip dengan beberapa film lain yang pernah aku saksikan, tetapi hal tersebut nggak menjadi masalah besar. Cerita yang disajikan terasa cukup segar, jadi memberikan sentuhan berbeda yang membuatnya menonjol di antara film sejenis.

Alur ceritanya pun berjalan dengan lancar, meskipun ending filmnya tertebak banget. Selain itu, aku juga merasa produksi desainnya kurang maksimal, terutama dalam penggambaran konser yang kurang memukau, kurang megah, dan tentunya kurang meyakinkan. Meskipun begitu, aku nggak merasa terlalu kecewa.

Dalam penilaian keseluruhan, skor dariku: 7/10 untuk film ini. Meski nggak sempurna, film ini cukup berhasil memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memberikan hiburan yang cukup memuaskan, kendatipun tema filmnya mirip-mirip dengan film Backstage, yang sama-sama tayang di Prime Video. Ups.

Athar Farha